episode 11

2.7K 177 8
                                    

Koment kalau ada typo yang bertebaran.

Jangan lupa klik bintang di bawah untuk update cepat dan sharing ke temen-temen buat baca cerita Jingga dan Semesta, makasih.

***

"Dov? Lo sadar kan?" Bisik Alan yang duduk di sebelah cowok itu sambil melirik guru killer yang mengajar.

Andovi menggeleng, namun wajahnya mengumbar senyuman yang menurut Alan menjijikan.

"Lo kenapa mengut-mangut gitu sih, Dov?" Bisik Alan lagi, dan lagi Andovi tetap senyum mengahadap ke depan, yang sebetulnya bukan memperhatikan pelajaran.

"SUMPAH!"

"Alan! Kenapa?!"

Alan menggeleng, diliriknya Andovu dengan ujung matanya, cowok itu terkikik geli karena Alan ditegur oleh Pak Arman.

"Tadi ada kecoa pak, jalan di kaki saja."

Cewek-cewek tentu membulatkan matanya, melirik ke bawah dan seketika kelas rusuh, Pak Arman yang juga takut dengan kecoa mapah ikutan naik ke atas kursi, guru galak itu seketika menjadi seperti perempuan yang histeris.

Alan mengulum senyumannya, ia menoleh ke arah Andovi, sama halnya dengan Andovi, cowok itu bahkan hampir meledakkan tawanya.

"Ketipu kalian semua, mana bisa Alan ngerasain kecoa di kakinya, sedangkan dia makek sepatu."

Celetukan Gio membuat semua diam dan menatap tajam Alan, tak terkecuali Pak Arman, guru itu mendekati Alan dan menarik telinga cowok itu.

"Mampus lo! Huhuhuuu." Teriak seorang cewek yang tadinya sangat excited bernama Rina.

"Awwww awww sakitt paak, lepas, ntar kuping saya lepas siapa mau sama saya lagi? Kan sumber anak saya ntar dari elusan telinga."

"Ahahahhahahaha."

Pak Arman tembah memelintir telinga Alan, membuat cowok itu meringis kesakitan. "Awwwwww saya bercanda pak."

Pak Arman menarik telinga Alan keluar dari kelas, sedangkan Andovi sama sekali tidak menolong cowok itu.

***

"Hai,"

Jingga menoleh kebelakang, mendapati wanita bermata sendu dan penampilan menarik, Farisa, itu adalah ibunya Jolly.

Jingga tersenyum, ditatapnya Farisa yang duduk di hadapan Jingga, Jingga juga bingung kenaoa Farisa bisa herada di taman sekolah, membuat ia bertemu dengan Jingga.

"Maafin anak saya ya."

"Iya Bu, saya juga tidak mau memperpanjang masalah." Balas Jingga sopan.

"Kamu anak yang baik, saya jadi bingung sama Jolly apa yang membuatnya tidak menyukai kamu."

Jelas saja Jolly melakukan itu karena Jingga mendekati Andovi, entahlah nanti jika Jolly tahu ibunya meminta maaf kepada Jingga, mungkin Jolly akan merasa tidak ada yang membelanya.

"Apakah masih sakit, Jingga?"

Jingga jadi terpaku, ternyata wanita ini mengingat namanya, Jingga membalas dengan senyuman. "Sudah tidak apa-apa bu, Ibu tidak perlu khawatir."

"Jolly akan pindah sekolah."

"Kenapa Bu?"

"Dia harus tahu tata Krama, ibu tidak pernah mengajarkan anak itu menjadi pembangkang dan membully orang, tapi dia memanfaatkan pangkat papanya dan ibu sendiri untuk lancang."

Jingga dan Semesta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang