Keynan sangat fokus terhadap perkembangan perusahaannya, tak ayal perusahaannya berkembang cukup pesat dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Key sangat bangga dengan perusahaannya ini karena ini awal dia memulai kehidupan baru meninggalkan neraka dunia yang sudah cukup menghancurkan sebagian hidupnya. Kini beberapan perusahaan ternama mulai melirik untuk bekerja sama, beruntung Key masih memiliki teman yang mau membantunya. Pian dan Agy adalah sahabat Key yang tidak pernah meninggalkan Key dimana teman yangdulu sangat dekatpun pergi meninggalkan Key. Mereka tidak mau tau lagi tentang Key sejak tragedi penangkapan terjadi, tapi kini key sudah melupakan itu, ia sudah tau mana yang teman tulus mana teman yang hanya dekat karena ketenaran Key. Sekarang key sudah berubah, menjadi pribadi yang rendah hati dan fokus terhadap tujuannya.
Ngopi Doeloe Cafe
"Udah lama Key?" sapa Pian yang baru pulang menghadiri acara pembukaan studio balet milik Ibunya.
"Hey,, belom baru 10 menit lah, gimana tadi lancar acaranya?"
"Alhamdulillah, lancar. Mama titip salam buat lo kangen katanya."
"Waalaikumsalam, ah iya gue udah lama gak ketemu Tante. Sory yah kalau aja tadi gak ada meeting gue pasti dateng."
"Gak apa-apa, tadi Bunda udah wakilin elo. Si Agy mana yah?"
"Si bucin baru keluar tol, paling 10 menit dia sampe."
Key tengah asik berbincang dengan Pian, ternyata Agy sudah berdiri di samping meja mereka. Pertemuan kali ini memang atas permintaan Agy, karena Agy akan melaksanakan pertunangannya dengan Dean saat Kantor hukumnya sudah berdiri.
"Sorry sorry gue telat banget yah?"
"Kagak, Cuma kita udah abis secangkir kopi." Sindir Key.
"Elah, kan udah minta maaf, oke malem ini gue yang traktir deh."
"Bagus kalo elo tau diri." Timpal Pian.
"Eh buseeett pada makan tabung gas apa yaa, omongan nya pada nge gas gitu. Udah sana pesen, sekalian pesenin gue."
Mereka bertiga ini kalau sudah bertemu seperti Warkop, selalu rame dan gak pernah berhenti dengan candaan.
"By the way, ada apa sih ngajak ngumpul di hari kerja, kan biasanya juga weekend?" tanya Key penasaran.
"Gue mau ngasiin ini." Agy menyodorkan kartu undangan pertunangannya.
"Aje gileeee,,, si bucin. Eh Alhamdulillah, akhirnya."
"Mantap bro, selamet yah." Pian memberikan pelukannya untuk memberi selamat.
"So Sabtu sekarang gue gak mau tau kalian berdua kudu kosongin waktu buat pertunangan gue."
"Bereeesss, terus nikahnya kapan Bro?" lagi-lagi Key bertanya penasaran.
"Dua bulan lagi, gue gak akan perta gede-gedean, cukup kerabat terdekat aja."
"Kita siap bantu, anything you need." Support Key pada sahabatnya itu.
Berbincang, tertawa melepaskan penat pekerjaan yang cukup membuat kepala pening. Tak terasa mereka berbincang hingga cafe akan tutup, dan mereka pun berpisah tepat pukul 1 dini hari.
Ada rasa kerinduan di relung hati terdalam Key, ketika mendengar Agy akan bertunangan. Kebodohannya telah melepaskan gadis yang sampai saat ini masih bertengger di hatinya. "Aku kangen kamu Nay." Key bergumam pada dirinya sendiri, menyesali karena sudah menyianyiakan gadis yang sangat luar biasa.
.
Key sampai di rumahnya di kawasan Parongpong, Bandung Barat. Ketika ayah pensiun ayah memilih tinggal di Parongpong, selain menyalurkan hobi Bunda yang bercocok tanam, suasana dataran tinggi juga bisa membuat Key cepat pulih saat rehabilitasi dulu.
Key memang mempunyai kunci rumah sendiri, supaya tidak mengganggu waktu istirahat Ayah dan Bunda. Ketika akan naik ke lantai atas menuju kamarnya, Key melihat ayah yang sedang duduk di mushola.
"Ayah belum tidur?" sapa Key pada Ayah yang sedang bertasbih.
"Belum, ayah tadi ketiduran ingat belum Isya jadi sekarang sekalian dengan Tahajud. Kamu mau langsung istirahat atau Tahajud dulu?"
"Sebentar Yah, Key ambil wudhu dulu."
Salah satu quality time antara Key dan Ayah, mereka bisa berbicara dari hati ke hati sampai urusan pekerjaan pun key selalu bercerita pada Ayah. Tapi key tidak pernah mau membahas malasah kekasih pada Ayah, pasalnya Key masih belum mau membuka hati untuk wanita lain.
"Sudah ada calon?" Key kaget dengan pertanyaan barusan, pasalnya selama ini Ayah tidak pernah menyinggung soal ini. Key hanya tersenyum simpul menyimpan semua kerinduan terhadap Nay.
"Ayah nanya De, ko malah senyum. Ayah sama Bunda makin hari makin tua De, kita pengen menyelesaikan tugas kita."
"Ayah jangan ngomong gitu." Key tertunduk sedih membayangkan perkataan Ayah.
"Masih belum bisa move on dari Nay yah? Ayah denger dia juga masih sendiri, kalo gitu kejar."
"Key malu Yah,Key udah banyak nyakitin Nay. Kayanya Nay juga udah gak akan mau lagi sama Key."
"Ade tau dari mana Nay gak mau sama kamu lagi? Udah pernah nyoba ketemu?" Dan Key hanya menggelengkan kepanya sambil tertunduk.
"Belum usaha sudah menyerah duluan. Ayah sama Bunda ridho kamu kejar lagi Nay. Yah sudah istirahat sana, terimakasih udah nemenin Ayah."
Key beranjak dari duduknya, ketika akan menaiki tangga, tiba-tiba ayah memanggil lagi Key. "De, Ayah kangen optimis Ade yang dulu." Key termangu dengan ucapan Ayah, dan hanya bisa menjawab "Iyah Yah."
Ketika di kamar Key kembali teringat ucapan Ayah, tersenyum bahagia karena sudah mendapat restu untuk mendapatkan kembali Nay. Sekarang hatinya bergulat antara ketakutan dan ragu untuk menemui Nay sangat besar. Di pandanginya foto besar Nay yang berhadapan langsung dengan tempat tidur Key. Foto yang selalu jadi penyemangatnya untuk menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi.
Gimana nih ceritanya?
Untuk menjawab kenapa nama cast nya di ganti, karna aku punya keinginan semoga cerita ini bisa di bukukan dan di filmkan juga. Muluk sih, tapi tidak ada yang salah dengan cita-cita. Tapi cast nya masih pasangan kesayangan.
Vote n coment yaa tentang ceritanya ataupun kekurangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintaku Belum Kembali
RomancePasangan kekasih yang berpisah karena mempertahankan ego masing-masing