Begitu mengetahui Nay tinggal dimana, Key memesan bunga yang dipesan di toko bunga yang biasa memesan bunga dari kebun Ayah.
Dear : Nasyira Winata
Terima kasih untuk semuanya.
Key tidak mau menyebutkan dirinya di kartu ucapan yang terselip diantara 12 mawar putih 6 mawar pink dan 1 mawar merah. Dan Key memastikan bunganya di terima langsung oleh Nay. Ia hanya berharap Nay akan senang menerima kiriman bunga darinya, bunga itu tidak ada artinya dibanding dengan maaf yang sudah diberikan Nay.
"Key." Pesan dari Nay belum di bacanya karena ia masih meeting untuk project yang akan dilaksanakan akhir pekan ini.
"Maaf Nay, tadi aku lagi meeting. Ada apa?"
"Kamu yang kirim bunga?" beberapa saat Key melamun, apakah Nay marah dengan kiriman bunganya.
"Iyah, maaf aku lancang, aku Cuma mau berterima kasih, bunga itu gak ada artinya di banding maaf yang kamu kasih ke aku Nay."
"Aku suka bunga nya, terima kasih." Aku bisa kasih semua bunga yang ada di kebun Ayah kalau kamu mau Nya, gumam Key dalam hati.
"Alhamdulillah."
Cukup intens kmunikasi mereka, meskipun hanya sebatas menanyakan kabar, dan kini Key yang ceria sudah kembali lagi. Membuat Ayah dan Bunda pun ikut merasakan kebahagiaan Key.
.
Tiba saatnya di akhir pekan mereka bertemu dalam pekerjaan, jam 9 tepat mereka sudah berada di lokasi untuk syuting. Nay dan Dean memang datang bersamaan, Nay membawa mobilnya sendiri sengaja menjemput Dean. Cukup lama mereka tidak bepergian bersama, dan itu yang membuat mereka memutuskan untuk pergi bersama.
Key sudah siap dengan segala peralatan, crew dan semua yang di butuhkan untuk syuting iklan. Sementara Nay baru menyiapakan pakaian yang akan di kenakan Dean, dan Dean sendiri sudah mulai di poles wajahnya. Karena pembuatan Iklan ini di buat berseri jadi membutuhkan waktu 2 hari untuk menyelesaikannya. Dan untuk hari pertama cukup diselesaikan sampai pukul 3 sore dan besok akan di lanjutkan kembali.
"Kalian mau makan malem dimana?" tanya Key pada Dean dan Nay.
"Nggak tau, kita mau cari hotel dulu kayanya."
Tiba-tiba Key mendapatkan telfon dari Bunda, menanyakan akan makan malam atau tidak. Tapi Key teringat mengajak Nay dan Dean untuk makan malam di rumah, dan pasti akan membuat Bundanya senang.
"Maaf tadi Bunda yang telfon, kalian mau makan malam di rumah?"
"Nggak ngerepotin Key?" tanya Nay.
"Aku mau, aku kangen masakan Bunda lagian aku mau nagih janji sama Bunda, udah Nay ayo kita makan di rumah Key aja." Ucap Dean antusias.
"Yah udah aku ikut, gak ngerepotin kan Key?" tanya Nay memastikan.
"Nggak dong Nay, mau kamu makan tiap hari juga gak apa-apa."
"Kode tuh Nay." Sindir Dean pada Key.
Mobil Nay beriringan mengikuti mobil Key menuju rumahnya, ini kali pertama untuk Nay datang ke rumah Key. Melewati jalan Setiabudi masuk ke jalan Sersan Bajuri, melewati villa, memasuki Cihideung sudah mulai banyak yang berjualan tanaman. Key membelokan mobilnya memasuki kebun Mawar yang cukup luas, lalu terlihat rumah bergaya minimalis di dominasi warna abu-abu muda. Yang di depannya ada arena bermain anak, saung berukuran sedang di teras depan ada banyak bunga anggrek berbagai jenis. Key memarkirkan mobinya di garasi depan, lalu turun menghampiri mobil yang di tumpangi Dean dan Nay.
"Ayo turun, Bunda sama Ayah pasti udah nungguin." Ajak Key dengan antusias.
Dean langsung menghambur keluar dari mobil berlari kecil lewat pintu samping yang langsung menghubungkannya ke halaman belakang. Dean dan Agy memang cukup sering datang ke rumah Key, tak heran Dean sudah hafal betul setiap jengkal rumah Key. Sementara Nay masih duduk di mobil, ada perasaan canggung setelah sekian lama tidak bertemu dengan Bunda dan Ayah.
"Ayo masuk." Ajak Key.
"Aku takut, malu Key."
"Ayah sama Bunda pasti seneng kamu dateng." Key menawarkan tangannya pada Nay.
"Aku deg-degan banget Key." Ingin rasanya memeluk Nay lalu mencium pelipisnya, seperti dulu saat Nay merasa tegang, tapi tentu saja Key tidak melakukan itu.
"Tenang aja kita gak akan di kawinin sekarang ko." Ucapan Key mebuat Nay jadi tersenyum, dan mulai berjalan menuju pintu samping.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam, nongol juga tuh Bun."
"Waalaikumsalam, Nay apa kabar kamu Nak?" tanya Bunda sambil menyambut cium tangan dari Key dan Nay.
"Baik Bunda, Bunda sama Ayah sehat?"
"Alhamdulillah Nay, ayo silahkan duduk." Nay melihat suasana ruang tengah yang cukup hangat, ada sofa besar yang di bawahnya ada karpet tebal dan beberapa beanbag.
"Aku mandi dulu sebentar yah, kalian anggap aja rumah sendiri." Key pamit pada semua.
Di dalam kamar Key tersenyum bahagia, saat ini di tepat di depan pintu kamarnya ada wanita yang sangat ia rindukan. Tak hentinya ia mengucapkan syukur kepada Allah, karena doanya kini terkabul. Di ciumnya kembali sejadah yang selalu menemaninya, sujud syukur yang di lakukan Key sebagai bentu terimakasihnya.
Ketiga wanita yang sedang asik minum teh di cuaca yang cukup dingin memang sangat nikmat.
"Asik banget ngobrolnya, ngobrolin apa sih?"tanya Key penasaran.
"Ini Key Bunda lagi bujukin Nay sama Dean supaya mau nginep di sini. Kapan lagi kan Bunda ada temennya gini."
"Iyah bener tuh nginep aja di sini, ada paviliun nganggur tuh, biasa di pake Teteh kalo lagi ke sini."
"Duh kita jadi ngerepotin banyak nih Bunda."
"Ngerepotin apa sih Nay, justru bunda seneng banget rumah ini rame."
Dan akhirnya Nay mau untu menginap di rumah Key, selepas solat Magrib berjamaah mereka semua memulai makan Malam. Sup Iga menjadi pilihan Bunda untuk menjamu Nay dan Dean, dan memang pilihan Bunda sangat tepat. Dean dan Nay yang biasa dengan cuaca panas di Jakarta mulai terasa kedinginan dengan udara Parongpong.
"Bunda, kalo Dean seminggu di sini yang ada badan Dean langsung melar Bun. Sup Iganya enak banget, dagingnya pasrah gitu Bunda pas digigit." Dean memang sellau berhasil memecah tawa.
"Akh elo mah emang doyan kan?" ledek Key."
"Yeeeeh kamu mah suka bocorin aib, ini gue lagi rayu Bunda kalo aku ke sini lagi kan nanti di masakin lagi."
"Udah-udah, sekarang kita Isya berjamaah sebelum efek dari sup iga menyebar ke mata." Ayah selalu mengajak solat yang di barengi dengan istilah baru.
Selesai solat Isya, Ayah dan bunda memilih untuk istirahat karena besok pagi harus sudah mulai untuk panen beberapa jenis sayur. Sementara Dean matanya betu-betul sudah tidak bisa di ajak kompromi.
.
.
.
Nah kalo Key sama Nay ngapain yah? Cuaca dingin, sepi pula."
Votment yaaa yang banyak hey reader jangan baca doang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintaku Belum Kembali
RomancePasangan kekasih yang berpisah karena mempertahankan ego masing-masing