LIMA

974 86 24
                                    

Setelah mendapat kartu nama Nay, sudah seminggu itu pula Key belum punya keberanian untuk menghubungi Nay. Hatinya masih takut Nay akan membencinya, Key sadar betul ia mempunyai kesalahan tak termaafkan. Memutuskan hubungannya tanpa alasan demi asik menikmati barang haram yang bisa memberinya kenikmatan sesaat bahkan sudah menghancurkan dirinya dan karirnya sebagai artis.

Key mendapatkan klien dari salah satu perusahaan make up, ini kali ke 4 Key mendapatkan project besar untuk perusahaannya. Beruntung perusahaannya di percaya karena memang kualitasnya baik, dan Key bangga atas kerja kerasnya. Key akan meeting dengan pihak klien, dan tanpa di sadari yang menjadi rekan kerjanya dalam project ini adalah Dean dan Nay. Entah ini takdir Allah, atau hanya kebetulan semata mereka bertiga di pertemukan oleh pekerjaan ini.

Ada kesan canggung antara Key dan Nay saat bertemu, beruntung Dean mampu mencairkan suasana jadi kecanggungan itu tidak terjadi.

"Hai Nay." Sapa Key dengan perasaan bahagia yang sulit ia sembunyikan.

"Hai, apa kabar kamu?" semburat merah di pipi Nay tak bisa di hapuskan bahwa Nay juga bahagia bertemu dengan Key.

"Euh, b baik Nay. Kamu gimana?" jawab Key gugup.

"Baik Key, Kamu gemukan yah, seneng aku liatnya." Naaaayyyy bicara apa ini, Nay bergumam pada dirinya sendiri.

"Kamu juga Nay, makin cantik." Kini giliran Key yang tak bisa menahan bibirnya untuk berhenti memuji keindahan ciptaan Allah.

"Hey, canggungnya ntaran di lanjutin sekarang kita meting dulu." Dean memecah kecanggungan antara mereka berdua.

Butuh waktu 3 jam untuk meeting dan menyatukan pemikiran, dan akhirnya semua pihak setuju dengan konsep yang sudah di sepakati. Minggu depan syuting pembuatan iklan akan di laksanakan di museum Pos yang ada di Bandung.

Perasaan bahagia bergelayut di diri Key, saat pulang lebih cepat dari biasanya dan bibir tersenyum di lanjutkan dengan nyanyian kecil membuat Ayah dan Bunda bertanya-tanya, ada apa dengan anak bungsunya ini.

"Bahagia banget De, ada apa sih? Kasih tau Bunda dong." Key masih asik memasukan bibit sawi ke paralon hidroponik.

"Abis dapet project bagus yah De? Tanya Ayah semakin penasaran.

"Iyah, Aku dapet klien perusahaan make up Bun."

"Wah modelnya pasti cantik yah De?"

"Modelnya Dean Nda."

"Terus apa dong yang bikin anak Bunda ini seneng banget?" bunda semakin mendesak Key untuk menceritakan apa yang membuatnya bahagia.

"Tadi Key ketemu Nay." Jawab Key malu-malu.

"Masya Allah, dimana Key? Kenapa gak di ajak ke sini? Bunda kangen sama dia." Bunda menghujani Key dengan pertanyaan.

"Tadi waktu meeting Nda, ya Allah Nda masa baru ketemu Key langsung ngajak Nay ke sini? Yang ada nanti dia kabur Nda."

"Astagfirulloh, abis Bunda kangen banget sama Nay, bawa pulang calon mantu Bunda yah Key?" Bunda menampilkan wajah permohonan.

"Key usahakan, tapi Key gak bisa janji Nda. Takutnya Nay udah punya pasangan lagi, Key gak mau maksa dia buat kembali lagi dengan Key, udah banyak kesalahan Key sama Nay Nda."

"Ayah sama Bunda dorong doa Key, Insha Allah di permudah semua urusan Ade."

"Makasih Yah, Nda buat semua doanya." Key bertekuk lutut di hadapan Bunda dan lalu mencium tangan Bundanya.

.

Selepas makan malam, Key duduk di teras belakang di temani kopi. Mengingat tentang kopi, Key sangat merindukan kopi buatan Nay yang dulu selalu di bekalkan ketika kuliah di Melby. Key megambil handphonenya dan mencoba memberanikan diri untuk mengirim pesan pada Nay.

Cintaku Belum KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang