DELAPAN

844 82 12
                                    

Ternyata syuting iklannya selesai dari waktu yang di perkirakan, Key sudah di telfon Bunda untuk makan siang di rumah, begitu juga dengan Dean yang sudah di temani Agy yang baru datang. Akhirnya mereka berempat kembali ke rumah Ayah untuk makan siang bersama. Dan makan siang kali ini betul-betul ramai karena Teteh dan A Adi juga datang beserta si kecil yang sudah sangat rindu bermain dengan Abah dan Eninnya.

Siang ini Teteh yang turun tangan membuat semua masakan, suki dan barbeque, salah satu menu favorite keluarga ini. Bau masakan teteh sudah menyeruak di rumah, bahkan ketika Key dan Nay datang sudah membuat perutnya meminta segera di isi.

"Naaaaayyyy, apa kabar kamu? Teteh kangen banget, jaitan teteh udah numpuk nih. Kamu makin cantik aja, terakhir ketemu setaun yang lalu yah?"

"Aku juga kangen Teh, waduh tugas udah dateng ini, siap Teh nanti Nay siapin khusus buat Teteh."

"Teteh gak kangen gitu sama Dean?" dan selalu saja Dean menghangatkan suasana.

"Akh bosen sama kamu mah, gimana persiapan nikah nanti?"

"Alhamdulillah Teh, udah 40%. Gak mau tau pokonya Teteh harus jadi Bridesmaid nya aku yah?"

"Insha Allah, selagi design bajunya Nay, Teteh siap." Goda Teteh.

Makan sambil berbagi cerita memang bisa mendekatkan keluarga ini, termasuk Nay yang membuat dia kembali mengingat kedekatannya dengan keluarga ini. selesai makan Key mengajak Nay untuk berkeliling kebun Ayah, sementara Agy dan Dean sedang meminta tolong A Adi untuk di foto, karena A Adi memang punya hobi photografi.

"Jadi mau kemana dulu nih?" tanya Key.

"Hmm terserah tourguide dong."

"Oke deh, mau pake motor ato jalan kaki?"

"Jalan kaki aja, biar langsung gambar kalo ada ide lewat."

"Ok kalo gitu, silahkan Nyonya." Key mempersilahkan Nay untuk berjalan terlebih dahulu.

Bunda, Ayah dan Teteh begitu senang ketika melihat Key kembali ceria, sesuatu yang sudah lama tidak mereka lihat di diri Key. Sementara Key dan Nay sedang ada di kebun anggrek.

"Nay, aku boleh cerita?"

"Boleh, aku pasti dengerin Key, cerita apa? Hmmm?" Nay sempet di kasi tau Bunda, kalau Key saat ini sangat tertutup.

"Aku mau minta maaf sama kamu Nay." Key tertunduk malu, takut dan terlihat penyesalan atas prilakunya dulu.

"Kan udah, ko minta maaf terus sih?"

"Karena dulu aku pake barang haram itu waktu masih pacaran sama kamu." Mendengar hal itu langsung dari mulut Key sendiri, ada rasa nyeri seperti luka yang sudah sembuh kini terluka lagi.

Nay tidak menjawab, Nay hanya berkaca-kaca dengan melihat wajah Key. Tapi Nay ingin tau apa yang menjadi penyebab orang yang di hadapannya ini bisa terkena pengaruh buruk. Tapi Nay menahan semua amarahnya, ia mau Key menceritakan semuanya, Nay juga ingin meyakinkan hatinya untuk tetap bertahan atau pergi dari Key. "Ceritain Key, aku mau denger dari kamu langsung." Pinta Nay.

"Oke." Mereka duduk di saung dekat dengan tempat packing bunga dan sayur."

"Dulu setelah lulus, aku ngerasa ini saatnya untuk mencari pundi-pundi buat masa depan kita. Hingga aku menerima semua tawaran yang datang, tanpa aku sadari kalau badanku ini tidak mampu menopang semua aktivitasku. Hingga mereka memberiku barang itu, yang dia bilang mutivitamin ternyata itu adalah barang yang buat aku hancur." Nay masih setia mendengarkan cerita Key.

"Dia manager sama asisten kamu itu?" Nay memastikan kecurigaannya itu benar.

"Iyah, mereka yang ngasih itu, dan mereka juga yang meras tenaga aku untuk terus kerja nerima semua tawaran, bahkan aku sampai gak punya waktu buat ketemu keluargaku. Yang aku sampai saat ini sesali adalah ketika Enin ingin ketemu tapi aku dengan santainya menolak dengan alasan kerja. Aku juga ninggalin kamu karena aku terlalu asik dengan dunia baruku."

"Sampai aku gak bisa lepas dari yang katanya vitamin itu, aku lupain keluarga, kamu, kerjaan. Sampai satu persatu pihak yang sudah mengontrak ku memutuskan kontrak kerja, aku semakin frustasi karena pekerjaan mulai berkurang. Dan saat itu datang, aku lagi di tidur di apartement yang baru aja aku beli buat kita, dan ternyata polisi sudah mengintaiku beberapa bulan terakhir. Saat itu mereka udah gak ada dan kabur bawa tabungan hasil kerja kerasku, tabungan buat kita nikah."

"Beruntung, Ayah masih bisa nyelametin sebagian asetku. Ayah juga yang mengusahakan aku untuk tidak di tahan dan menjalani rehabilitasi. Ayah mengajukan pensiun satu tahun sebelum masa kerjanya habis, Ayah sama Bunda fokus ngurusin aku di tempat rehabilitasi."

"Satu tahun aku di rehabilitasi, dan dinyatakan bersih dari barang itu. Tapi setelah pulang dari rehabilitasi, maslah lain muncul, aku jadi orang yang takut ketemu orang asing, bahkan ketemu Ayah sama Bunda pun aku malu."

"Kang Olih yang sekarang menjadi orang kepercayaan Ayah bantu aku kembali jadi orang normal lagi Nay."

"Tapi kamu belum normal loh Key, masih ada yang hilang di diri kamu."

"Apa Nay?"

"Percaya diri kamu belum normal, tengil kamu yang selalu bikin suasana rame belum balik."

"Aku takut Nay, takut ngecewain, takut ngerepotin banyak orang kaya dulu."

"Terus kenapa kamu mau cerita sama aku?" tanya Nay.

"Kamu salah seorang yang harus aku mintai ampun, karna kamu udah aku sakitin. Terlalu banyak aku nyakitin kamu."

"Aku seneng kamu masih mau cerita sama aku." Nay memegang tangan Key, meyakinkan Key, menguatkan Hatinya walaupun sebetulnya Nay pun butuh.

"Makasih Nay, masih mau dengar cerita aku, padahal mungkin cerita aku ini gak ada artinya." Aku mau kamu cerita terus Key, gumam Nay dalam hatinya.

Mereka melanjutkan berkeliling kebun bunga yang membuat Nay bisa menumpahkan ide nya dengan langsung. Key masih setia menemani Nay yang asik menggambar design nya. Hingga terdengar suara adzan yang membuat mereka segera menuju ke mesjid.

Selesai solat, Nay di kenalkan dengan Kang Olih dan istrinya. Banyak yang berubah dari seorang Keynan Omar, dia jadi lebih bisa mengendalikan emosinya. Bahkan hal kecilpun kini bisa di lakukan Key. Kang Olih menceritakan banyak soal Key pada Nay.

"Sebentar lagi mau magrib, mau langsung pulang atau mau solat di mesjid?" Tanya Key.

"Solat di sini aja yah?"

"Oke, asal Nyonya seneng aja."

Mereka kembali ke rumah selepas Magrib, dan sialnya Dean sudah pulang dengan Agy. Dan mau tidak mau Nay harus menginap semalam lagi karena Ayah melarang Nay. Karena Teteh sudah datang, Nay tidur di kamar rumah utama, di samping kamar Key.

.

.

.

Bakal ada cerita apa lagi yaa mereka???

Vote sama komen yaa,tentang cerita ini komennya jangan Cuma next aja. 

Cintaku Belum KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang