☎ Hai mantan, apa kabar?
☎ Siapa ya?
☎ Eh maaf, salah sambung!
Eunsang baru pertama kali
di telepon sama Anak Ayam
yang gagal Move On.
Dongpyo baru pertama kali
salah sambung.
[...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Kok gua lagi yang jadi pencetus quotes?” — Junho; WW2 Enthusiasm
. . . .
Rumah.
Bagi Eunsang merupakan sebuah bangunan yang digunakan sebagai penghalang badai, didalam rumah ada ibunya, ayahnya, kakaknya dan dirinya serta beberapa perabotan. Sesimple itu Rumah bagi Eunsang. Selepas mengantar Dongpyo pulang kerumahnya, Eunsang terpaksa harus pulang juga karena dipaksa pacarnya itu untuk tidur dirumah.
Padahal ia tidak ingin berada dirumah hari ini.
Alasanya? Karena ibu dan kakaknya selalu saja menggodanya. Entah itu dengan mencubit pipinya ataupun memperlakukanya seperti bocah usia 12 tahun.
Makhlum, sebagai anak bungsu disana dia paling menggemaskan. Mama sama kakaknya belum liat Dongpyo sih.
Eunsang menarik nafas panjang sebari menarik kenop pintu pelan.
"ADEK SAYANGGG"
Nohkan, baru aja dibilang.
Eunsang menatap datar kearah sumber suara, telihat seorang pria dengan badan maskulin dan tatapan berkilauan melangkah menujunya. "Baru pulang sekolah?"
"Kapan pulang bang?" tanya Eunsang melepas sepatunya dan meletakan diatas rak sepatu berlapis emas.
Wajar. Orang tajir.
"Jam 10 an, sepeda motor siapa tuh?" tanya kakaknya, Hangyul, yang kaget melihat adiknya pulang naik ninja.
Hangyul yang sebelumnya berwajah sumringah langsung gak nyelo waktu Eunsang nyebut kata pacar didepanya. Pasalnya abang kandungnya ini baru tau dan baru pulang.
"YA ALLAH ALHAMDULILLAH ADEK GUA MASIH DOYAN MANUSIA!"
Selebrasi kebahagiaan Hangyul pun membuat mood adeknya seketika rusak, mamanya yang mendengar kegaduhan langsung turun dan anehnya juga ikut berbahagia.