"Lu dijadiin istri keberapa?"
"Kak Yoongi ngomong apa sih?"
"Bilang sama ayah lu, berentiin rencananya atau gue bakal ngehamilin anaknya sekarang juga!" Pekik Yoongi dengan mata yang sudah terbuka lebar.
Plaaakk!
Dahyun menampar pipi Yoongi dengan keras, matanya berkaca-kaca saat menatap lelaki yang tengah meringis menahan sakit dipipinya, gadis itu meremas kasar telapak tangannya karena terkejut.
"Saya benci sama kamu! Gak usah kurang ajar ya!" Pekik Dahyun dengan nada suara setengah tertahan pada lelaki itu.
"GUA CUMA GAK MAU SAMPE LU NIKAH SAMA DIA!" Teriak Yoongi yang sontak membuat semua karyawan terkejut dan segera bergegas mencari dari mana suara itu berasal.
"GUA SADAR, GUA GAK BAIK, TAPI DIA JAUH LEBIH GAK BAIK BUAT LU!!" Teriak Yoongi sudah sangat kesal dengan mata berbinar, wajah memerah dan leher berurat.
Semua karyawan yang melihat itu langsung berusaha memisahkan keduanya yang disangka bertengkar hebat.
"Pak, udah Pak!" Salah satu karyawan laki-laki berusaha menahan Yoongi, takut sesuatu akan terjadi lebih dari amarahnya.
Dahyun mulai terisak disana, sontak Umji langsung berlari dan mendekat sambil berusaha memeluknya.
Yoongi menepis semua karyawan yang berusaha menahannya dan menyingkirkan Umji dari dekapan gadis itu.
"KALO LU BENER-BENER NGELAKUIN ITU, GUA BAKAL NGEHAMILIN LU SEKARANG JUGA!!" Bentak Yoongi sambil mencengkram kedua bahu Dahyun yang sontak membuat gadis itu makin menjerit takut dan makin terisak parau.
Buggh!
Salah satu karyawan memukul wajah Yoongi hingga lelaki itu tersungkur, dia melakukan itu karena atasannya sudah sangat kurang ajar dan tidak bermoral.
"Dia cewek Pak, tolong jangan seenaknya!!" Pekik karyawan itu.
"Lu?" Yoongi menunjuk karyawan laki-laki yang memukul wajahnya tadi, "GUA PECAT!" Bentak Yoongi lagi.
Karyawan laki-laki itu langsung mengangguk tanpa sepatah kata pun dan memilih untuk melepas atributnya disana lalu bergegas pergi.
"Pak tenang, Pak." Pinta yang lainnya.
"Umji anter kamu ya ke depan." Gumam Umji sambil merangkul Dahyun keluar dari sana.
"Di lap dulu air matanya, gak enak 'kan diliat sama cowok kamu didepan." Gumam Umji sembari memberikan secarik tisu pada Dahyun.
Dahyun tentu menuruti kata-kata temannya, setelah itu dia mulai kembali ke tempat di mana masih ada Jimin yang sedang bermain ponsel disana.
"Maaf saya lama Kak." Ujar Dahyun.
"Eh, nggak kok." Jimin dengan cepat memasukkan ponselnya ke saku.
"Kita cari tempat lain yuk, udah jam makan siang, tiba-tiba saya laper." Ucap Dahyun.
"Oh iya, mau makan apa?" Jimin sudah berdiri dari duduknya.
"Cheese burger."
"Drive thru mau? Makan di rumah saya," Tawar Jimin, "Bunda bilang mau ketemu kamu."
Dahyun menghembuskan napasnya, "Iya."
"Saya telfon Papa dulu, biar dia pulang bareng Papamu." Ujar Jimin.
Dahyun mengangguk menyetujuinya.
Jimin mulai mendekatkan ponsel ketelinganya, "Halo Pa?"
Setelah mendapatkan izin, akhirnya keduanya keluar dari kedai dan menuju ke mobil Alpard hitam milik Jimin. Lelaki itu sudah memasuki mobilnya dan mulai memakai sabuk pengaman. Sedangkan Dahyun, dia masih diluar sambil memegang knop pintu mobil sembari menatap tajam Yoongi yang terlihat sendu didalam kedai yang ikut menatapnya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mini Market ✔
Fanfiction"Lu itu kayak eskrim, kalo gak dingin ya bikin nagih" "Kamu itu kayak gula pasir, kalo gak manis ya ngeres" Dia tidak pernah menyangka bahwa hidupnya harus jadi serumit ini pasca bertemu dengan lelaki aneh yang selalu berbelanja di mini marketnya ...