Lelaki itu terus menghisap batang tembakau dihimpitan antara jari telunjuk dan jari tengahnya, menimbulkan kebulan asap putih di udara yang dengan sengaja dia hembuskan bebas di ruangan besar itu. Duduk dikeramaian klub malam miliknya tak membuat suasana hatinya ramai juga, malah sebaliknya. Malam ini sekitar belasan botol vodka sudah dia teguk, bukan hanya malam ini, dimalam-malam sebelumnya juga dia seperti itu, dia hanya perlu melanjutkan malam abu-abunya saja sekarang setelah seminggu kejadian buruk itu terjadi.
Luka dikepalanya juga belum sepenuhnya pulih, tapi dia hanya memilih untuk memelester luka dikepalanya dari pada harus ditempelkan segumpal perban disana, dia sudah tak peduli hidup dan hanya menunggu saja kapan dia mati.
Sudah seminggu dia ditinggal kekasihnya -Shin Suran yang katanya sudah memiliki kekasih lagi, padahal Suran sendiri masih harus menjalankan pemulihannya akibat kecelakaan yang mengorbankan mantan kekasih Dahyun meninggal dunia.
Mengingat Dahyun sendiri, sudah beberapa minggu juga dia tidak bertemu gadis itu, keputusan untuk membatalkan pertunangan keduanya akhirnya terlaksana. Ibu Dahyun memutuskan hubungan antara anaknya dan sudah disetujui oleh kedua belah pihak. Iming-iming karena anaknya lebih berharga dibanding harta dan tahta, jadi mereka memilih untuk memutuskan pertunangan ini. Bahkan Yoongi sendiri sudah hilang kontak dengan gadis itu, karena nomornya sudah diblokir habis.
Semuanya menjadi kacau, bahkan lelaki yang tengah meneguk alkoholnya itu lebih memilih untuk berhenti dari kuliahnya. Saat ini dia hanya perlu meminum banyak alkohol, tidak perlu sebuah semangat, saran, apalagi nasihat. Dia hanya perlu sendiri menghilangkan patah hatinya.
Drrrrt drrrrt drrrt
Ponselnya tiba-tiba saja bergetar, panggilan dari sang Kakak yang tanpa angin tanpa badai tiba-tiba menelfonnya, dia sendiri terkejut jika Min Yoonjae akan menelfonnya.
"Hng?" Sahut Yoongi saat mendekatkan ponsel ketelinganya.
"Di mana lu bego?"
Suara sang kakak terdengar kesal dibalik telefon.
"Kepo banget anjing!"
"Dih gua jauh-jauh ya dari Riau buat balik ke sini."
"Siapa yang nyuruh lu balik? Gua?"
"Gua di apartmen lu."
"Ngapain lu di apartmen orang? Apartmen udah gua jual!"
"Di apartmen tetangga lu!"
"Sejak kapan gua punya tetangga?"
"Heh Yoongi! Jadi lu gak ngakuin gua sebagai tetangga lu selama ini? Muntahin gak makanan yang gua kasih selama ini, cepetan!"
Terdengar suara Wendy memekik di sana, membuat lelaki itu menjauhkan ponsel dari telinganya karena pengang.
"Iya maksud gua cuma lu doang!" Sahut Yoongi.
"Angkat tangan!!" Pekik suara menghentak dari beberapa aparat berseragam yang datang ke klub malamnya.
Yoongi langsung menoleh cepat ke arah suara itu, dia langsung mematikan sambungan telefonnya. Tiba-tiba suasana jadi mencekam akibat jeritan para wanita-wanita jalang di dalam karena para lelaki berseragam itu menodongkan senjata ke arah mereka. Aparat yang datang tidak sedikit, mereka mulai menangkap orang-orang yang berkunjung di klub malam milik Yoongi.
Yoongi langsung mendekati ketua aparat itu.
"Maksudnya apaan ya? Bisa tolong dijelasin?" Tanya Yoongi pada seorang lelaki yang jauh lebih tua darinya.
"Kami mencari saudara Min Yoongi."
"Saya sendiri."
"Maaf, saudara kami tangkap karena membangunkan tempat ilegal."

KAMU SEDANG MEMBACA
Mini Market ✔
Fanfikce"Lu itu kayak eskrim, kalo gak dingin ya bikin nagih" "Kamu itu kayak gula pasir, kalo gak manis ya ngeres" Dia tidak pernah menyangka bahwa hidupnya harus jadi serumit ini pasca bertemu dengan lelaki aneh yang selalu berbelanja di mini marketnya ...