【四】

22.4K 3.4K 988
                                    

Minhyung baru saja tiba dirumahnya namun sang ibu langsung menyambutnya dengan cukup heboh membuat Minhyung mengernyit kebingungan mendapati tingkah ibunya yang tidak biasa seperti itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minhyung baru saja tiba dirumahnya namun sang ibu langsung menyambutnya dengan cukup heboh membuat Minhyung mengernyit kebingungan mendapati tingkah ibunya yang tidak biasa seperti itu. Setelah mengganti sepatu dengan sandal rumah, Minhyung bertanya kalem, "Apa eomma?"

"Eomma sudah tahu apa alasan feromon omega itu masih tersisa di tubuhmu berhari-hari bahkan setelah kau mandi." Ucap Irene.

"Oh ya?" Minhyung merespon singkat.

Irene merenggut melihat respon Minhyung yang seadanya itu, "Kau tampak tidak tertarik dengan pembahasan ini."

Minhyung terkekeh pelan, dia mendudukkan diri di sofa dan menaruh tas punggungnya diatas lantai, dia menatap kearah sang ibu yang kini duduk disamping dirinya, "Maaf eomma, aku hanya lelah karena kelasku hari ini dan beberapa tugas lainnya di kampus." Jelas Minhyung, "Kalau begitu, apa alasannya?"

"Kau tahu kan kalau ayahmu memiliki seorang teman dokter bernama dokter Shim? Nah, tadi siang eomma menghubunginya, menceritakan semua kejadiannya sama persis seperti yang kau ceritakan pada eomma saat sarapan tadi." Irene menjeda ucapannya sesaat, "Lalu, ketika selesai menceritakan semuanya, dokter Shim langsung mengambil kesimpulan yang sama seperti analisis eomma."

Minhyung menaikkan alisnya, "Apa?"

"Omega yang kau temui itu kemungkinan besar adalah mate mu."

Satu detik..

Dua detik..

Tiga detik..

Em—

"Hahaha...." Minhyung tertawa mendengar kesimpulan sang ibu, "Eomma jangan bercanda." Ujar Minhyung setelah tawanya mereda, "Mana mungkin aku memiliki mate seperti dia? Eomma, kau bisa malu kalau dia memang mate ku."

"Hush.. Kau tidak boleh berbicara seperti itu tentang omega yang telah ditakdirkan denganmu, Minhyung." Peringat Irene dengan tegas, "Bagaimanapun dunia telah menakdirkan kalian bersama, sekalipun sekarang kau tidak mau percaya dan masih menyangkalnya, percayalah Minhyung suatu hari nanti kau dan omega itu akan bersatu karena sudah ada benang merah diantara kalian."

Minhyung menghela napasnya kemudian mengangkat bahunya cuek, "Ya.. Ya.. Maaf." Lelaki tampan itu berdiri dan mengambil tas punggungnya, "Karena sekarang aku sudah tahu apa alasannya, maka aku mau ke kamar dulu."

"Minhyung." Panggil Irene sebelum putranya itu memasuki kamar.

Minhyung berbalik, "Apalagi eomma?"

The Casanova | markhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang