【二十二】

11.2K 1.3K 453
                                    

Minhyung menghembuskan napasnya sambil mendudukan diri di kursi panjang yang berada di taman belakang rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minhyung menghembuskan napasnya sambil mendudukan diri di kursi panjang yang berada di taman belakang rumahnya. Kepala Minhyung mendongak, menatap langit malam Seoul yang tidak pernah berubah, tidak ada bintang.

"Menyesal datang ke sini?"

Minhyung merotasikan mata malas mendengar suara kembarannya, "Kukira kau yang menyesal datang ke sini."

"Aku?" Mark terkekeh, mengambil bagian kursi yang kosong sambil melipat kedua tangan di depan dada, "Hyung, aku tidak pernah menyesali semua keputusan yang sudah kupilih di kehidupanku, termasuk kembali ke Seoul."

Minhyung mendesah, "Baguslah kalau begitu..."

Di saat yang lebih tua berniat untuk pergi dari sana, pertanyaan Mark membuat Minhyung mengurungkan niat, "Kau tidak heran?"

"Apa?"

"Selama makan malam tadi, abeoji tidak mengatakan apapun perihal perusahaan?"

Minhyung mengangkat bahu, "Aku tidak peduli," dia terdiam sejenak sebelum melanjutkan, "sejak awal, kedatanganku ke sini hanya untuk menemui eomma."

"Haha... Kurasa abeoji akan sedih jika mendengar ucapanmu, hyung," kata Mark dengan tawa sarkasnya.

"Masih ada yang ingin kau katakan? Kalau tidak, aku akan masuk ke dalam."

Mark berpikir sejenak, "Ada."

Minhyung menoleh dan menatap kembarannya. Mark pun melakukan hal yang sama.

"Hari ini aku bertemu Donghyuck."

Netra Minhyung melebar, tangannya menarik kerah Mark dengan kasar, "Bukankah sudah kuperingatkan untuk tidak menganggu Donghyuck?"

"Aku tidak menganggu," Mark melepaskan tangan Minhyung dan merapikan kerah kemejanya dengan santai, "aku hanya memastikan sesuatu."

Minhyung mengernyit, "Siapa kau sampai harus memastikan sesuatu dengan dia?"

"Aku adikmu," jawab Mark enteng, "dan aku harus memastikan apakah dia juga tidak menyukaiku atau justru sebaliknya."

Minhyung kembali merotasikan matanya, berdiri, dan hendak berlalu. Namun, lagi-lagi, pertanyaan Mark berhasil menghentikannya.

"Kau tidak penasaran akan jawabannya?"

Minhyung terdiam sejenak dan tanpa memberikan jawaban, dia kembali melanjutkan langkahnya, meninggalkan sang adik yang bersedekap sambil tersenyum puas.

.
.
.

Donghyuck turun dari mobilnya dan melangkah menuju gedung kampusnya. Menyadari kalau dia tiba lebih awal dan memiliki waktu yang cukup lama sebelum kelasnya dimulai, Donghyuck memutuskan untuk pergi ke kantin terlebih dulu.

The Casanova | markhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang