Lee Donghyuck, seorang casanova di universitas yang memiliki status omega. Sejak kecil, kehadirannya yang selalu dihormati semua orang dari berbagai kaum membuat Donghyuck tidak percaya kalau dia ditakdirkan dengan alpha sombong yang tidak mau memba...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Matahari yang telah terbit dari arah timur menandakan bahwa orang-orang, termasuk Minhyung, harus segera memulai hari. Sang alpha terbangun dari mimpi berkat suara alarm yang berasal dari ponselnya.
Ketika membuka mata dan melihat sisi kanannya, Minhyung tidak menemukan Donghyuck di sana. Ia pun langsung turun dari tempat tidur, keluar dari kamar, dan menemukan Donghyuck yang ternyata ada di ruang tengah.
"Kau tidak tidur lagi?" tanya Minhyung sembari menghampiri Donghyuck.
Donghyuck menggeleng, "Aku akan tidur setelah selesai kelas."
"Tugasmu masih banyak?"
"Tidak, sudah selesai sejak lima belas menit lalu," ia member jeda, "hanya saja aku sedang mencicil tugas yang lain sambil menunggumu bangun."
Minhyung duduk di sofa yang menjadi sandaran Donghyuck. Yang mana membuat kedua kakinya berada di sisi kanan dan kiri tubuh Donghyuck. Menyadari posisinya yang diapit seperti itu oleh Minhyung membuat si omega melayangkan protes, "Yah, duduk yang benar."
Minhyung tidak melakukan yang diminta, melainkan memeluk bahu Donghyuck sembari menumpukkan dagunya di puncak kepala Donghyuck, "Begini lebih baik."
Donghyuck menghela napas, tetapi membiarkan Minhyung berada di posisi itu, "Apa kau ada kelas hari ini?"
Minhyung kembali memejamkan matanya, "Ya, jam sebelas."
"Kalau begitu aku akan pergi duluan."
"Memang kelasmu jam berapa?"
"Delapan."
"Aku antar saja," ujar Minhyung.
"Tidak perlu. Nanti kau menunggu terlalu lama."
"Kau belum cukup tidur dan tubuhmu pun pasti masih pegal, bagaimana mungkin aku membiarkanmu pergi sendiri?"
Perkataan Minhyung membuat Donghyuck tersenyum kecil, tangan kanannya terangkat untuk menyentuh lengan Minhyung yang memeluknya, "Minhyung-ah..."
"Hm?"
"Apa kau sadar kalau kau sudah banyak berubah?"
Dengan mata terpejam Minhyung mengernyitkan dahi, "Benarkah?"
"Iya."
"Ke arah mana?"
"Tentu saja ke arah yang lebih baik!" sahut Donghyuck, "Kau tahu? Minhyung yang kukenal pertama kali tidak mungkin mempedulikanku seperti tadi, tapi kini kau selalu peduli padaku."
"Donghyuck yang pertama kali kukenal juga tidak semanis sekarang."
Donghyuck berdecak, "Yah!"
"Dulu kau keras kepala dan suka bertindak semaunya, tahu?"