【十六】

26.8K 3K 1.4K
                                    

Minhyung menjauhkan kepalanya tanpa melepas kontak mata dengan sang omega, "Donghyuck

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minhyung menjauhkan kepalanya tanpa melepas kontak mata dengan sang omega, "Donghyuck."

Donghyuck yang sedang mengatur deru napasnya menjawab lirih, "Apa..?"

"Aku ingin kita scenting." Ucap Minhyung tegas.

Kedua manik Donghyuck membola, Donghyuck tak bisa menyembunyikan raut terkejutnya setelah mendengar apa yang dikatakan Minhyung, "Kau.."

"Aku tidak tahu apakah ini waktu yang tepat untuk memutuskan, tetapi aku ingin menandai bahwa kau telah menjadi milikku, Donghyuck." Minhyung menjeda ucapannya, "Waktumu di Australia tidaklah banyak, ketika kau kembali ke Korea, kau akan kembali menjadi seorang casanova di universitas, kau akan kembali digandrungi oleh banyak alpha maupun beta, akan ada banyak orang yang ingin menyentuhmu dan aku... Aku tak mau orang lain menyentuhmu.. Aku tidak suka berbagi apa yang telah menjadi milikku dengan orang lain. Aku ingin menunjukkan pada semua orang kalau kau adalah milikku."

Donghyuck tertegun. Apakah Minhyung memang miliki sifat cukup posesif seperti ini?

Minhyung terdengar sangat bersungguh-sungguh dan hal itu membuat hati Donghyuck berdebar. Donghyuck bahkan merasa kedua pipinya telah memanas.

"Tetapi, aku tak akan memaksamu, kali ini aku akan mendengarkan apa yang menjadi keputusanmu karena aku ingin kau tahu kalau aku menghargai dirimu.. Aku menghargaimu sebagai seorang omega."

Tanpa sadar, setetes air mata jatuh dari kelopak mata Donghyuck saat ia mengerjap. Donghyuck tidak habis pikir, mengapa Tuhan bisa mengirimkan sosok Minhyung ke dalam kehidupannya? Minhyung adalah alpha yang terlalu baik untuk omega nakal seperti Donghyuck.

Sungguh, situasi ini membuat Donghyuck merasa kalau ia bukanlah omega yang pantas menjadi takdir Minhyung —jika memang dugaan mereka selama ini benar.

Minhyung mengusap air mata yang lolos itu menggunakan ibu jarinya dengan lembut, "Ucapanku membuatmu sedih? Kalau begitu jangan dipikirkan."

Donghyuck menggeleng, "Tidak Minhyung."

"Lalu kenapa?"

"Aku.." Manik Donghyuck tampak berkaca-kaca, "Aku merasa bersalah atas semua yang telah kuperbuat.. Aku merasa.. Aku tak pantas untukmu, Minhyung.."

"Hei.. Jangan bicara begitu." Minhyung membingkai wajah Donghyuck menggunakan kedua telapak tangannya, "Harusnya aku yang merasa tak pantas karena mendapatkan omega sepertimu.. Kau baik, kau sabar, kau pintar, kau pengertian, kau kuat, dan bonusnya kau adalah seorang casanova. Kau luar biasa, Donghyuck."

"Tapi.."

"Jika memang ada pihak yang tak pantas didalam hubungan ini, maka akulah orangnya, bukan kau." Minhyung menyatukan dahi mereka, "To be honest, I don't deserve an angel like you, Donghyuck."

Air mata Donghyuck kembali lolos, bukan air mata kesedihan, melainkan air mata kebahagiaan.

Sungguh, Donghyuck tak pernah terlintas di kepalanya tentang bagaimana rasanya disayangi setulus ini oleh seseorang. Sekarang, ketika Donghyuck mampu merasakan kalau Minhyung menyayanginya dengan tulus, Donghyuck merasa semuanya seperti sebuah mimpi.

The Casanova | markhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang