【十一】

22.6K 3.1K 1.2K
                                    

Ini masih menunjukan pukul 7 pagi waktu setempat, namun Lee Donghyuck sudah bangun sejak 30 menit yang lalu dan mengacak-ngacak isi kopernya demi mencari pakaian bagus yang akan dikenakan untuk pergi ke gereja hari ini bersama Minhyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini masih menunjukan pukul 7 pagi waktu setempat, namun Lee Donghyuck sudah bangun sejak 30 menit yang lalu dan mengacak-ngacak isi kopernya demi mencari pakaian bagus yang akan dikenakan untuk pergi ke gereja hari ini bersama Minhyung.

Donghyuck sepenuhnya sadar kalau dia tidak perlu melakukan ini karena Minhyung bukan siapa-siapanya. Minhyung hanya alpha menyebalkan —yang sialnya semakin kesini, semakin berhasil merebut seluruh perhatian Donghyuck.

Sejujurnya, lelaki manis itu sudah merenungkannya selama semalaman —karena dia tidak bisa tidur— perihal perasaannya kepada Minhyung. Hasilnya? Donghyuck memutuskan untuk membiarkan dirinya mengikuti perasaan dan menekan egonya selama beberapa hari di Australia. Donghyuck rasa, hanya ini cara satu-satunya menemukan sebuah jawaban pasti atas apa yang dirasakannya pada Minhyung.

Sungguh, sampai saat ini Donghyuck masih tidak percaya pada cinta dan tidak mau memiliki mate.

Tetapi, omega itu sudah membulatkan tekad kalau dia harus mencoba untuk menghilangkan kedua hal tersebut dari kepalanya dan membiarkan perasaannya sendiri yang memberikan jawaban atas segala ketidakpastian ini.

Sekali-kali merendahkan sedikit harga diri untuk seorang alpha.. Sepertinya tidak masalah, iya kan?

"Sial.. Aku hanya punya waktu satu jam lagi." Desis Donghyuck ketika menyadari sudah berapa lama ia menghabiskan waktu hanya untuk memilih pakaian.

Akhirnya, Donghyuck memutuskan untuk mengenakan kaos putih polos, sweater berwarna abu-abu, dan celana jeans hitam. Omega itu segera berlari ke kamar mandi untuk membersihkan diri, lalu mengenakan pakaian yang telah dipilih. Selesai mengenakan pakaian, Donghyuck langsung mematut dirinya didepan cermin. 

Tidak. Donghyuck tidak mengenakan make up karena dia cukup percaya diri dengan wajah naturalnya. Lelaki manis itu hanya mengenakan sunscreen, pelembab wajah, dan lipbalm.

Setelah semuanya sudah selesai, Donghyuck kembali melihat barang di kopernya, kemudian mengambil sebuah baret berwarna hitam dan kacamata bulatnya sebagai pelengkap penampilannya hari ini.

Drrtt drrttt

Donghyuck segera menggeser layar ponselnya ketika melihat nama Yuvin di layar, "Halo, Yuvin hyung?"

"Bagaimana Australia?" Tanya sang kakak tanpa basa-basi.

"Bagus." Donghyuck mengapit benda berbentuk persegi itu diantara bahu dan telinganya, sebab tangan Donghyuck dibutuhkan untuk mengenakan kaos kaki serta sepatu, "Kenapa menghubungiku hyung?"

"Memastikan keadaanmu saja."

"Hyung, aku bukan anak kecil." Sungut Donghyuck.

"Iya.. Iya.." Yuvin terkekeh diujung sana, "Apa yang akan kau lakukan hari ini?"

"Pergi ke gereja dan mungkin setelahnya jalan-jalan."

"Kau mau bertobat, Donghyuck?" Tanya Yuvin dengan nada yang tampak terkejut diujung sana.

The Casanova | markhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang