【五】

22.2K 3.4K 845
                                    

⚠ read notes please ⚠

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

read notes please ⚠

"Habis rapat UKM?" Tanya Woojin ketika Minhyung duduk disampingnya yang sedang menyantap makan siang —terlambatnya— di kantin.

Minhyung mengangguk, membuka botol air mineral yang dia beli dan menegaknya, "Masih ada kelas?"

Woojin menggeleng, "Tidak." Alpha itu menunjuk Minhyung menggunakan sumpitnya, "Kau?"

"Aku tidak ada."

"Jadi, langsung pulang setelah ini?"

"Tidak, mau ke studio."

"Mau apa?"

"Kau lupa? Menyiapkan pameran."

Woojin menepuk dahinya, "Ah, iya maaf.. Aku lupa."

"Tidak apa, asal kau jangan lupa datang saat pamerannya nanti."

Woojin mengangguk, "Iya. Ngomong-ngomong, lebih baik kau bergegas." Woojin mengarahkan dagunya kearah langit yang mendung, "Nanti keburu hujan, apalagi kau bawa kamera."

Minhyung menatap langit yang memang tampak berwarna gelap, "Ah, benar.."

"Sudah sana."

"Kau mengusirku?"

"Ya, demi kebaikanmu sendiri. Kurang baik apa aku sebagai seorang teman? Seharusnya kau bersyukur memiliki aku."

"Terserahlah.." Ucap Minhyung malas, dia berdiri, lalu mengambil sepotong daging rolade kesukaan Woojin yang tinggal satu sambil pamit buru-buru, "Pergi ya."

Mulut Woojin yang sedang penuh makanan itu tidak bisa mengeluarkan protes apa-apa, hingga semua makanannya tertelan, lelaki bergingsul itu menyerukan nama Minhyung sampai seantero kantin menatapnya dengan pandangan aneh.

"Ah! Dasar Minhyung sialan!!" Rutuk Woojin lalu hendak melanjutkan acara makannya namun sudah tidak nafsu akibat kejahilan Minhyung, "Lihat saja kalau suatu hari nanti menunya adalah telur gulung, pembalasan akan lebih kejam, Lee Minhyung." Ucapnya kesal.

.
.
.

Minhyung mengendarai motornya dengan kecepatan rata-rata karena jalanan utama Seoul hari ini entah mengapa cukup padat —yah, mungkin karena langitnya mendung jadi orang-orang memilih untuk naik mobil sendiri atau menggunakan taksi. Dan Minhyung merasa kalau orang-orang yang naik didalam mobil itu sangat beruntung karena benar saja, hujan tiba-tiba membasahi kota Seoul yang biasanya terik panas matahari.

The Casanova | markhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang