【十二】

23.1K 3K 1.7K
                                    

Minhyung menutup pintu toilet, menyandarkan punggungnya disana sambil menghela napas panjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minhyung menutup pintu toilet, menyandarkan punggungnya disana sambil menghela napas panjang. Sang alpha diam diposisi tersebut selama beberapa saat, setelah merasa sudah bisa mengendalikan dirinya, Minhyung mengganti outer kotak-kotaknya menjadi hoodie hitam —tanpa menyadari kalau sekarang outfitnya match dengan Donghyuck.

Sebelum keluar, Minhyung membasuh wajahnya dengan air keran dan menatap pantulan dirinya sendiri dengan pandangan yang sulit diartikan, "Perasaan apa tadi..?" Monolog sang alpha.

Jujur, Minhyung sangatlah awam dalam masalah perasaan. Dia seorang alpha, biasa bertindak menggunakan logika bukan dengan hati. Oleh sebab itu, ketika ia merasakan sesuatu yang baru didalam dadanya, Minhyung bingung sendiri.

Minhyung bahkan tidak tahu mengapa ia tiba-tiba mengeluarkan feromonnya hanya karena melihat Jeno dan Donghyuck berkenalan. Minhyung hanya mengikuti instingnya tanpa memikirkan dampak dari apa yang dia lakukan terhadap Donghyuck.

Oh iya, Donghyuck.

Omega itu sedang menunggunya diluar.

Minhyung segera mengeringkan wajahnya dan keluar dari kamar mandi. Nampaknya Donghyuck sedang sibuk dengan pikirannya sendiri, sebab ketika Minhyung menaruh pakaian kotor ke keranjang yang berada tepat disamping meja belajar pun, omega itu tak menyadari kehadirannya sama sekali. Maka dari itu Minhyung berucap, "Yuk."

Satu detik..

Dua detik..

Tiga detik..

Donghyuck tak merespon ajakan Minhyung pertama. Minhyung pun menaikkan volume suaranya, "Donghyuck." Panggilnya.

Kali ini berhasil. Donghyuck mengerjap namun wajahnya masih tampak bingung, "Iya."

Sebelum Minhyung mengatakan sesuatu lagi, Donghyuck sudah bangkit berdiri, hendak melangkah keluar dari kamar Minhyung namun karena terburu-buru, ia sampai tidak sadar kalau tali sepatunya bahkan belum terpasang sempurna. Donghyuck hampir saja terjatuh kalau Minhyung tidak menahan pinggangnya.

Minhyung membantu Donghyuck untuk berdiri dengan benar, kemudian bertanya, "Apa ada yang kau pikirkan?" Minhyung menyentil dahi Donghyuck, "Kau tidak fokus."

"Ah.." Omega itu menunduk, meringis pelan, dan mengusap dahinya, "Sakit."

"Apa yang memenuhi pikiranmu?" Ulang Minhyung, "Kalau soal feromonku tadi, aku benar-benar minta maaf.. Aku tidak bermaksud untuk menyiksa—"

"Minhyung." Donghyuck mengangkat kepalanya sehingga bisa menatap Minhyung tepat di netranya, "Minhyung, can I ask something?"

Minhyung diam sejenak, sejujurnya ia merasa ragu karena tidak bisa menebak pertanyaan dari Donghyuck, namun ia tetap mengangguk, "Yes, you can."

The Casanova | markhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang