"Kenapa kau tidak pernah bilang kalau adikmu itu adalah kembaranmu sendiri?" tanya Donghyuck saat Minhyung mengantarkannya ke basement.
"Kau tidak pernah tanya," ucap sang alpha, membuat Donghyuck mendengus.
Mengetahui bahwa omeganya kesal karena jawabannya barusan, Minhyung terkekeh sambil merangkul Donghyuck, "Jangan marah."
"Aku tidak," sahut Donghyuck.
"Kalau bohong nanti hidungmu akan maju."
"Memang aku pinocchio?!" sungut Donghyuck.
Minhyung mencubit hidung Donghyuck sekilas, "Bukankah sudah kubilang jangan marah?"
Donghyuck menyikut pinggang Minhyung, membuatnya meringis, tetapi Donghyuck tidak peduli, "Kalau begitu jangan menyebalkan!"
Setelah itu tidak ada lagi percakapan di antara mereka sampai langkah kaki mereka sama-sama berhenti di depan mobil Donghyuck, yang sudah terparkir di sini sejak kemarin. Donghyuck menoleh, membuat ujung hidungnya hampir menyentuh pipi kiri Minhyung.
Ketika sang alpha juga ingin menoleh, Donghyuck menahan rahang Minhyung dengan dua jarinya lalu mencium pipi Minhyung. Yang dicium tentu saja terkejut, terbukti dari netranya yang melebar dan kepalanya yang refleks menoleh ke arah Donghyuck.
"Apa?" tanya Donghyuck polos, seolah tidak melakukan apa-apa.
Minhyung bertanya balik, "Kukira kau marah?"
Donghyuck merotasikan mata malas, "Meskipun aku memang sedikit kesal karena kau menyebalkan. Bukan berarti aku tidak mau menciummu iya 'kan?"
Minhyung menyentil dahi Donghyuck, "Tapi siapa yang bilang kalau kau boleh menciumku?"
Donghyuck meringis lalu menyuarakan protes, "Sejak kapan juga aku harus minta izin dulu?!"
"Sejak sekarang," kata Minhyung.
"Selain menyebalkan, ternyata kau juga mulai aneh," ujar Donghyuck sambil melepaskan rangkulan Minhyung di bahunya. "Sudahlah, lebih baik kau kembali ke apartementmu sana. Kasihan kembaranmu itu kalau dibiarkan menunggu terlalu lama."
Setelah berucap demikian, Donghyuck membuka kuncil mobil dan hendak melangkah ke arah kursi pengemudi, tetapi Minhyung sudah lebih dulu menahan pergelangan tangannya. Sang omega pun berhenti, pandangannya mengarah pada tangan Minhyung kemudian naik menuju netranya yang memancarkan kekhawatiran.
"Kenapa?" tangan Donghyuck yang bebas menyentuh lengan Minhyung, "Ada yang kau khawatirkan?"
Minhyung terdiam beberapa saat lalu tersenyum tipis, "Apa terdengar bodoh kalau aku bilang, aku khawatir kau tidak bisa membedakan aku dan Mark?"
Mendengar jawaban itu, Donghyuck terkekeh, "Well..." Donghyuck mengerutkan hidungnya, "Harus kuakui kalau feromon kalian memang mirip, tetapi percayalah kalau aku tidak akan pernah salah mengenali kalian." Donghyuck memberi jeda sambil menyentuh helaian rambut sang alpha yang berwarna hitam, "Lagipula, warna rambut kalian berbeda."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Casanova | markhyuck
Short StoryLee Donghyuck, seorang casanova di universitas yang memiliki status omega. Sejak kecil, kehadirannya yang selalu dihormati semua orang dari berbagai kaum membuat Donghyuck tidak percaya kalau dia ditakdirkan dengan alpha sombong yang tidak mau memba...