【九】

20.4K 2.9K 930
                                    

Sudah memasuki bulan ketiga Minhyung, Renjun, dan mahasiswa universitasnya yang lain berada di Sydney untuk pertukaran mahasiswa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah memasuki bulan ketiga Minhyung, Renjun, dan mahasiswa universitasnya yang lain berada di Sydney untuk pertukaran mahasiswa.

Di minggu-minggu awal, beberapa mahasiswa Seoul University memang sedikit kesulitan dalam pelajaran, apalagi bahasa pengantarnya adalah bahasa Inggris, oleh karena itu banyak yang meminta bantuan pada Minhyung -yang memang ahli bahasa Inggris- untuk men-translate atau hanya sekedar bertanya beberapa kata asing yang tidak diketahui apa artinya

Minhyung pun membantu teman-temannya itu, walaupun pada awalnya dia malas tetapi lama-kelamaan dia turut senang bisa membantu mereka, apalagi dibulan ketiga ini semakin sedikit mahasiswa yang meminta bantuannya karena mereka sudah mulai bisa mengikuti pelajaran dengan bahasa pengantar Inggris.

Hari ini sudah Jumat, artinya hari terakhir mereka berkuliah di minggu ini -Sabtu dan Minggu mereka libur. Minhyung baru saja menyelesaikan kelasnya dan berniat untuk langsung pulang ke asrama.

Oh iya, ngomong-ngomong soal asrama. Dia jadi ingat akan teman sekamarnya yang datang telat kesini karena beda penerbangan. Lee Jeno namanya, dia mahasiswa Bisnis Manajemen yang ternyata cukup populer di kampus -namun Minhyung tidak tahu. Jeno merupakan teman sekamar yang cukup menyenangkan, dia tidak terlalu banyak bicara tetapi memiliki hobi yang sama dengan Minhyung, yaitu fotografi. Jeno juga seorang alpha, makanya sangat cocok dengan Minhyung. Karakter mereka mirip, hanya saja Jeno masih lebih suka bergaul daripada Minhyung.

Ketika tangannya mendorong pintu kamar asrama, dan kakinya melangkah masuk, Minhyung melihat teman sekamarnya itu sedang duduk di meja belajar dan mengerjakan sesuatu di laptopnya.

"Kupikir kau ada kelas." Ucap Minhyung basa-basi sambil menaruh tas punggungnya diatas meja belajar yang terletak disamping milik Jeno.

Jeno mengangguk, "Ada, nanti sore."

"Oh." Minhyung duduk ditepi ranjangnya, "Presentasi ya?"

"Iya." Jeno menolehkan kepalanya ke belakang untuk menatap Minhyung sekilas, "Dan aku sama sekali tidak ahli membuat power point yang menarik."

Minhyung terkekeh, lagi-lagi memiliki kesamaan dengan Jeno, "Sama, kuberi saran, sebaiknya kau cari di internet template power point nya."

"Memang ada?" Tanya Jeno balik.

"Ada, cari saja.. Daripada kau presentasi dengan power point seperti itu, kau hanya akan mempermalukan diri sendiri didepan mahasiswa sini."

Jeno melihat layar laptopnya. Yah.. Benar juga sih ucapan Minhyung. Power pointnya benar-benar polos dan terlihat tak menarik. Dia akan mempermalukan diri sendiri kalau memang tetap bertahan dengan design ini.

"Kalau begitu akan kucoba. Terima kasih sarannya, omong-omong."

"Sama-sama."

Tepat ketika Jeno mulai kembali sibuk dengan laptopnya, ponsel Minhyung bergetar. Si alpha meronggoh sakunya, melihat nama yang muncul di layar benda berbentuk persegi itu kemudian mengangkat teleponnya, "Halo, Renjun?"

The Casanova | markhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang