.
.
.
.Langsung saja❤
Abaykan typo 🤗
Dan selamat membaca 🖤❤
🌻🌻🌻🌻🌻
Perth tidak pernah merasakan sebahagia ini, apa yang ia inginkan dulu kini ia dapatkan dari orang, bukan dari istrinya sendiri. Tapi ia tidak pernah menyesal karna anaknya tumbuh di rahim seorang pria, pria yang ia cintai. Yah,setelah kejadian di apartemen sore tadi di mana Perth dan Saint bertengkar, dan membuat Saint pingsan dan pendarahan. Untung saja pendarahannya tidak begtu para dan tidak membuatnya kehilang buah hati mreka yang ada di dalm perut Saint. Dan Langsung saja Perth membawa Saint ke rumah sakit dan di sinilah ia di ruang rawat Saint. Perth memandang wajah Saint yang sedang terlelap dalam tidurnya, dan baru saja sang dokter kluar setelah memeriksa keadaan Saint.
Clek
Terdengar suara pintu terbuka dan munculah dokter manis yang berkulit putih.
"Perth" Perth menoleh kearah sumber suara dan ternyata sepupuhnya ada di sana.
"Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan" dan Perth hanya mengangguk sebelum kluar ia mengecup kening kekasihnya terlebih dahulu dan barulah ia keluar mengikuti Gun ke ruangannya.
"Silahkan duduk Perth" Perth menurut dan ia pun menduduki dirinya di depan Gun.
"Apa yang ingin kau katakan?" Perth membuka suara dan memandang sahabatnya dengan tidak sabar.
"Kau ini tidak sabaran baiklah, yang pertama aku mengucapkan selamat karna apa yang kau ingin kan dulu kini sudah tercapai, walaupn bukan dari rahim istrimu sendiri dan ada sesuatu yang harus kau tahu. kehamilan pria tidak sama dengan kehamilan wanita jadi, kehamilan pria itu sangan rentan dan kau harus menjanga pria manis itu dengan baik Perth, dan jangan sampai ia setres atau banyak pikirn." Gun memandang sepupuhnya dengan serius.
"Baiklah, aku akan menjaganya dengan baik karna aku tidak ingin kehilangannya" Gun mengangguk mengerti.
"Dan yang kedua ini" Gun memberikan amplop coklat kepda Perth, Perth mengerutkan alisnya.
"Apa ini?"
"Kau buka saja sendiri, dan nanti kau bakalan tahu." Gun memandang sahabatnya. Perth pun membuka amplop coklat itu lalu mengeluarkan kertas yang ada di dalmnya lalu membacanya satu persatu dan matanya membola di kala nama sang istri tertera di dalm nya, bukan nama yang membuatnya mematung tapi ada kata lain yang membuatnya tak bisa berkata apa-apa dan dadanya terasa sakit, Perth meremas kertas yang ada di tangan nya lalu ia pun memandang sepupuhnya dengan serius.
"Sejak kapan ini ada bersamamu ?" Perth berkata dengan rahang yang mengeras.
"Kemaren aku menemukan nya di dalam laci di saat aku mencari berkas tentang pasien, dan aku tidak tahu sejak kapan berkas ini ada di rumah sakit." Gun berkata jujur karna bukan ia yang memeriksa Bua.
"Baiklah, akan aku bawa ini pulang terima kasih Gun" dan di balas anggukkan dari Gun setelah itu Perth pun menuju ruang inap Saint dengan perasaan campur aduk, Perth membuka pintu di mana pria manis itu masih memejam kan mata. Kini jam suda menunjukan jam 7 malam, Perth memandang wajah Saint dan mengambil tangan Saint lalu mengelus dengan pelan karna ia takut jika pria manis itu terbangun. Perth merasakn tangn Saint bergerak lalu mata cantik itu terbuka dengan perlahan.
"Engh"
"Sayang" Perth berdiri dari duduknya lalu memandang wajah sang kekasih dan mengelus wajah pucat itu dengan ibu jarinya, Saint yang mendengar suara Perth langsung saja mata nya memandang mata Perth yang sedang menatapnya dengan penuh kerinduan dan kebahagian, bibir pria tampan itu tidak pernah berhenti tersenyum itu yang membuat Saint heran lalu ia pun melihat di sekeliling dan alis nya mengerut di kala ia ada di rumah sakit.
![](https://img.wattpad.com/cover/201164714-288-k598751.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA SATU MALAM(PERTHSAINT)
FanficPerth yang kecwa terhadap sang istri, memili meninggal sang istri dan memili saint pemuda manis yang bisah memberikan apa yang di impikan perth Tannapon.