CINTA SATU MALAM 25 🖤❤

4.2K 266 110
                                    






















Semua orang pasti pernah merasakan yang namanya kehilangn. Kehilangan orang yang kita sayangi karna kita tidak tahu apa yang di rencana kan oleh tuhan untuk kita..

Langsung saja...

🖤Selamat membaca ❤

Perth menatap sang istri yang sedang berbaring di ranjang rumah sakit, dengan tatapan bersalah. Seandainya ia datang lebih cepat mungkin sang istri tidak akan terluka seperti ini. Ia kehilangan jejak pria yang menculik sang putra dan bersamaan dengan sang istri pingsan karna luka di kening nya, tapi ia sudah menyuru ketiga sahabatnya itu Title,Mean dan Mark untuk memeriksa CCTV di taman bermain agar ia bisa tahu siapa yang menculik sang putra.

"Sayang! Kapan kau bangun? Apa kau betah tidur seperti ini? Apa kau tak merindukan kan aku dan Pin dan juga Pete hiks..." Perth tak bisa menahan air matanya ia membelai wajah sang istri. Sudah satu jam sang istri masih betah dengan tidurnya. Lalu tangan tertuju pada perut sang istri iapun mengelus nya ada raut sedih di wajah tampan nya itu, seharusnya ia bahagia tpi kenapa ada rasa takut yang menghantuinya. Ia takut jika sang istri tau bahwa ia hamil. Yah, istrinya dengan hamil dan usia kandungan nya sudah menginjak 1 bulan 2 minggu dan apakah ia akan bahagia dengan berita kehamilannya? Atau kesedihan yang ia rasakan karna di saat ia hamil ia kehilang Pete dan apakah ia akan menerima anak yang ada dalam kandungannya?.

"Hufff.. " Perth menghela nafas ia merasa takut dengan apa yang akan terjadi.

Cekle

Perth menoleh disaat terdengar suara pintu kamar inap sang istri yang terbuka, dan disana terdapat sang ibu dan sang ayah.

"Saint blum sadar nak " Sang ibu berjalan menuju ranjang Saint dan menatap wajah sang menantu yang masih terlelap.

"Blum bu! Lalu Pin di mana? " ia melupakan sang putra karna menjaga sang istri di rumah sakit.

"Ia di rumah bersama Earth,Plan dan Gun, ia tak berhenti menangis mungkin karna kehilangan sang adik dan juga sang ibu di rumah sakit. Tpi disaat ibu tinggal ia sudah tertidur. " Perth mengangguk mendengar ucapan sang ibu, memang benar karna mereka saudara kembar jadi mereka akan merasakan sedih yang sama.

"Ayah sudah menyuru suruhan ayah untuk mencari penculiknya, walaupun polisi sudah bertindak tapi kita harus bertidak juga, kita tidak bisa berdiam diri seperti ini. " sang ayah berucap dikala mereka sudah duduk di sofa di kamar inap Saint.

"Iya ayah! " Perth setuju dengan apa yang ayahnya katakan.

"Dan lagi pula. kita sudah mendaptkan no pelat mobil penculik itu, jadi polisi akan muda menemukan nya apa lagi sudah ada Title,Mean dan Mark bersama polisi sekarang." Perth hanya mengangguk dan tak butuh lama suara dring ponsel nya terdengar. Perth menyambar ponsel nya yang memang ia letakkan diatas meja disana tertera nama sang sahabat dengan cepat ia mengangatnya.

"Hallo? "

"......"

"Benarkah?"

"......"

"Baiklah, kami akan kesana. " dengan itu sambungan telpon pun terputus.

"Ada apa?" sang ayah yang melihat Perth bangun iapun ikut bangun dari duduknya.

"Title mengatakn bahwa mereka sudah menemukan mobil penculik itu, dan sekarang mereka sedang menuju lokasi di mana penculik itu berada. "

"Syukur lah,Kalau begitu ayo kita berangkat" Perth mengangguk mereka menuju ranjang Saint yang masih terbaring.

CINTA SATU MALAM(PERTHSAINT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang