CINTA SATU MALAM 18 🖤❤

5.2K 345 80
                                    


.
.
.
.

Langsung saja ❤

Abaikan typo 🤗

                         P
                          E
                            R
                              T
                                H
                              S
                                A
                                  I
                                    N
                                      T

           🖤Selamat membaca ❤

Maaf ye.. Yang kemaren pendek 😌😌😌

Hari telah berganti bulan, dan bulan ini, bulan yang di tunggu-tunggu oleh sepasang suami istri ini. yang sedang duduk di taman belakang rumah sambil berpelukan.

"Tidak terasa phi, anak kita akan lahir kedunia ini." Saint berkata sambil menyandarkan kepalanya di dada bidang sang suami.

"Hem... Iya sayang, dan aku tidak sabar untuk melihat mreka. "

"Engh.. " Saint mengelus perutnya yang terasa sakit.

"Ada apa sayang? Apa ada yang sakit?" Perth ikut mengelus perut sang istri.

"Dia menendangku phi, Engh.. Lihat dia bergerak" Saint membawah tangan Perth menuju perutnya dan benar saja ada pergerakan di sana entah tangan atau kakinya membuat Perth tersenyum.

"Sayang! Jangan menendang mommy yah, kalau kau ingin maen bola nanti maen bersama daddy sayang. kasihan mommy kalau kau menendang nya" Perth berucap membuat Saint tertawa, ternyata ucapan sang suami ampu juga dan anaknya sudah tak menendang lagi.

"Dia sudah berhenti phi, lihat! Ia sudah tak bergerak lagi. ternyata ucapan mu di dengar oleh mreka  phi. "

"Karna mreka anak ku dan anak mu juga." Saint mengangguk mengiyakan ucapan sang suami. Mreka pun menikmati suaca yang cerah di pagi hari karna mreka bangun terlalu pagi hari ini, bukan Perth! tpi melain kan Saint yang tak bisa tidur karna sang putra. Dan akhirnya ia tak bisa tidur dan ingin keluar rumah untuk menghirup udara di pagi hari dan Perth tidak mau meninggal kan sang istri sendiri walaupun sang istri sangat ingin.

Dan tidak terasa kini jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi. Dan mreka masih saling berpelukan, lalu terdengar suara sang ibu memanggil mreka dari dalam rumah.

"Kalian sudah bangun nak?" mreka menoleh kearah sang ibu.

"Ia bu! Kami terbangun karna mreka tak menyuruh mommy mreka untuk tidur." kini Perth yang membuka suara, dan Saint hanya terkekeh.

"Mreka selalu aktif bu! Saint tak bisa tidur karna mreka selalu menendang." Saint mengelus perutnya yang sangat membuncit karna sudah memasuki 9 bulan. Sang ibu yang mendengar tersenyum dan ikut mengelus perut sang menantu.

"Karna mreka tak sabar ingin keluar sayang, dan mreka juga ingin cepat-cepat bertemu dengan kalian dan sudah waktunya juga mreka keluarkan? Lalu apa yang Gun katakan?"

" Phi Gun menyuru Kita untuk menyiapkan semua kebutuhan si kembar bu, di saat persalinan nanti dan kita tidak tahu kapan? apakah malam ini atau besok? dan itu semuanya sudah di siapkan oleh phi Perth." sang ibu yang mendengar mengangguk ternyata anaknya sudah menjadi ayah yang bebar-benar siaga.

"Baiklah, sekarang kau mandi ibu akan membuatkan sarapan."

"Baik bu! " Perth pun membawa sang istri masuk kedalam rumah dan menuju kamar mreka dengan hati-hati karna ia sangat kasihan melihat istrinya yang berjalan dengan pelan dan jangan lupa ia berjalan sambil memegang perutnya yang seakan ingin terjatuh.

CINTA SATU MALAM(PERTHSAINT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang