Terlihat gadis cantik sedang mondar mandir di dalam kamar. Sekali² ia melihat kertas di atas meja lalu ia letakkan lagi di atas meja lalu mondar mandir lagi membuat author pusing di buatnya.
Ceklek
Suara pintu di buka membuat nya dengan cepat membuang kertas itu kedalam tempat sampah tapi meleset keluar, lalu ia duduk di kursi dan melanjutkan belajar nya.
"Sayang. Kau sedang apa?"
Suara sang ibu membuat gadis cantik itu menoleh lalu tersenyum kearah sang ibu. Saint mencium rambut sang putri lalu meletakan segelas susu di atas meja belajarnya.
"Sana sedang mengerjakan tugas mom."
"Tapi besok hari Minggu sayang? Kenapa tidak berkumpul bersama phimu di bawah?"
Saint duduk di atas tempat tidur lalu memperhatikan sang putri yang sedang sibuk menulis sesuatu di bukanya atau hanya 'menyibukkan diri '
"Nanti mom setelah tugas sana selesai" sang ibu hanya mengangguk.
"Baiklah. Mom akan kebawah, jika kau sudah selesai turunlah kebawah."
"Siap mom "
Saint mengusap rambut putri nya, lalu berjalan keluar kamar. Tapi langkanya terhenti dikala melihat sesuatu di dekat tempat sampah. Iapun mengambilnya dan membuka kertas tersebut Sana yang melihat memukul kepalanya karena terlalu ceroboh iapun menyibukkan dirinya seolah tak tahu apa-apa dan melanjutkan belajarnya.
"Siapa Tedi? "
Sana menatap sang ibu lalu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal lalu menjawab pertanyaan sang ibu.
"I-itu... Phi Tedi kakak kelas Sana putra dari paman Bas dan paman God"
Saint yang mendengar membulatkan matanya. "Benarkah? "
"Iya mom.."
"Lalu, kenapa tidak menghubunginya? Bukankah dia memberi mu no ponselnya?" Saint menatap putrinya yang terlihat gugup.
"I-itu... Di- dia ingin mengajak Sana untuk nonton mom.." gadis cantik itu terlihat takut pada sang ibu membuat Saint tersenyum. ia mengerti kalau putri nya takut jika ia tak di ijinkan untuk keluar rumah salahkan sang suami yang tak memperbolehkan putri nya keluar tampa pengawasan yaitu sang kakak. Karena takut terjadi sesuatu pada putrinya.
"Tak apa mom izin kan untuk kau pergi sayang"
"Tapi Daddy? "
Sudah ia duga "Kau tenang saja, Daddy mu pasti mengijinkan kau pergi" Senyum gadis cantik itu mengembang.
"Kalau begitu Sana akan mengajak phi Pete" Sana dengan semangat keluar kamar dan turun kebawah dimana sang kk sedang berkumpul. Sedangkan Saint hanya tersenyum lalu beranjak dari duduknya dan menuju almari milik sang putri dan mengeluarkan gaun berwarna merah maroon yang ia belikan, barulah beranjak dari kamar dan turun kebawah.
"Phi Pete..."
Sana turun dengan tergesa-gesa lalu berjalan menuju sang kk yang sedang asik bermain game.
"Ada apa nong? "Pete berucap tampa memalingkan wajahnya dari layar tv.
"Kita nonton phi. Phi mau kan?"
Pete menoleh lalu mengerutkan keningnya" Nonton apa? Tumben kau mengajak phi untuk nonton?" Pete heran karena sang adik tidak perna mengajak nya nonton .
"Itu... aku di ajak oleh teman, karena aku tidak ingin berdua jadi aku ingin mengajak phi Pete. Phi mau yah... Yah..."
Sana memohon pada sang kk membuat Pete tak bisa menolak keinginan sang adik.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA SATU MALAM(PERTHSAINT)
FanficPerth yang kecwa terhadap sang istri, memili meninggal sang istri dan memili saint pemuda manis yang bisah memberikan apa yang di impikan perth Tannapon.