Nabi Ilyas AS, merupakan keturunan Nabi Harun AS, yang ke-empat. Ia diutus Allah SWT kepada kaum Bani Israil yang suka menyembah berhala Ba’al. Nabi Ilyas AS, menyeru kepada mereka agar meninggalkan Ba’al dan menyembah kepada Allah, Dalam al-Qur’an surat ash-Shaffat dinyatakan :
“Sesungguhnya Ilyas AS, adalah salah seorang Rasul Allah, ingatlah ketika ia berkata kepada kaumnya: ‘Mengapa kamu tidak takut kepada Allah?, mengapa kamu menyembah Ba’al, dan kamu tinggalkan sebaik-baiknya pencipta, yaitu Allah Tuhan kalian dan bapak-bapak kalian semua?’.”
Kaum Nabi Ilyas AS, selalu mendustakan seruan Nabi Ilyas, dan mereka akan disiksa oleh Allah dengan siksaan yang berat. Karena mereka selalu durhaka kepada Allah, maka datanglah siksa Allah dengan kemarau panjang, sehingga mereka kehausan dan ternak-ternak mereka mati, serta kebun dan taman-tanaman yang tertanam di atasnya musnah.
Sedangkan Nabi Ilyas Sendiri dilanda rasa ketakutan karena takut dibunuh oleh kaumnya sendiri, sehingga ia berada di tempat persembunyian, pindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Dan Apabila kaumnya menemukan makanan dalam suatu rumah kosong, mereka berkata :
“Wah, rumah ini sudah dimasuki oleh Ilyas”.
• Nabil Ilyas bertemu Ilyasa
Hingga pada suatu waktu, Nabi Ilyas memasuki rumah seorang wanita yang memiliki seorang putra, ia bernama Ilyasa’ dan anak tersebut beriman akan kenabian Nabi Ilyas, lalu anak tersebut dibawanya kemana pun Nabi Ilyas bergi.
Dan pada saat kaumnya yang durhaka sudah sangat merasa dahaga dan lapar, serta benar-benar merasakan siksaan dan kesengsaraan, baru kemudian mereka insaf (sadar) dan menghadap Nabi Ilyas supaya memohonkan kepada Allah SWT, agar segera diturunkan hujan dan terhindar dari bahaya kelaparan.
Kemudian Nabi Ilyas AS, berdoa kepada Allah SWT :
“Ya Tuhanku, semoga Engkau berkenan menghilangkan dari mereka bahaya kelaparan yang telah mengancam kehidupan mereka, dan mudah-mudahan (setelah itu terjadi) menjadikannya orang-orang yang bersyukur kepada Engkau.”
Allah SWT, mengabulkan doa Nabi Ilyas AS, llau hujan turun dan sawah ladang menjadi subur kembali serta binatang-binatang berkembang biak dan menurunkan anak-anaknya dengan jumlah yang sangat banyak.
Setelah mereka menerima rahmat dan karunia Allah, kemudian mereka lupa akan rahmat-Nya, dan mereka kembali durhaka, bahkan lebih-lebih dari masa yang sebelumnya.
Sehingga mereka disiksa lagi oleh Allah SWT, dengan siksaan yang sangat pedih. Tetapi saat adzab itu turun melanda mereka, Nabi Ilyas dan Ilyasa sudah pergi meninggalkan mereka semua. keduanya terlepas dari siksa itu, karena mereka taat dan berbakti dengan menyembah kepada Allah Swt.
• Kedurhakaan Kaum Nabi Ilyas
Kemudian mereka disiksa lagi oleh Allah dengan siksaan yang lebih pedih. Mereka ditimpa penyakit to'uun (kusta) yang akhirnya membinasakan mereka. Ilyas dan Ilyasa sudah pergi lebih dahulu bersama-sama orang yang beriman sebelum siksaan Tuhan yang diberikan kepada mereka datang. Allah mewahyukan : "Dan Kami abadikan untuk Ilyas (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian, (yaitu) kesejahteraan dilimpahkan atas Ilyas. Sesungguhnya, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman". Akhirnya, Mereka selamat dari siksa Allah. Ilyas dan Ilyasa terlepas dari siksaan itu.
Setelah Nabi Ilyas wafat, Nabi Ilyasa' meneruskan perjuangan menegakkan agama Allah.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH PARA NABI
RandomPada kesempatan kali ini saya ingin memposting cerita tentang nama-nama 25 Nabi dan Rasul beserta kisahnya. Memang postingan ini terlihat sederhana tetapi kita juga harus mengetahui nama-nama nabi yang wajib kita ketahui dan tentunya bagaimana kisah...