NABI MUHAMMAD SAW

2K 122 3
                                    

Nabi Muhammad SAW merupakan Nabi dan Rasul paling akhir yang diutus ke dunia ini agar membawa manusia ke jalan yang terang benderang. Beliau lahir dari rahim seorang ibu yang namanya adalah  Siti Aminah dan memiliki bapak yang namanya adalah Abdullah.

Kelahiran beliau secara spesifiknya adalah hari Senin, 12 Rabiul Awal atau 22 April 571 M di kota Mekkah. Tepat pada tahun gajah, yaitu tahun dimana pasukan gajah yang dipimpin oleh Abrahah Habasyah yang tengah ingin merobohkan Ka'bah. Dengan kebesaran-Nya, Allah SWT menghentikan pasukan tersebut dengan mengirimkan burung-burung ababil untuk menjatuhkan batu-batu yang membawa wabah penyakit. Kejadian ini terdapat dalam Al-Quran, Surat Al Fiil  yang berarti, pasukan gajah.

Nabi Muhammad SAW sendiri merupakan salah satu anggota keluarga yang terhormat, karena beliau termasuk anggota keluarga bangsawan Bani Quraisy. Nabi Muhammad SAW, lahir dari keturunan seorang pahlawan Suku Quraisy yang berasal dari Bani Ismail di pihak ayah dan ibu, dapat dikatakan beliau merupakan golongan bangsawan.

Kelak nabi yang memiliki nama lengkap Muhammad bin Abdullāh dan nabi yang terlahir di tengah keluarga Bani Quraisy ini akan mensyiarkan ajaran agama islam. Adapun nama Muhammad dikasih oleh kakek tersayangnya yang bernama, Abdul Muthalib. Muhammad memiliki arti yaitu, orang yang terpuji.

Sudah menjadi adat kebiasaan pada masa itu, bahwa bayi para bangsawan akan disusukan dan dititipkan kepada Murdi'at dari Bani Sa'ad (sebuah dusun di padang pasir ). Hal ini dilakukan agar para bayi dapat menghirup udara yang bersih dan terhindar dari penyakit yang ada di kota, serta dapat berbicara secara murni dan fasih.

Nabi Muhammad lahir dalam kondisi yatim, yang mana saat Nabi Muhammad SAW masih berada dalam rahim ibunya, ayahnya yang bernama Abdullah sudah meninggal dunia. Nabi Muhammad SAW kemudian dibesarkan oleh kakeknya yaitu, Abdul Muthalib.

(Kelahiran bayi yatim yang kelak menjadi Rasul terakhir itu dituturkan dalam Al-qur'an) :

"Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu? "
(QS. Adh-Dhuha [93]: 6)

Semenjak kecilnya, Nabi Muhammad SAW harus di susui oleh wanita badiyah sesuai adat kebiasaan masa itu, sementara menunggu jasa wanita yang menyusui, Aminah menyusui sendiri Muhammad kecil, selama tiga hari. Lalu dilanjutkan oleh Tsuwaibah, budak Abu Lahab, paman Nabi Muhammad. 

Muhammad ditawarkan kepada murdi'at (para wanita yang menyusui bayi) dari Bani Sa'ad yang sengaja datang ke Mekkah mencari bayi-bayi yang masih menyusu dengan harapan mendapat bayaran dan hadiah.

Namun, mereka menolak karena Muhammad adalah anak yatim. Tapi, di antara mereka ada Halimah Sadiyah yang belum mendapatkan seorang bayi yang akan disusui. Karena itu, ia mengambil Muhammad sebagai anak susuannya.

Nabi Muhammad sudah mendapatkan ibu susuan diantaranya adalah disusui oleh Tsuwaibah kurang lebih 3 hari. Selanjutnya, di susui oleh Halimah As-Sa’diyah, untuk menyusuinya dan diasuh olehnya selama 5 tahun. Semenjak di umur 5 bulan, beliau (Nabi Muhammad) telah mampu berjalan, serta di umurnya yang ke 9 bulan sudah fasih untuk berbicara.

Nabi Muhammad disusui paling lama oleh Halimatus Sa’diyah, (perempuan dari Bani Sa’ad ). Faktor yang mendorong pemilihan Bani Sa’ad jadi tempat ASI karena, suku tersebut dikenal dengan suku yang memiliki kefasihan yang bagus dalam berbahasa. Sebagaimana sebuah riwayat yang mengatakan bahwa, ketika Abu Bakar R.A bertanya kepada Rasululullah SAW :
"Saya tidak pernah melihat seorang pun yang lebih fasih dalam berbahasa selain engkau wahai Rasulullah SAW? ”. Kemudian Nabi menjawab,

KISAH PARA NABITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang