Part 17

2.5K 193 42
                                    

Scarlett yang sedang menyetir, menoleh sekilas ke samping. "Kau yakin akan tetap pergi, Bel?"

"Aku tidak ingin masuk penjara, Scar. Sebelum polisi menangkapku, aku harus pergi sejauh mungkin," ucap Bella.

Scarlett mendesah berat. "Itu artinya kita akan berpisah selamanya?"

Bella terkekeh. "Tidak selamanya, Scar. Hanya untuk sementara waktu sampai keadaan aman dan kembali normal. Bukankah kita bisa saling berkomunikasi dengan ponsel?"

"Ya. Tapi, kita sudah terbiasa bertemu langsung dan jalan-jalan bersama," lirih Scarlett. Pasalnya, mereka sudah berteman lama semenjak masih sekolah dan hanya Bella yang menjadi teman dekatnya.

"Kau jangan berkata seperti itu, Scar! Aku janji akan sering-sering menghubungimu," balas Bella.

Scarlett menepikan mobilnya di depan bandara. "Seharusnya, kita buat acara perpisahan dulu sebelum kau pergi."

Bella tertawa. "Tidak ada waktu lagi untuk berpesta, Scar."

Bella dan Scarlett keluar dari mobil dan berjalan bersama menuju pintu utama bandara. "Jaga kesehatan ya selama kau di tempat yang baru! Jangan lupakan aku yang pernah jadi temanmu!" seru Scarlett mengingatkan Bella.

Bella tertawa mendengar seruan Scarlett. "Kau ini kenapa, Scar? Kita 'kan hanya berpisah sementara saja. Setelah keadaan normal, aku akan kembali ke sini."

Scarlett menghentikan langkahnya. "Aku sangat mencemaskanmu, Bel. Entah kenapa, firasatku tidak enak sedari tadi. Rasanya akan terjadi sesuatu yang buruk padamu," ungkapnya gelisah.

Bella menarik kopernya ke samping tubuhnya, lalu memegang sebelah pundak Scarlett. "Tenang saja! Tak 'kan terjadi apa-apa. Alfrey tidak akan bisa menemukanku. Oh ya, aku sudah menghubungi temanku. Dia bersedia membantumu memasak untuk acara pesta Alfrey nanti. Kau tinggal pergi ke tempatnya dan ini alamatnya," ucapnya seraya memberikan sebuah kartu nama kepada Scarlett.

Scarlett menerima kartu nama tersebut dan melihatnya sekilas. "Terima kasih banyak atas bantuanmu, Bel."

Bella tersenyum lebar. "Sama-sama, Scar."

"Maaf, apakah Anda yang bernama Bella Cabrera?"

Bella dan Scarlett langsung menoleh ke asal suara. Mata mereka terbelalak lebar ketika dua orang berseragam polisi berdiri tepat di depan mereka. Mulut mereka langsung tertutup rapat seolah ada lem perekat. Rasa gugup seketika menyelimuti tubuh mereka hingga membuat tubuh mereka terpaku seperti patung.

Salah satu polisi menatap dua gadis di depannya bergantian sebelum kembali bertanya ulang. Polisi itu sebenarnya sudah tahu dengan wajah Bella dari sebuah foto yang diberikan Frey saat melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian tadi. Tapi, polisi itu bertanya untuk memastikannya. "Apa benar Anda yang bernama Bella Cabrera itu, Nona?"

Jantung Bella serasa ingin lepas dari tubuhnya. Degup jantungnya terasa tak beraturan dan dadanya bergerak naik turun ketika polisi itu memberikan sebuah surat kepadanya. Mata Bella hanya bisa menatap surat itu tanpa berkedip. Apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku tidak bisa melarikan diri lagi. batinnya bingung.

"Ini surat penangkapan Anda, Nona. Baru saja kami mendapat laporan dari Tuan Alfrey jika Anda telah melakukan percobaan pembunuhan terhadap Nona Kimberly," jelas polisi itu.

"Bel, bagaimana ini?" bisik Scarlett di telinga Bella. Dia sangat gugup dengan situasi seperti ini.

"Aku juga bingung, Scar," sahut Bella yang tak kalah gugupnya.

"Mari ikut kami ke kantor polisi!" Polisi yang satunya mengeluarkan sebuah borgol dari saku jaket kulitnya, lalu meraih kedua tangan Bella dengan paksa dan membelenggunya dengan borgol.

Inseparable Love ✔ (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang