Part 36

3.3K 222 25
                                    

Tedy menghentikan mobilnya di depan pintu gerbang yang menjulang tinggi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tedy menghentikan mobilnya di depan pintu gerbang yang menjulang tinggi. Sepasang matanya melirik ke kanan dan ke kiri.

Lorenza memerhatikan mansion yang berdiri megah, terpampang jelas di depan matanya. "Kau yakin Alfrey tinggal di mansion ini?"

"Kurasa ini mansionnya," jawab Tedy sedikit ragu.

Tedy menoleh sekilas ke samping, lalu membuka kaca jendela mobilnya ketika ada seorang pria yang berseragam security mengetuknya dari luar.

"Maaf, ada keperluan apa Anda berhenti di sini?" tanya pria itu.

"Apa benar ini mansion Alfrey Herwingson?"

"Ya, benar."

"Kami ingin bertemu dengan Alfrey, tapi dia meminta kami untuk datang langsung ke mansionnya," jawab Tedy. Dia sengaja berbohong agar security itu memberinya akses masuk ke dalam mansion Alfrey.

Namun, ternyata tidak semudah yang dipikirkan Tedy. Sebelum diizinkan masuk ke dalam, Tedy diminta menunjukkan kartu identitasnya. Dengan ragu, Tedy mengeluarkan kartu identitasnya dan memberikannya kepada security itu.

Security itu melihat sejenak kartu identitas Tedy, lalu memerhatikan mobil Tedy yang jauh dari kata mewah. Mengingat tamu-tamu Alfrey yang biasanya datang ke mansionnya bukanlah dari kalangan orang yang sembarangan. Mereka selalu memakai kendaraan yang mewah. Ditambah lagi, dia tidak pernah melihat wajah Tedy sebelumnya. Namun, dia tidak memiliki bukti untuk mencurigai Tedy setelah melihat kartu identitasnya. Segera, dia mengembalikan kartu identitas milik Tedy.

"Anda boleh masuk," ujar security itu sembari menekan tombol pada sebuah remot yang dipegangnya. Pintu gerbang itu langsung terbuka secara otomatis.

"Terima kasih," ucap Tedy sebelum melajukan mobilnya memasuki area mansion dan berhenti di dekat pintu utama.

Security itu menutup kembali pintu gerbang yang tadi terbuka. Kemudian, dia menghubungi Dante dengan ponsel khusus. "Hallo, Tuan Dante. Ada dua orang yang mengaku sebagai tamu Tuan Alfrey. Mereka datang ingin menemui Tuan Alfrey."

"Tamu Tuan Alfrey? Kau yakin? Setahuku, tidak ada seorangpun yang membuat janji ingin bertemu dengan Tuan Alfrey hari ini. Apalagi, di mansionnya."

"Maaf, Tuan. Seharusnya, saya menghubungi Anda lebih dulu tadi. Saya sudah telanjur membuka pintu gerbang untuk mereka masuk."

"Ya sudah, tak apa. Biar saya yang akan mengurus mereka nanti. Di mana mereka sekarang?"

"Baru saja berhenti di dekat pintu utama, Tuan."

"Baiklah, terima kasih."

Dante menutup panggilan itu dan bersiap menemui dua orang yang mengaku sebagai tamu Frey di pintu utama.

Inseparable Love ✔ (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang