BM-14

10.8K 872 157
                                    

Hanya karena aku mengatakan 'Pergi'
Bukan berarti aku akan menghilang selamanya.

BEAUTIFUL MISTAKE

Sejuk udara pagi menyapa inderanya, duduk di kursi roda, memandang kosong pada pepohonan yang rindang, merasakan hangatnya mentari pagi yang meresap masuk ke dalam pori-pori, memberikan asupan semangat yang sia-sia, dan suara kicau burung gereja yang mengalunkan kicauan merdunya, seolah memberikan ketenangan pada jiwa yang tengah dirundung pilu. Dan ia merasa taman di Rumah Sakit ini berfungsi dengan baik bagi kesembuhan luka batinnya.

Sosoknya masih terlihat tenang,  namun batinnya bergejolak, seberapa kuatpun ia mencoba menghilangkannya, kejadian buruk itu terus berputar menghantuinya. Bahunya bergetar, dan ia kembali menitikkan air matanya, menangis dalam diam. 

Derap langkah anggun menyapa pendengarannya, ia kembali memejamkan matanya, berpura-pura larut pada kenikmatan di pagi hari. Hingga ia bisa mendengar lagi apa yang mereka bicarakan tentang keadaannya saat ini, seperti beberapa waktu yang lalu. Menjijikkan.

"Apa pasien VIP itu tertidur?" bisik seorang perawat ber nametag Sumire, dan dijawab dengan jawaban "mungkin." oleh perawat satunya, Namida. 

"Aku tidak habis pikir dengan Tuan Uchiha, wanita sepertinya harusnya dibuang, tidak berguna, lihat saja sebelah kakinya, lumpuh. dan wajahnya itu, ya ampun dia seperti monster." Sumire bergidik ngeri dan jijik.

"Sebentar lagi, aku yakin dia akan memanfaatkan kekayaan calon suaminya untuk mengobati juga luka di wajahnya. Lihatlah, Namida, dia terlihat mengerikan, luka dari sayatan pisau itu terlalu dalam dan euh.." Sumire mengibas tangannya, kembali merasa jijik.

"Dan kudengar, dia sudah diperkosa kaki-laki lain. Hebatnya, Tuan Uchiha masih mau menerimanya. Tuan Uchiha bodoh atau gila, jelas-jelas sudah tidak ada yang bisa dipertahankan darinya yang bekas jamahan orang lain. Fix, seratus persen Tuan Uchiha terkena mantara guna-guna wanita itu." masih mendengus jijik dan kesal.

Namida menggeleng mendengar cibiran temannya. "Diamlah Sumire, tugas kita merawat bukan membicarakan orang lain. Dan lagi, Nyonya Sakura terkena musibah, tak sepantasnya kau berbicara buruk tentangnya." Namida mengingatkan, dan dijawab dengusan kesal Sumire.  ia berjalan pelan dengan trolly berisikan sarapan dan obat lalu menghampiri Sakura, menggoyang bahu wanita itu pelan.

Emerald terbuka dan seulas senyum terkembang.

"Waktunya sarapan dan minum obat, Nyonya."

"Terimakasih, tolong letakkan di situ saja, aku akan mengambilnya sendiri."

"Jangan sok kuat Nyonya." sela Sumire. "Kau sakit, kau adalah pasien di sini dan tugas kami adalah merawatmu, jangan biarkan keluargamu berpikir kami tidak melayanimu dengan baik." Sumire jengkel.

Sakura terenyum dan mengangguk. "Ah ya, kau sudah merawatku dengan sangat baik Nona Sumire, kau bahkan dengan baik hati menggunjingku. Rumah Sakit ini akan membayar dua kali lipat atas pekerjaan sampinganmu itu." jawab Sakura tenang.

"Dasar cacat." Sumire melenggang pergi.

"Astaga, maafkan teman saya Nyonya." Namida membungkukkan badannya, merasa malu atas sikap tidak sopan yang diperlihatkan Sumire yang seharusnya tidak pantas dilakukan oleh seorang perawat.

BEAUTIFUL MISTAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang