BM-1

24.9K 1.2K 110
                                    

Di sini, di Amegakure, aku bertemu dengannya. Usiaku masih sembilan belas waktu itu. Dan gairah mudaku memuncak ketika emeraldku bertemu dengan onyx tajamnya. Saling memukau dan mengikat, terpesona. Ah.. Siapa yang tahu, liburannya menambah pengalaman baru baginya. Cinta sesaat.

Debaran aneh di dadaku yang kutahu sebagai rasa rertarik antar lawan jenis semakin menggila, serta darah yang mengalir deras dari ujung kaki ke ujung kepala mengartikan hasrat kaula muda yang menggebu-gebu ketika tangan kami saling berjabat. Bibir seksi itu bergerak, mengeluarkan satu kata, namanya, Sasuke dan kini aku mengenalnya. Tak perlu kusebut namaku karena dia sudah bisa menebaknya, namaku. Dan ya, dia penebak yang ulung. Namaku Sakura ingat itu sayang.

Kita tertarik, mata kita menjelaskan semuanya. Dan ketika bibir kita saling menyatu, mengecap rasa penuh hasrat yang menggebu, satu ajakan penuh tantangan itu terucap dari pria dua puluh lima tahun itu.

"One Night Stand?" bisiknya penuh gairah, dan sialnya aku tak bisa menolak, aku sudah kalah sejak bibir kita saling bertautan, aku terpikat oleh matanya yang kelam dan aku tak bisa mengabaikan debaran yang mulai menggila, anggukan mantap dariku membuatnya menggeram.

Ia menggenggam erat tanganku, menarikku dari keramaian festifal dan kami melakukannya. One Night Stand. Dan demi apapun yang ada di dunia ini, aku tak akan pernah menyesalinya, rasanya memang luar biasa, seperti candu, ini yang pertama kali untukku dan dia seperti seorang pemain yang ulung, dia bergerak luar biasa, tak berhenti meski sudah beberapa kali membasahi bagian terdalamku, ia tetap bergerak tak peduli padaku yang lelah dan dia terus menikmati berbagai macam posisinya di atasku, dia penguasa atas tubuhku, dan setelahnya dia kembali mengeluarkan semuanya di dalamku, kembali memberikan kehangatan di dalamnya. 

Dia Sasuke, makhluk Tuhan yang paling indah  yang beruntung menjadi yang pertama untukku.

***

Konoha, 5 Tahun kemudian.

Ponsel itu berbunyi nyaring, mencoba membangunkan si pemilik dari tidur nyenyaknya dan ternyata sia-sia. Sudah lebih dari tiga kali ponsel itu berdering, dan tiga kali juga wanita berhelaian merah muda itu mematikannya. Masih enggan membuka emerald.

Namun genggaman lembut dari tangan mungil itu segera membuat emerald itu terbuka sempurna. Ia menguap sebentar dan menoleh, tersenyum mendapati satu-satunya makhluk menggemaskan yang telah berani membangunkannya dari mimpi yang lagi-lagi sama. Bermimpi dengan orang itu.

"Mama, hari ini hari pertamaku masuk sekolah, Seichi tidak mau terlambat." gumam bocah yang masih berusia empat setengah tahun tersebut.

Sakura meringis, menyadari kebodohannya. Ia tersenyum kaku dan mencium gemas pipi putranya.
"Tentu saja, mama akan memandikanmu dengan cepat, ayo." Wanita itu menyibak selimutnya, dan menggendong putranya yang masih memakai piama bermotif anak kucing.

"Ahh.. Kenapa kau menggemaskan sekali Seichi-kun.." bisik Sakura, ia tak bisa berhenti untuk tidak mencium gemas pipi gembul putranya. 

Sakura memperhatikan penampilan putranya. Dari tas ransel, sepatu juga seragam yang membungkus Seichi. Wanita itu mengangguk dan tersenyum puas. Penampilan putranya sempurna, dan ia yakin jika anaknya akan menjadi bintang utama hari ini. Meski ia tahu jika Seichi sudah menjadi idola sejak kedatangannya di Hidden Leave Elementary School

"Nah sayang masuklah."

"Apa nanti mama menjemputku?" onyxnya mengerjap polos, dan ya Tuhan Sakura sungguh mencintai makhluk hasil karyanya dengan laki-laki misterius bernama Sasuke itu. Ia yakin seratus persen Sasuke menang banyak dalam kreasi satu malam bersamanya, dari rambutnya, hidung, mata, semua menurun dari laki-laki itu. Dan tentu saja otaknya yang jenius, percayalah Seichi bisa masuk ke Sekolah Dasar diusianya yang seharusnya masih berada di Taman Kanak-kanak. Dan sekali lagi ia harus mengucapkan terimakasih pada Makhluk indah yang mendekati sempurna itu, Sasuke.

BEAUTIFUL MISTAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang