BM-11

9.7K 999 186
                                    

(Flash back on)

Semilir angin panas di bulan Agustus membawa kebahagiaan untukku.. Ah tidak, ini seperti keberuntunganku, masa yang paling membahagiakan karena  akhirnya aku bisa merayakan liburan musim panas di Amekagure, desa yang terkenal dengan hujan abadinya itu nyatanya masih memiliki kesempatan untuk menikmati nikmatnya berkeringat dimusim panas dan merayakan festival kembang api di sana bersama beberapa teman gadis lainnya. Meski dengan suasana yang mendung.

Festifal kembang api yang diadakan selama dua hari berturut-turut itu ternyata juga menarik minat wisatawan manca negara untuk ikut merayakan festival kembang api yang diadakan setiap setahun sekali di bulan Agustus, di Amekagure.

Waktu menunjukkan pukul tujuh malam, festival akan di mulai tiga puluh menit lagi, dan selama masa menunggu itu aku menyibukkan diri untuk membeli beberapa oleh-oleh khas Amekagure. Seperti keripik ubi, kentang, keripik kulit dan keripik ikan yang dibumbu pedas juga pernak-pernik unik lainnya yang hanya ada di Amekagure yang dijajakan di beberapa stan di pinggir sungai Shimano. Mungkin aku akan menikmati indahnya kembang api dari sungai Shimano, karena katanya pemandangan kembang api yang menghiasi langit malam akan terlihat lebih indah dari tempat ini.

Dan disinilah aku berada, di pinggiran sungai Shimano, di bawah teduhnya pohon pinus aku menyindiri dan melihatnya, sosok tampan yang juga menatapku mungkin karena ketidak sengajaan. Dia terpaku, sama sepertiku yang seakan terhipnotis oleh jerat indah tatapan sekelam malam itu. Yang menyeringai entah karena apa. Dan itu membuat jantungku membuncah, mendendangkan orkestra dan menyanyikan sebait lagu cinta. Saat itu juga hatiku berteriak bak orang gila, dengan pipi yang bersemu merah. Mengikrarkan sesutu yang kusebut dengan 'Cinta'.

"Tuhan.. Aku jatuh cinta, cintaku yang pertama."  teriak hatiku bahagia, bagai remaja enam belas tahun yang bertemu dengan cinta monyetnya. Nyatanya aku memang baru merasakannya, perasaan berdebar luar bisa, yang seperti dikatakan orang-orang yang sedang jatuh cinta.

Senyumku terkembang dan diapun sama. Membuat getaran aneh di dalam dada yang tak berhenti bergemuruh sejak pandangan kami bertemu. Menyalakan percikan api gairah masa muda yang tertutup rapat di dalam diriku, tatapan kami tak lepas satu sama lain. Dan kugigit bibir bawahku menahan tawa karena melihat temannya berteriak kesal karena merasa tak diperhatikan.

Kutundukkan kepalaku, mengegeleng pelan menahan agar tidak tertawa. Namun perasaan kecewa menggerogotiku ketika kepalaku terangkat dan aku tak mendapatinya berada di sana, di bawah teduhnya pohon pinus yang berjarak tak seberapa jauh dariku.

Aku mendesah, hendak berbalik namun helaan hangat nafas di belakang leherku membuat jantungku kembali berdetak hebat, harum aroma woody yang maskulin memenuhi indraku, suara serak dan berat itu membisikkan sesuatu dari dalam diri ini berlomba-lomba untuk berteriak bahagia. Dia membisikkan, namanya.

"Sasuke."

Aku berbalik dan untuk kedua kalinya pandangan kami bertemu. Aku gila, Tuhan aku benar-benar gila. Dia nyata, ciptaan Tuhan yang terpahat luar biasa indah itu benar-benar berdiri di hadapanku. Jangan tanyakan seberapa bahagianya aku, aku sangat bahagia hanya mengetahui  namanya.

Kugigit bibir bawahku dan mengangguk membenarkan ketika suara seksinya menyuarakan pertanyaan 'Apakah aku mencarinya?'

"Ya, aku mencarimu. Aku seperti pujangga yang kehilangan syairnya ketika tak mendapatimu dalam jangkauanku." jeritku dalam hati. Namun aku hanya bisa tersenyum malu-malu menanggapinya.

Tanganku terulur untuk menyambut telapak tangan besarnya. Dan setruman tak kasat mata itu menyalurkan rasa hangat dan kebahagiaan yang tak terlukiskan, lagi.

BEAUTIFUL MISTAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang