- Empat Belas -

717 47 0
                                    

Sejak kejadian semua penjelasan dan semua fakta terungkap hubungan Kyla dan Rezky kembali membaik.
Bahkan jelas Shania melihat ke cerian anak nya seolah kembali seperti sedia kala.

Ia senang melihat nya, Kyla yang sekarang kembali murah senyum tidak lagi menampilkan wajah datar dan juga sedih nya.
Shania tau kalau Kyla dan Rezky sudah baikkan.
Karena semalam ia melihat Kyla tidur dalam pelukkan Rezky di ruang santai lantai dua. Saat ia pulang dari rumah kedua orang tua nya.

Tentu ia sangat senang melihat pemandangan yang sudah lama tidak ia lihat lagi. Apalagi saat Rezky menjelaskan semua nya, bahwa mereka kembali berbaikkan.

Seperti pagi ini, Mobil Kyla sudah berteger di depan rumah Rezky. Karena hari ini ia akan berangkat bersama ke sekolah.

"Kamu nyetir " ujar Kyla, menyuruh Rezky duduk di balik kemudi.

"Jangan gila, abang belum lancar nyetir " ujar Rezky.

"Makanya kamu yang nyetir nanti aku ajari " ujar Kyla, ia mendorong tubuh Rezky untuk masuk kedalam mobil dan kemudian ia memutar ke sisi penumpang samping kemudi.

"Ayo jalan " perintah Kyla.

"Kamu yakin ? " Kyla mengangguk.

Rezky pun menarik napas dan membuang nya. Ia baru belajar nyetir mobil dua kali. Dan itu belum lancar juga.
Dan sekaramg Kyla meminta nya untuk mneyetir. Jadilah sepanjang perjalanan Rezky sangat fokus pada jalanan. Duduk tegak dengan mata awas juga hati - hati.

Kyla hanya menertawakan cara menyetir Rezky yang seperti robot menurut nya.

"Terus aja ketawain, abang. Kualat tau rasa " ucap Rezky mendelik, ketika mereka tiba di sekolah.

"Hahaha.. abis lucu, kamu nyetir kayak robot " ujar Kyla.

Rezky mendengus malas, ia menaiki anak tangga. Tidak lagi memperdulikan tawa Kyla yang begitu menyebalkan.

"Pagi " sapa Rezky, saat tiba di lantai dua ia bertemu Dee yang sedang berdiri di pembatas beranda kelas.
Kyla menatap heran dengan sikap Rezky dan Dee.

"Ya ampun, masa pagi - pagi gini pa -"

Dee dengan cepat menutup mulut Rezky dengan telapak tangan nya. Membuat Kyla menatap heran kedua nya. Dee menatap Rezky dengan tatapan kesal.

"Kalian berdua kenapa deh ?" Tanya Kyla.

" gak ada, " jawab Dee. Seperti biasa. Ia memplototi Rezky seolah mengancam. Sedangkan Rezky hanya tersenyum di balik telapak tangan Dee.

Kyla memperhatikan keduanya dengan tidak suka, apalagi dengan Dee yang seenak nya membekap mulut Rezky.

"Yaudah, aku duluan ' pamit Kyla, kemudian langsung berlalu menuju dalam kelas nya.

Baru lah Dee melepaskan bekapan tangan nya dari mulut Rezky.

"Hehehe.. " ia terkekeh sendiri melihat muka Dee yang tengah kesal.

"Yang kemarin itu gak serius ya " ucap Dee dengan muka kesal.

"Tapi, aku serius " balas Rezky dengan menunjukkan cengiran.

"Kemarin itu cuma pura - pura, itu cuma supaya gue bisa kabur dari Ifan " ucap Dee mulai kesal.

"Oo.. tapi aku gak perduli, pokok nya kamu pacar aku. Titik!" Ucap Rezky dengan keras kepala. Dan terlihat tidak terbantah kan lagi.

"Pacar ?"

Keduanya langsung terkejut dan menoleh ke sumber suara. Devin sudah berdiri di depan anak tangga menatap syok pada Rezky, kemudian beralih pada Dee.

We ( Rezky )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang