- Enam Belas -

783 55 2
                                    

Dee berjalan dengan santai menuju mobil nya yang di parkir dekat dengan gedung sekolah. Dengan kunci di tangan, matanya tampak lurus kedepan. Dengan langkah anggun mengabaikan banyak pasang mata yang tidak henti menatap kagum padanya.

Sret

Langkah Dee terhenti, dan cukup kaget saat seseorang merebut kunci mobil yang ia tenteng sejak tadi.
Dan kemudian menatap datar pada cowok tampan yang kini berdiri di hadapan nya lengkap dengan senyuman lebar padanya.

"Balikin " ucap Dee, dengan nada malas.

Rezky tersenyum semakin lebar, ia menggelengkan kepala nya.

"Gue lagi buru - buru, gak punya waktu buat ngeladenin loe " ujar Dee, malas.

"Ck " Rezky berdecak. "Hari ini aku temenin kamu, boleh ?"

Dee mengernyitkan dahi nya, menatap heran pada cowok di depan nya.

"Aku kan pacar kamu, dan sebagai pacar yang baik dan pengertian. Jadi, hari ini aku bakal nemenin kamu. Kemana pun kamu pergi " ujar Rezky lagi.

"Gue gak butuh "

"Ayo lah, aku tau kamu senang aku temenin. Gak usah malu, ayo, ayo " ujar Rezky dengan Pede, ia dengan segera mendorong Dee untuk menuju mobil gadis itu. "Ayo masuk tuan putri " ujar Rezky bak seorang pangeran.

Dee mendesah malas, ia akan beranjak menjauh. Tapi, Rezky langsung menahan dan memaksa Dee untuk masuk. Lalu dengan cepat ia menutup pintu mobil dan kemudian ia berjalan mengitari mobil Dee menuju sisi kemudi.

Bugh

Rezky menoleh sejenak pada Dee sekedar melempar senyum manis nya. Kemudian ia mengenakan seatbelt. Dan...

Hening.

Rezky malah duduk diam tidak menyalakan mobil sport itu. Tapi, matanya bergerak menyusuri mobil itu. Dan kemudian ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Dee yang duduk di samping melirik heran, pasal nya Rezky tidak sama sekali menyalakan starter mobil. Cowok itu malah sibuk mencari sesuatu dengan matanya.

Dee malah melihat Rezky membuka hp nya, dan menelusuri sesuatu. Ia tidak tau apa yang sedang di lakukan Rezky dengan hp itu. Mungkin membalas chat atau apa, ia tidak terlalu perduli.

Yang ia lakukan hanya berusaha untuk mengatur degup jantung nya yang semakin tidak wajar.

Tidak lama kemudian Rezky menemukan nya, menyalakan mobil Dee. Cowok itu tersenyum lega saat mobil Dee hidup. Dan mulai kembali melirik pada hp nya.

Dia baru saja membuka tutorial menyetir mobil Sport milik Dee.

"Loe gak bisa nyetir ?" Tanya Dee, yang melihat layar hp Rezky yang di letakkan di tengah kemudi.

"Bisa kok " jawab Rezky.

Memang benar, tapi tentu ia belum pernah menyetir mobil sport. Ia biasanya menyetir mobil Ayahnya dan Kyla saja.

"Terus itu apa ?" Tanya Dee.

"Tutorial, aku belum pernah nyetir mobil kayak gini. Sebenar nya aku baru lancar nyetir sih.. hehe " ujarnya, Mobil melaju dengan pelan.

Dee langsung memasang seatbelt nya. Sekarang ia cemas bukan main. Tapi, ia tetap memasang muka datar nya. Melirik Rezky yang menyetir di samping nya.

"Ky, gue yang nyetir " ujar Dee.

Rezky menggeleng. "Gue bisa kok, nanti juga nyaman sendiri " ujar Rezky, keras kepala karena gengsi di setirin cewek.

Dee pasrah, ia hanya berdoa agar selamat sampai tujuan.
Sesekali ia mewanti - wanti Rezky. Dan sesekali juga ia memberi arahan pada Rezky.
Tanpa di sadari ia mengajari Rezky supaya terbiasa dengan mobil nya.

We ( Rezky )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang