- END -

1.7K 71 3
                                    

Kejadian seminggu yang lalu memang membuat Rezky cukup patah hati. Dan juga merasa ada secuil hati nya yang sakit. Tapi, setelah mencurahkan isi hati pada Ayah nya. Ia jadi, bisa sedikit ringan.

Dan selama seminggu itu pula Rezky tidak lagi menganggu Dee. Laki - laki itu sekarang malah fokus pada kegiatan baru nya.

Devin mengajaknya masuk kedalam anggota osis. Dan ia setuju, jadi lah akhir - akhir ini cowok itu di sibukkan dengan kegiatan osis dan juga sepak bola nya.

Dengan begitu ia bisa sedikit melupakan Dee. Gadis yang diam - diam telah mencuri hati nya. Hanya sesekali ia bertemu Dee, dan Rezky dengan pandai dalam bersikap. Ia selalu menyapa Dee dengan ramah dan juga sopan. Sesekali hanya mengobrol biasa. Itu juga jika ada yang penting. Setelah itu keduanya tidak lagi terlihat bersama.

Begitu juga dengan gosip yang sempat heboh, yang mengatakan kalau Dee dan Rezky berpacaran. Semua lenyap begitu saja, dan membuat mereka yakin kalau semua hanya lah gosip belaka. Ketika melihat sikap keduanya.

"Ky, loe ada latihan ?" Tanya Devin, saat keduanya baru saja selesai melakukan sholat asar di musholla sekolah.

"Iya " jawab Rezky, memakai sendal jepit nya.

Keduanya berjalan menuju gedung sekolah. "Yahh.. tadi nya gue mau ngajak loe ikut gue ke rumah sakit. Hari ini gue mau nemenin Opa di rumah sakit. "

"Sorry ya, latihan hari ini gue gak bisa izin. Gini aja, nanti malam gue ikut temenin loe deh di rumah sakit " ujar Rezky. Tidak enak.

"Oke deh, jangan gak datang loe. Gue tungguin. "

"Iya, gue pasti datang kok " jawab Rezky.

Keduanya pun berpisah di anak tangga, Rezky berjalan menuju kelas nya begitu juga dengan Devin.

"Hai Dee, Ariska. Mau pada balik ya ?" Sapa Rezky, saat ia bertemu dengan Dee dan juga Ariska yang akan menuruni anak tangga.

"Iya, loe ada latihan bola lagi ?" Ariska membalas nya.

"Iya, kata Tristan minggu depan kita mau sparing sama SMA Rajawali " jawab Rezky.

"Pantes, kalau gitu kita duluan deh, semangat latihan nya Ky "

"Iya, hati - hati " ujar Rezky.

Kedua nya kembali menuruni anak tangga, Rezky masih terus memandangi punggung Dee. Ia berharap kalau Dee berbalik padanya. Tapi, percuma, Dee terus melangkah. Membuat Rezky harus menggeleng untuk membuang harapan nya.

***

"Happy b'day !!"

Dor

Seruan dan juga letupan balon cukup membuat Rezky kaget ketiga ia keluar dari dalam rumah nya.

Kyla langsung menyambutnya dengan kejutan. Seperti setiap tahun nya.

"Kyla "

"Hehehe.. kaget gak ? Hahah " ujar Kyla, terkekeh sendiri.

Rezky hanya menggelen sambil tersenyum melihat Kyla selalu sukses menjaili nya.

"Mana kado buat abang ?" Tagih Rezky, menadahkan tangan nya.

Kyla tersenyum lebar, lalu menarik lengan Rezky dengan manja mengajak nya masuk kedalam mobil.

"Kado nay nyusul, sekarang kita harus ke sekolah dulu. " ujar Kyla.

We ( Rezky )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang