As dosen
21.10.2019
"Dicari pak seungwoo tuh." Sebuah kalimat yang mampu membuat ku mendengus. Ini sudah ke lima kalinya aku di panggil oleh dosen muda bernama han seungwoo itu.
Aku merapihkan alat tulisku lalu berjalan ke arah ruangannya, susahnya memang menjadi mahasiswi yang selalu di notice olehnya.
Bukan aku kepedean atau besar kepala, hanya saja setiap ada apapun menyangkut kelas yang dia ajar akan melibatkan ku. Entah tugas yang di kumpulkan kelas lain kepada ku, atau harus memberitahu kelas lain masalah tugas lewatku. Padahal kelas lain juga punya ketua kelas masing - masing yang menjadi perantara baginya dan mahasiswa lain."Permisi pak." Ucapku lalu masuk setelah mengetuk pintu ruangannya. Lihatlah wajahnya tak pernah tersenyum, selalu dingin datar tanpa ekspresi padaku.
"Maaf, bapak memanggil saya?."
Ia mengangguk, "Tolong infokan ke jurusan mu, bahwa tugas kemarin yang saya berikan di kumpul paling lambat 3 hari lagi, padamu."
Aku menghela nafas pelan, seperti biasanya. "Baik pak, saya permisi." Ia hanya mengangguk dan matanya terfokus ke arah lembaran kertas yang ia periksa.
"Selalu saja, padahal aku bukan ketua kelas di matkulnya, apa fungsinya junho kalau begini." Aku segera mengetikkan pemberitahuan kepada kelas jurusan ku di matkul pak seungwoo, masalah tugas yang paling lambat di setor 3 hari lagi.
"Hey muka mu kusut sekali, kenapa?." Aku melirik junho yang baru saja datang dan duduk di sampingku. Aku menoleh dan menatapnya memelas, "Masih banyak yang mengumpul tugas, tenggat nya besok jun."Junho meringis menatapku tak tega, tangannya menepuk pundakku sambil mengatakan 'sabar' berulang kali. Inilah yang membuatku tak suka, aku terkadang terlalu memikirkan orang lain sampai membuatku stress, hanya 7 orang yang sudah mengumpul termasuk aku dan masih banyak yang belum mengumpul.
Aku menghela nafas, hanya sebentar lagi. Sebentar lagi masa kuliahku akan berakhir, tinggal dua semester lagi. Ya aku bisa bertahan dengan pak seungwoo tentu saja.
Aku mengetuk pintu ruangan pak seungwoo lalu masuk, terlihat pak seungwoo yang sedang duduk namun pandangannya masih focus pada lembaran kertas yang ia pegang, "Maaf mengganggu pak, ini tugas - tugas dari jurusan saya."
Pak seungwoo mengangguk lalu menaruh kertas yang ia periksa tadi dan kini melihat tugas dari jurusan ku, wajahnya mengernyit, "Hanya 20? Dimana sisanya?."
Aku menunduk, "Sisanya tidak mengumpul pak, saya sudah memberitahu tenggat waktu pada mereka, tapi sampai kemarin malam mereka belum juga mengumpul."
Pak seungwoo mengangguk, lalu memeriksa tugas dari jurusanku, "Kalau begitu saya permisi dulu pak." Ujar ku namun perkataannya mampu membuatku memandangnya bingung,
"Kamu, jam berapa selesai matkul terakhir?."
Aku menunjuk diriku sendiri, "Saya pak?." Pak seungwoo mengangguk, "Jam 1 siang pak."
Pak seungwoo mengangguk, lalu perkataannya membuatku semakin bingung.
"Kamu pulang bareng saya, ada yang mau saya bicarakan denganmu."Disinilah aku berada sekarang dan tentunya dengan pak seungwoo yang duduk tepat di depanku, setelah debatan kecil saat ku tolak ajakannya dengan berbagai alasan namun ia mampu mencari celah sehingga aku menerima ajakannya.
Sebuah café kecil yang jaraknya lumayan jauh dari kampus, namun cukup dekat dengan tempat tinggalku. Suasana canggung, pak seungwoo yang sedang memperhatikan ponselnya sedangkan aku hanya memperhatikan jalanan luar yang sedang ramai dari kaca besar tepat di sampingku.
Ingin memainkan ponsel tapi ponselku mati, jadi yang kulakukan hanya menatap jalanan di luar dan interior café."Maaf mengabaikanmu." Atensi ku teralih ke pak seungwoo yang baru saja menyimpan ponselnya di meja. Aku menggeleng, "Tak apa pak."
"Jangan panggil saya pak, ini bukan area kampus." Aku memandangnya, "Panggil kak saja."
"Maaf pak, saya takut -."
"Takut tidak sopan begitu?." Aku mengangguk dan itu membuat pak seungwoo tersenyum, eh tunggu tersenyum? Ternyata senyumnya terlihat manis, eh sadar sadar dia itu dosen mu.
"Aku yang menyuruhmu memanggilku dengan sebutan 'kak', jadi kau tak perlu merasa tidak enak atau tidak sopan.
Atau mau panggil saya sayang juga boleh."
Sial, dosen muda ini mampu membuatku tak berkutik sedikitpun, dengan gampangnya mengatakan kalimat itu dan jangan lupakan senyum manisnya menambah ketampanannya berkali lipat.
Han Seungwoo as dosen
All chap tentang anak x1 ya. Pemerannya silahkan di tebak pas baca chap nya. Dan seterusnya bakal begitu.
Ceritanya ga tentu seberapa panjang pendeknya ya.I hope you like guys
See on next chapClue as boss
KAMU SEDANG MEMBACA
X1 as
FanfictionKetika anak X1 bisa jadi apa aja I don't know, i'll continue to write this book or not after i hear the breaking news. Guys I'am so sorry for slow update and thank you for reading my book - Murni Ide Penulis - ❤