As boss
22.10.2019
Aku menekan pelipisku, pening menyerang kepalaku. Membuatku harus merenggangkan tubuhku sebentar. Baru saja beranjak ingin ke atas gedung kantor untuk menghirup udara segera sebentar tapi sebuah panggilan membuatku mendengus.
Aku mengetuk pintu ruangan yang berada di depanku, "Ada apa pak?." Pria di depan ku melirik sekilas lalu kembali menatap layar komputernya.
"Batalkan rencana makan siang ku dengan pak lee hari ini." Aku mengangguk, "Ada lagi pak?."Jemarinya yang sebelumnya mengetik di keyboard kini berhenti lalu menatapku ia kemudian mengangguk, "Temani aku setelah kau menghubungi pak lee, kau boleh keluar." Aku terdiam namun segera mengangguk dan permisi.
Boss ku benar - benar aneh, hampir setiap hari aku terkurung di ruangannya hanya untuk menemaninya bekerja, bahkan ia menyediakan satu meja dengan computer serta kursi di ruangannya tentu saja, untukku.
Acara mencari angin segar sebentar harus ku tunda, setelah menghubungi sekertaris pak lee, aku masuk ke ruangan boss ku dengan berkas dan juga flasdisk, aku langsung duduk setelah ia mengijinkanku. Aku mulai mengerjakan kerjaan ku kembali, entah sudah berapa menit aku mengerjakannya yang pasti aku kini terkejut karna boss ku yang sudah berada di sampingku.
"Pak sa-."
"Dilajutkan nanti saja, ayo kita makan. Ini sudah jam makan siang, aku lapar." Aku mengangguk lalu menyimpan dataku, lalu mengikuti langkahnya yang sudah lebih dahulu keluar. Aku dan boss ku sama - sama terdiam, tak ada percakapan.
Oh ya, aku lupa mengenalkan boss ku. Perkenalkan dia Cho Seungyoun, anak bungsu dari ceo. Pria berumur 24 tahun, jabatan direktur. Tepatnya direktur sementara sebelum Ia menggantikan posisi ayah nya sebagai ceo, dan aku adalah sekertarisnya yang ke tiga karna sekertaris sebelum - sebelumnya mengundurkan diri karna merasa tak kuat dengan sikapnya.
Entahlah, aku sendiri tak tahu alasan kenapa mereka mengundurkan diri, yang ku dengar sekertaris sebelumnya di buat malu oleh boss ku ini, katanya dipermalukan karna dia secara terang - terangan menggoda si boss, ya menurutku jelas saja sih. Dia yang menggoda, jadi boss mungkin membuatnya malu dan tak betah untuk bekerja, untungnya berbeda denganku.
Bahkan aku adalah orang terlama yang bekerja dengannya, padahal aku baru bekerja selama 5 bulan disini sedangkan yang sebelumnya hanya bertahan paling lama 2 minggu dengan bossku. Bangga? Aku rasa tak ada yang perlu di banggakan, karna jelas tujuan ku hanya untuk bekerja bukan untuk menggoda calon ceo ini.
Aku memainkan ponselku sembari menunggu pesanan datang, membalas pesan dari adikku yang sungguh membuat ku kesal sekaligus senang dengan candaannya. "Eh?." Aku terkejut ketika sebuah jaz tersampir di pahaku, menutup paha dan kakiku.
"Pak saya tak a-." namun omonganku terpotong olehnya, "Kamu tak apa, saya yang apa - apa. Besok - besok jangan gunakan rok, biasanya juga kamu mengenakan celana bahan kan."
Aku menatap boss ku bingung aku ingin mengelak namun omongannya membuatku diam, "Dan lagi jangan panggil saya pak. Ini di luar kantor, aku sudah memberitahumu berulang kali kan?."
Aku mengangguk, "Hanya saja tak sopan, ini masih jam kantor pak."
"Tapi ini di luar kantor." Aku baru ingin menjawab tangannya sudah ada di depan muka ku, "Aku tak suka di tolak." Dan yang harus selalu ku ingat dia keras kepala dan tak terbantahkan.
Aku hanya mengangguk lalu kembali membaca pesan yang masuk beberpa menit lalu, kali ini dari teman kantor ku yang dulu. Aku ingin membalasnya, namun sebuah panggilan masuk dan itu dari teman kantor lama ku.
Boss menatap ku lalu mendengus dan mengalihkan padangannya sedangkan aku mengangkat telpon ku tanpa beranjak.
"Hmm ada apa?."
"......"
"Maaf, aku sedang makan siang dengan boss ku."
"......"
"Nanti malam? Baik-." Omongan ku terputus saat boss ku seungyoun mengambil ponselku lalu mendekatkan ke telinganya.
"Dia tak bisa pergi, dia ada acara dengan ku malam ini."
Tut
Aku memandangnya tak percaya, "Pak, kenapa anda matikan?!." Dia menatapku lalu menghela nafasnya, "Kamu yang kenapa. Sudah tau ada aku, malah ngangkat telpon."
Aku mengernyit mendegar nadanya yang terdegar kurang formal, ya aku tahu dia boss ku jadi tak masalah, hanya saja tumben sekali dia bicara kurang formal seperti ini dan lagi wajahnya yang terlihat kesal.
Aku tak menjawab dan untungnya pelayan datang membawakan makanan yang kami pesan. Aku menyantap makanan ku. Bahkan sampai balik kantor dan sebentar lagi jam pulang pun aku masih diam, hanya berbicara seperlunya dengan seungyoun itupun hanya tentang pekerjaan.
Aku mengemas berkas - berkas yang tadi ku bawa ke ruangannya lalu mematikan computer dan permisi padanya, lalu ke luar ruangan dan menyimpan berkas itu di laci meja kerja ku dan mengambil tas lalu pulang.
Namun saat berbalik, tangan ku di tarik dan aku kembali masuk ke dalam ruangannya. Aku menatapnya kesal, sedangkan Ia balik menatapku entahlah tatapannya tak bisa ku artikan.
"Bapak ada masalah apa sebenarnya pada saya?." Persetan dengan kata di pecat, aku sungguh kesal dengan boss ku ini, dia bertindak seenaknya.
Namun ia tak menjawab malah berkacak pinggang dan tangan satunya menekan pelipisnya, "Jika tak ada yang bapak ingin bicarakan, saya permisi."
Belum sempat aku melangkah, tangan kanannya bertumpu di tembok belakangku, menjadi penghalang. Aku menoleh padanya dan jarak wajah kami yang berjarak beberapa senti, sangat dekat bahkan hembusan nafasnya yang agak memburu dapat kurasakan.
Namun tindakan selajutnya membuatku membelalakkan mataku, dia menciumku tepat di bibir. Namun tubuhku tak dapat bergerak, hanya berdiam diri dan membiarkan bibirnya yang kini melumat pelan bibir bawahku, dan setelah beberapa saat ia melepas ciumannya aku baru tersadar.
"Pak a apa yang anda lakukan?."
Mata sipitnya memandang ku, tangan kirinya meraih daguku, "Aku menyukai mu, karna itu jangan dekat dengan pria lain dan jangan mengabaikan ku. Kau tau aku tak suka di bantah."
Dan sialnya, aku hanya bisa diam mematung saat tangannya meraih kedua tanganku dan di letakkan di tengkuknya, sedangkan tangannya melingkar di pinggang ku mempersempit jarak dan bibirnya kembali melumatku.
Aku rasa, masa kantor ku akan berubah setelah ini.
Cho Seungyoun as boss yang tak terbantah
KAMU SEDANG MEMBACA
X1 as
FanfictionKetika anak X1 bisa jadi apa aja I don't know, i'll continue to write this book or not after i hear the breaking news. Guys I'am so sorry for slow update and thank you for reading my book - Murni Ide Penulis - ❤