X1 & One It Jjang!

1.2K 144 10
                                    

Present to X1 and One It

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Present to X1 and One It

X1 One It Jjang!!

12.11.2019










Langit cerah namun hembusan angin yang lumayan kencang membuat siapapun yang sedang ada di luar kini merapatkan jaket atau mantel yang mereka kenakan, sekedar untuk menghangatkan badan, begitupun dengan ku, menggosok kedua telapak tanganku dan berjalan agak cepat. Tujuan ku satu, kasur.

Aku segera merebahkan tubuhku di atas ranjang empukku, menarik selimut tebal sampai di batas leher, tanganku meraih ponsel dan membuka akun media sosialku.

Aku menghembuskan nafas agak kasar ketika membaca sebuah artikel yang di upload salah satu akun yang ku ikuti. Aku mengganti layar dari akun media sosial ke galeri ponselku, membuka album yang ku namai khusus dan berisi foto – foto khusus.

Perasaan sedih tak luput saat ku pandangi salah satu foto di album khusus itu, aku menatap satu persatu wajah yang ada di foto lalu mematikan layar ponsel dan menaruhnya di samping ku, pandangan ku tertuju ke sebuah poster yang ada di langit kamar ku.

Selembar poster yang berisi wajah – wajah idolaku, tanganku terulur berandai aku bisa menggapai wajah mereka, aku tersenyum kecut ketika hal itu hanya sebuah angan – angan bagiku. Aku memejamkan mataku sambil kepeluk boneka panda yang senantiasa menemani malam ku.


Aku membuka mata ku dan memadang heran sekitarku, tempat ini sangat asing bagiku, tanah hijau lapang yang sangat luas, dan aku berada di bawah pohon rindang yang satu – satunya menjadi tempat berteduh disini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku membuka mata ku dan memadang heran sekitarku, tempat ini sangat asing bagiku, tanah hijau lapang yang sangat luas, dan aku berada di bawah pohon rindang yang satu – satunya menjadi tempat berteduh disini.

Aku menegakkan tubuhku ketika ku lihat sesuatu yang menyembul dari balik bukit, itu manusia, karna yang ku lihat adalah rambut. Mataku semakin menyipit melihat bukan hanya 2 orang melainkan lebih.

“Satu.. dua.. tiga.. sebelas.”

Sebelas orang yang tengah berjalan menuju arahku, aku semakin menyipitkan mata dan terbebelak ketika salah satu dari orang itu kukenali, aku lalu memandang yang lain dan tak bisa menyembunyikan keterkejutan ku, karna kesebelas orang di depan ku ini sangat ku kenali.

X1 asTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang