As dosen 2
Yang kemarin req ayuk merapat sini.
Bapak dosen mau lewat30.10.2019
Akhir – akhir seseorang dengan tak tahu malunya selalu berlari di fikiran ku. Membuat ku mengerang frustasi ketika mengingat tatapan dengan senyumnya yang ia perlihatkan waktu itu.
“Huh!.” Aku melepar pulpen yang baru saja ku pegang, menampar kepalaku pelan karna saat ini bayangan pria itu hadir lagi.
“Ucapannya benar – benar gila! Dan aku lebih gila karna memikirkannya!.” Aku segera mengemas barang – barang ku lalu berlalu dari perpus kampus.
Aku terdiam ketika melihat pria yang akhir – akhir ini berada di fikiran ku dan membuat hari – hari ku kurang focus. Aku mengalihkan pandanganku dan lanjut berjalan ketika atensinya tertuju padaku.
Kaki ku membawa ku ke taman yang berada di dekat persimpangan kampus, ku lihat jam yang berada di pergelangan tangan kiriku, lalu beranjak menuju salah satu bangku. Taman ini letaknnya dekat dengan taman kanak – kanak, pantas saja banyak anak kecil berseragam di taman ini dan di gandeng oleh orang dewasa yang ku yakin adalah keluarga mereka.
“Kakak sendiri disini?.” Aku menoleh ke arah kanan ku dan mendapati anak kecil berseragam sama dengan yang digunakan anak tk tadi, ku simpulkan dia dari sekolah yang sama.
Aku mengangguk, “Kamu ngapain disini? Belum di jemput?.”
Anak kecil itu mengangguk lalu duduk disampingku, “Iya papi belum jemput.”
Aku mengangguk, lalu merogoh tas ku begitu ingat aku menyimpan sebuah roti. Aku menyerahkannya ke anak kecil itu, “Kau mau?.”
Ia mengulum bibirnya membuatku tersenyum, “Ga apa kok, kakak ga jahat, rotinya aman.”
Ia tersenyum lalu mengambil roti yang ku berikan lalu membuka dan melahapnya, aku sesekali bertanya padanya yang di jawab olehnya.
Aku ingin mencubit pipi gembulnya yang terlihat imut saat menguyah makan, aku melihat jam lagi, sudah 15 menit aku dan anak kecil yang bernama subin ini duduk di taman.
“Subin, biasanya papi mu jemput jam berapa?.” Subin menoleh menggeleng.
“Ga tentu kak, kadang papi jemputnya bisa tepat, kadang telat juga.”
Aku mengangguk, “Ya udah kakak temenin aja ya, kasihan kamu. Biasanya papa setelat ini ga?.”
Subin mengangguk, “Papi pernah telat 1 jam bahkan.”
Aku melotot, “Hah sriusan? Trus subin nunggu dimana?.”“Di sekolah sama bu guru, Cuma tadi papi bilang bakal jemput subin cepet makanya subin keluar duluan.”
“Mami mu kemana? Kalau papimu ga bisa jemput kan bisa di jemput sama mami mu.”
KAMU SEDANG MEMBACA
X1 as
FanfictionKetika anak X1 bisa jadi apa aja I don't know, i'll continue to write this book or not after i hear the breaking news. Guys I'am so sorry for slow update and thank you for reading my book - Murni Ide Penulis - ❤