As pacar
Didedikasikan kepada kang ucok yang lagi punya hari❤27.10.2019
Aku tersenyum ketika melihat kekasih ku sedang bersandar di pintu unit apartment ku. Ketika dirinya sadar akan keberadaan ku, ia berdiri dari sandarannya lalu tersenyum.
Aku menekan passcode apartment lalu membukanya dan mempersilahkannya masuk. Saat ingin beranjak ke dapur tangan ku tarik dan ia memelukku.
“Kangen.” Ujarnya, aku tersenyum dan mengelus punggungnya,
“Kenapa ga langsung masuk aja tadi,kau kan tau passcode nya.” Iya aku memang memberitahu passcode apartment ku padanya, dengan sebuah alasan tentu saja.Saat itu aku sakit, dan aku yang notabennya anak rantau tinggal sendiri dan yang menjagaku paling kekasihku Kim wooseok dan saat itu, aku tak bisa beranjak sedikitpun dari ranjang, bahkan mengambil ponsel di meja nakas samping ranjang terasa sangat berat. Wooseok yang saat itu tak bisa menghubungi ku panic tentu saja, apalagi kedua orang tua ku yang mengatakan aku tak dapat dihubungi, membuatnya makin panik.
Ia mencoba menelpon ku, namun karna kondisi ku saat itu yang sudah sangat lemah jadi aku tak mengangkat panggilannya. Untungnya ia mencoba dengan tanggal lahir serta angka favoritku di gabungkan dan menjadi passcode apartment ku. Dan sejak saat itu, wooseok tau passcode ku untuk berjaga – jaga agar kejadian waktu itu tak terjadi lagi.
Wooseok masih setia dengan pelukkannya padahal ini sudah 10 menit kami berdiri, “Seok kaki ku pegal.” Keluhku membuatnya melepas pelukkannya lalu berlalu ke sofa. Aku segera kea rah dapur untuk mengambil minum lalu kembali ke ruang tengah dan duduk di sampingnya.
“Berdiri.” Ucapnya membuatku bingung namun tetap ku turuti. Aku berdiri dan dia mengangkat kedua kakinya di sofa lalu sedikit melebarkannya kemudian menarik tubuhku untuk duduk di depannya.
Tangannya memeluk perutku dan kepalaku bersandar di dadanya, sedangkan kakinya membelit kakiku.
Tak ada percakapan, hanya suara tv yang terdengar. Aku dan wooseok sama – sama terdiam, bahkan aku mulai mengantuk dan memejamkan mataku mencari posisi ternyaman adalah tujuan saat ini.
Aku menggeliat ketika cacing di perutku ingin diberi makan. Aku tersenyum ketika wajah wooseok sudah ada tepat didepan ku. Wajahnya sangat indah dan terpahat sangat sempurna, wajar saja dia banyak mempunyai fans, terkadang aku iri saat Ia ku dandani seperti perempuan, karna ia akan terlihat cantik.
Aku mengecup bibirnya sekilas dan mampu membuatnya membuka mata. Senyumnya terukir lalu dirinya mencium kening ku lalu meraih ponselnya di nakas samping ranjang. Ya sebelumnya Ia sudah memindahkan aku ke ranjangku.
“Sudah jam makan malam. Kau lapar?.” Aku mengangguk,
“Ayo bangun, kau ada bahan masakan?.”Akuk menggeleng karna memang belum membeli bahan sedikitpun, hanya ada roti dan selai di lemari pendingin. “Kamu mau pesan apa?.” Aku berfikir sejenak “Apa saja, sama dengan mu.” Wooseok mengangguk lalu memanggil layanan pesan antar.
Aku beranjak dan menuju dapur, mengambil air mineral dan meneguknya. “Kamu mandi aja dulu, nanti abis mandi biar langsung makan.” Aku mengangguk lalu beranjak menuju kamar dan mandi di dalam kamar mandi dalam di kamarku.
Tak berlangsung lama, hanya 10 menit aku telah usai mandi begitupun wooseok yang kini terlihat baru saja mengambil kaos oblong hitamnya di lemari kamarku dan mengenakannya. Sedangkan aku hanya mengenakan kaos hitam kebesaran dan celana pendek yang tertutupi oleh kaos yang ku kenakan.
Ting Tong Ting Tong
“Kau tunggu di ruang tengah, kita makan disana.” Aku mengangguk lalu wooseok pergi keluar dan mengambil makanan kami.
Aku beranjak menuju dapur untuk mengabil minum dan alat makan setelah itu menuju ruang tengah. Wooseok meletakkan makanan di meja lalu menghampiriku dan mengambil alat makan serta minum yang ku bawa.
Kami makan sambil berbagi makanan kami dan tentunya dengan obrolan ringan tentang kegiatan yang telah kami lakukan hari ini. Sesekali diirngi canda tawa saat wooseok menceritakan temannya yohan yang ceroboh sehingga membuatnya terjatuh di depan gebetannya yang otomatis membuatnya malu.
Usai makan, aku dan wooseok menikmati malam minggu dengan film yang kami putar di tv. Tangannya melingkar di pinggangku dan kepalaku bersandar di bahunya. Dikecupnya pelipisku dan membuatku menoleh padanya.
“Aku mencintaimu.” Ucapnya dan aku mengangguk.
“Aku tahu itu, aku mencintaimu juga.” And he kiss me on lips.
Malam minggu tak harus berpergian bukan? Aku lebih suka malam minggu ku ditemani siaran tv atau film yang kami putar, duduk berdua di sofa sampai larut malam bahkan sampai kami tertidur dan saat bangun aku sudah berakhir di ranjang, tidak kami tidak melakukan hal lebih, hanya tidur sambil berpelukan.
Malam minggu yang selalu berkesan bukan? Apalagi dengan wooseok yang selalu bersama ku, malam minggu ku sangat lengkap rasanya.
Kim Wooseok as pacar
Happy your day
Hari ini aku bener dong ya ucapin nya ke wooseok heheheAku mau tanya dong,
Hmm menurut kalian cerita ini gimana?
Sangat ga jelas kah?
Sangat absurd kah?
Atau yg lainnya?
Komen dongOh ya, tenang wooseok ada chap 2 nya kok
KAMU SEDANG MEMBACA
X1 as
FanfictionKetika anak X1 bisa jadi apa aja I don't know, i'll continue to write this book or not after i hear the breaking news. Guys I'am so sorry for slow update and thank you for reading my book - Murni Ide Penulis - ❤