8

2.8K 254 36
                                    

Pagi hari di kediaman Jun.

Minghao membuka matanya perlahan dengan tangan yang mengucek matanya untuk terbiasa dengan cahaya matahari yang masuk ke dalam lewat jendela.

'ini bukan kamarku?' batin Minghao berpikir sambil memegang kepalanya yang pusing.

'apa aku terlalu banyak minum?' batin Minghao lagi.

"Kamu udah bangun?" Suara yang udah lama sekali Minghao tidak dengar, membuat matanya membulat, dan langsung menoleh ke sumber suara.

"Jun?!" Kaget Minghao sambil mundur ke kepala kasur.

"Knp denganmu?" Tanya Jun sambil meminum kopinya.

"Knp aku bisa ada disini?" Tanya Minghao kembali ke wajahnya yang dingin.

"Emg knp? Bukankah ini juga rumahmu?" Ujar Jun.

"Apa maksudmu?"

DOR

DOR

DOR!!

Terdengar gedoran Pintu yang sangat terburu-buru bersama dengan teriakan.

"FBI!!" Teriakan yang menggelegar menghancurkan suasana, ya itu Xuan yang gedor gedor sambil berteriak FBI.

Karena kesal dengan kebisingan yang dibuat anaknya, Jun berdiri untuk membuka pintunya, lalu dengan secepat kilat Xuan berlari untuk memeluk ibunya yaitu Minghao.

"Mama! Xuan sangat merindukanmu" ujar Xuan sambil mendusel dusel kan kepalanya di pelukan Minghao.

"Mama juga sangat merindukanmu sayang" jawab Minghao sambil mengelus rambut Xuan lembut, tidak lupa dengan senyuman yang lembut dan manisnya membuat Jun iri.

Karena dulu senyuman itu hanya tertuju padanya tidak untuk orang lain, dan sekarang dia bahkan tidak pernah menunjukkan senyuman manisnya lagi pada Jun, Jun kesal tapi mau gimana lagi, itu karena salahnya Minghao jadi berubah.

"Kamu harus ganti baju Hao" ucap Jun mengganggu kegiatan Minghao dan Xuan yang saling melepas rindu.

"Tapi aku gak punya baju" jawab Minghao.

"Aku udah menyiapkannya tadi malam, jadi km bisa ambil di lemari, itu semua untukmu, dan aku akan menunggumu di ruang makan" ucap Jun lalu pergi lebih dulu ke ruang makan.

"Xuan km tunggu mama ya, mama mau bersiap" ucap Minghao ke Xuan yang masih berada di pelukannya.

"Ok ma" jawab Xuan langsung berlari pergi keluar kamar.

"Anak itu tidak bisakah dia sedikit santai?" Minghao terkekeh melihat anaknya yang sangat lincah, lebih lincah darinya.

Minghao berdiri dari kasur dan pergi ke lemari yang di bilang Jun, setelah ia buka banyak sekali baju yang seukuran dengannya.

"Kenapa dia memiliki baju yang sama ukurannya denganku? Dan ini bayak sekali" ujar Minghao mengkerut.

"Apa yang km inginkan kali ini Jun?" Gumam Minghao sambil mengambil salah satu gaun baju merah marun yang panjang hingga ke lutut.

Setelah selesai mandi dan berganti baju, Minghao langsung pergi ke ruang makan yang dibilang Jun, tapi dia kesasar karena mansion Jun gede banget terus banyak ruangannya, sampai ia masuk ke ruangan yang cukup luas.

"Tempat apa ini? Kenapa disini ada kasur? Apa ini kamar?" Pertanyaan pertanyaan yang muncul di kepala Minghao membuatnya kepo dan lebih mencari tau tentang tempat ini.

Minghao berjalan memutari kasur yang terletak di tengah ruangan dan melihat meja yang juga bersama foto bingkai dengan gambar Jun dan satu wanita yang tidak ia kenal.

I'm Sorry, I Love You [Junhao GS] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang