7

2.7K 240 64
                                    

Seminggu kemudian..

Siang jam 12, Minghao telah sampai di Korea, setelah pergi ke pelatihan yang cukup jauh, Minghao baru saja turun bersama dengan teman temannya.

"Aah! Akhirnya aku pulang" ujar teman Minghao yang lebih tembem dari Minghao, namanya Boo Seungkwan sambil mengangkat kedua tangannya meregangkan otot-otot tubuhnya.

"Aku lapar nih" lanjutnya lagi sambil mengelus perutnya.

"Ayo kita pesta! Karena kita telah menyelesaikan ujian pelatihan ini!" Usulnya membuat yang lain setuju atas pendapatnya.

"Km gak ikut Hao?" Tanya Seungcheol yang berdiri di samping Minghao.

"Ah tidak, aku ada urusan" jawab Minghao dengan senyum canggung nya.

'karena aku harus menjemput Xuan' batin Minghao.

"Minghao! Km harus ikut! Km bisa mengambil Xuan nanti besok" ujar Seungkwan menarik tangan Minghao agar mengikutinya.

"Iya, kita harus merayakannya" ujar yang lain yaitu Jungkook teman Minghao yang selalu bermain dengan Xuan.

"... Baiklah, kurasa aku tidak memiliki pilihan lain" jawab Minghao pasrah saat melihat puppy eyes dari Seungkwan dan Jungkook.

Beberapa saat kemudian.

"Tambahkan aku wine lagi!" Pinta Minghao yang udah mulai mabuk, wajahnya yang biasanya terlihat dingin menjadi sangat merah lalu matanya yang sayu dan pikiran yang udah gak beraturan.

"Minghao, lihatlah dirimu, km udah mabuk" ujar Jungkook.

"Tidak! Aku tidak mabuk!" Jawab Minghao.

"Seungcheol Hyung bawa ia pulang" ujar Seungkwan sambil tersenyum penuh arti.

"Baiklah, Minghao ayo kita pulang" ucap Seungcheol sambil membopong tubuh Minghao yang oleng.

"Tidak! Aku masih pingin minum" ujar Minghao.

"Minghao-ya km udah mabuk" ucap Seungcheol.

"Uhh..."

"Minghao?" Ucap seseorang membuat Seungcheol melihat siapa yang memanggil Minghao.

"Berikan Minghao padaku" ucapnya meminta pada Seungcheol.

"Kau... Jun?" Tanya Seungcheol sambil menunjuk ke Jun.

"Iya, aku adalah suaminya, dan sekarang berikan Minghao padaku" ujar Jun.

"... Uhh.. Jun?" Lirih Minghao masih mabuk terhuyung.

"Biarkan aku saja yang membawanya pulang" ucap Seungcheol sedikit kesal.

"Apa hak mu membawanya?" Tanya Jun pada Seungcheol dengan nada kesal.

"Dan apa hakmu mengakui Minghao sebagai istrimu, jika kalian telah bercerai?" Tanya Seungcheol.

Jelb!

Perkataan yang membuat hati Jun sakit, padahal dia sendiri yang meminta Minghao untuk bercerai tapi kenapa ia merasa menyesal, memang menyesal itu diakhiran, tapi Jun tidak akan menyerah untuk mengambil Minghao kembali untuk menjadi miliknya lagi. Apa ini termasuk egois?

Minghao yang gak tahan karena mabuk akhirnya jatuh pingsan, lalu belum Seungcheol menggendongnya, tapi Jun lebih dulu menggendongnya.

"Hey.."

"Dia akan kubawa pulang, lebih baik kamu kembali ke pestanya" ucap Jun langsung membawa Minghao pergi sebelum Seungcheol bisa mengatakan apapun.

"Cih!" Kesal Seungcheol sambil berjalan pergi dengan kaki yang dihentakkan kesel.

.
.
.

"Minghao... Wajahmu tidak berubah sama sekali, masih terlihat imut, bahkan jika km sedang tidur" ucap Jun sambil membaringkan Minghao ke kasurnya.

Iya sekarang mereka berada di mansion Jun, karena gak mungkin Jun memulangkan Minghao begitu saja, ia ingin melihat istrinya yang telah lama tidak ia lihat, dan sekarang Jun jadi sangat senang melihat wajah istrinya yang sedang tertidur di pelukannya.

Cup

Jun baru saja mencium dahi Minghao yang mulus sambil mengelus rambut Minghao dengan lembut, Jun mulai berpikir baru kali ini ia merasakan hal aneh.

Dia merasa tidak ingin kehilangan Mindghao, ingin menjaganya, ingin menjadi miliknya, tidak boleh ada yang menyentuh nya sedikit pun, apa yang dirasakan Jun sekarang? Ia sedang bingung dengan perasaannya sendiri.

"Minghao, kali ini apa yang kau berikan padaku hingga aku merasakan hal aneh ini?" Tanya Jun yang udah pasti tidak dijawab Minghao yang tidur dengan pulas.

Jun mendesah pelan, rasa capek mulai merajainya dan saatnya dia juga tertidur di samping istrinya.

"Selamat tidur Hao" ucap Jun mengecup bibir Minghao sekilas, lalu ikut tertidur di samping Minghao dengan tangan yang memeluk pinggang Minghao dan Minghao yang tertidur di dada bidang Jun.

.
.
.
.
.

Seungcheol tidak kembali ke tempat dimana teman temannya berpesta tapi ia pergi ke bar untuk minum, iyalah masa mau tidur.

Dia kesel dengan lelaki bernama Wen Junhui itu, bisa bisanya setelah meninggalkan Minghao yang sedang saat itu sangatlah susah, untung ada Wonwoo dan dirinya yang membantu Minghao, dan sekarang lelaki itu muncul lagi tanpa mengetahui betapa menderitanya Minghao saat dia mencampakkan Minghao, Seungcheol sangat kesel sekarang.

"Tambahkan aku lagi" pinta Seungcheol sambil segukan.

"Baiklah" jawab bartender nya.

"Hai tampan, sendiri aja? Aku bisa menemanimu" Ujar seorang perempuan cantik berambut panjang menemuinya.

"Jangan ganggu aku, cari saja yang lain" ucap Seungcheol mengusir cewek itu, dia sedang tidak mood sekarang.

"Apa kau takut denganku atau apa?" Tanya cewek itu heran, karena selama ini banyak yang mengejarnya tapi ia tolak dan kini malah ia yang ditolak.

"Aku kamu sedang bermain menggodaku? Tapi Maaf kmu menggoda ke orang yang salah" ucap Seungcheol menatap tajam cewek itu.

"Kamu bicara seperti seorang lelaki yang tua, biar kutebak, pasti kamu belum melakukan 'itu' sama sekali bukan?" Tanya cewek itu sambil terkekeh.

"Apa kamu ingin mencobanya?!" Tanya Seungcheol kesal mendengarnya.

"Coba saja! Aku Yoon Jeonghan tidak takut pada apapun!" Jawab Cewek itu yang baru saja menyebut namanya, Jeonghan.

"Lebih baik kamu tidak menyesalinya" ucap Seungcheol, lalu ia membawa cewek itu atau bisa dipanggil Jeonghan pergi ke suatu tempat.

Gak ku perjelas ya hehe, kalian pikir aja sendiri 🌚🌚, karena aku masih polosh wkwk.

.
.
.
.

TBC

Ehe hai kembali lagi sama aing, sorry ceritanya lebih pendek dari yang lain hehe, author sedang kehabisan kata kata jadi saya sudahi disini dulu

Sampai ketemu dilain waktu lagi muach 😚

Jangan lupa Voment 😆😆😅
Thank you for your Vote 🤗
Love you all 😘 😘

I'm Sorry, I Love You [Junhao GS] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang