Part 2

87 28 4
                                    

"Tak ada yang tau dengan perasaan seseorang, terkadang perlakuan saja tidak cukup untuk membuktikan apakah kau benar benar sayang dia atau tidak"
~alfihidayati


"Lo mau lanjutin sekolah di mana nanti ar? Ikut gue aja yuk gue mau pindah sama mama papa" kata bayu sambil memakan soto nya

"Lo mau pindah kemana? Kok gue nggak tau?" Tanyaku pada bayu
"Mama minta pindah ke sleman ar. Ya nggak terlalu jauh si dari sini tapi gue kayaknya mau nglanjutin sma di sana aja biar deket" jawab bayu kemudian

"Gue tanya bunda dulu deh, soalnya bunda juga kemarin sempet bilang mau ke wonosobo soalnya nenek gue minta di temenin bunda" sambil terus makan soto aku mencoba menjelaskan.

"Yah ar masak kita harus ldr si, ikut gue aja deh ya pliss, bunda pasti ngijinin kok. Kamu boleh pasti lagian kan tinggalnya sama aku sama mama dan papa juga" bayu mengatakan dengan raut agak cemberut

"Ldr ndasmu, pacaran yo ora kok ldr mbarang. Ngawur koe yu" (ldr palalu, pacaran ya tidak kok ldr segala, ngawur kamu) kata arina cengingisan mendengar kata kata bayu
"Hehe ya maap, kita kan dari dulu bareng. Gue nggak biasa aja hidup tanpa lo, ibarat kata ni ya dimanaada bayu di situ ada arina dan sebaliknya. Udah kaya soulmate gitu hahaha" kata bayu diiringi tawanya

"Lebay lo ah, pulang yuk gue capek nanti sampe rumah gue langsung tanyain bunda deh. Semoga aja boleh" arina berdiri dan disusul bayu kemudian.
"Gue bayar dulu"-bayu

_________

"Terkadang kita tidak selalu sadar dengan apa yang kita rasakan. Dan kadang apa yang kita rasakan tidak sesuai dengan apa yang kita rasakan"
~alfihidayati

Arina pov

"Bundaa yuhuuu. Arina pulang bun" aku berteriak memanggil bunda yang sepertinya sedang menyiram bunga di halaman belakang.
Lalu akupun menyusulnya benar saja, kulihat bunda sedang asik sekali menyiram bunga, bunda suka sekali dengan bunga sehingga halaman rumah di penuhi bunga bunga bunda.

"Bun, asik banget nyiramnya sampai aku pulang aja nggak denger" kataku lalu duduk di kursi teras
"Eh kamu udah pulang? Kenapa nak? Mau makan ya, udah bunda siapin tu di meja makan. Bunda tadi masak ayam balado" kata bunda tanpa menoleh sedikitpun ia malah tetep fokus sama bunganya

"Isshh bunda gimana si, lebih penting bunga ya bun dari pada anak bunda ini. Aku mau bicara serius ni" aku menggerutu kesal dan bunda pun akhirnya menoleh dan duduk di sebelahku
"Ada apa si ar. Biasanya juga kalo mau ngomong ngomong aja." Katanya sambil mengelus pundakku

"Bun, jadi pindah ke wonosobo? Kalo aku nggak ikut gimana? Aku sekolah disini aja yaaa yaa plissss" aku memohon mohon pada bunda supaya di bolehkan

"Kamu itu anak perempuan, tinggal disini sendirian? Nggak bunda nggak akan ijinin kamu. Itu bahaya dan sangat beresiko. Apa kata kakak kakak kamu nanti. Mereka juga nggak akan setuju arina" jawab bunda kemudian

"Bunda bayu mau pindah ke sleman dan aku disini akan tinggal sama bayu dan mama papa juga. Bunda nggak usah hawatir. Ayo lah bun aku itu udah besar bunda udah bukan anak kecil lagi. Lagian aku pasti aman kok tinggal sama mereka dan juga aku bisa jaga diri baik baik bunda" rengekku pada bunda

"Nanti bunda bicarain dulu sama ayah juga kakak kamu. Sekarang kamu mandi makan dan istirahat". Kata bunda kemudian lalu berjalan masuk ke dalam rumah
"Yes ada kemungkinan boleh" kataku dalam hati

_________

Wajah arina tampak sumringah saat tau ayah bundanya mengijinkan ia tetap berada di jogja dan tinggal bersama kluarga bayu.
"Aku harus cepat kasih tau bayu tentang berita ini." Kata arina, dia berjalan menuju balkon kamarnya yang bersebelahan dengan balkon kamar bayu. Hanya beda beberapa meter saja.

"Bayuu!!!!!" Arina berteriak berharap si penghuni kamar cepat keluar.
Mendengar teriakan arina yang super menggelegar bayu keluar dari kamarnya

"Nggak isah teriak teriak, kuping gue masih normal. Ada apa? Tanya bayu yang tengah duduk di kursi
"Bunda ngijinin gue tinggal sama lo" jawab arina penuh antusias

"Seriusan lo. Bagus deh kalo gitu. Tadi mama bilang kita berangkat minggu depan." Kata bayu datar

"Kok mepet banget? Kita kan belum daftar sekolah?" Tanya arina pada bayu
"Ayah kemarin nelfon papa terus papa langsung daftarin kita deh" arina hanya mengangguk mendengarkan jawaban bayu
"Gue masuk ya. Mau tidur, ngantuk" arina berjalan menuju kamar meninggalkan bayu di balkonya

Bayu seperti mendengar teriakan mamanya di bawah. Dia segera turun dan menghampiri mamanya. "Kenapa ma? Tanya bayu

"Ke Indomart bentar ya, beliin mama tepung terigu sama meses. Besok pagi mama mau bikin pancake tepungnya habis." Kata mama sambil menyerahkan uang selembar seratus ribuan

"Yaudah bayu pamit dulu ma" bayu mencium punggung mama. Berlalu dan berkata
"Assalamualaikum ma."
"Hati hati nak-

_______

Saat sedang memilih tepung ada sesuatu yang menggelinding mengenai kaki bayu "eh apaan ni? Bayu mengambil tutup botol tersebut. Tak jauh dari tempat bayu berdiri dia melihat seorang gadis yang sangat cantik anggun lemah gemulai dan ahh perfect pokoknya deh. Masih dengan mata tak berkedip bayu terus memandang gadis itu. Sungguh sangat di sayangkan sekali jika pemandangan ini di hiraukan begitu saja

"Maaf mas itu tutup botol saya" kata orang itu
"Mas.. mass.. helloo. Mas baik baik aja kan?
Gadis itu melambai lambaikan tangannya di depan mata bayu
Bayu masih belum sadar hingga akhirnya
"Ee eh iyah i ini mbak" bayu tersadar karna tepukan bahu gadis itu. Bayu menjawab perkataan gadis itu agak sedikit gugup
"Makasih yah mas.. saya duluan"
Setelah gadis itu berlalu bayu mengikuti dia hingga sampai ke parkiran
"Mbak!!" Seru bayu memanggil gadis itu
"Iyaa.. kenapa mas?" Tanyanya
"Eee eeee nama saya bayu mbak" bayu mengulurkan tanganya
"Ohh meh kenalan to? Tak kiro ono opo, adelia mas." Dengan logat jawanya adelia menjabat tangan bayu yang masih terulur

________

Sepulang dari indomart Bayu langsung menuju rumah arina.
Dia antusias sekali ingin menceritakan perkenalan singkat dengan gadis cantik nan anggun itu. Ahh membayangkan wajahnya saja sudah membuat bayu lemah sepertinya

"Ar, udah tidur lo?"
Arina kaget setengah mati, tiba tiba makhluk yang sedang di bayangkan muncul di depan matanya
"Kok bayu jadi nyata? Apa gue mimpi ya. Nggak! Perasaan gue belum tidur dari tadi. Kenapa sekarang ada bayu di depan gue" arina menghiraukan pertanyaan bayu yang sedang heran mendengarkan kata kata arina dari tadi
"Woyy ini gue nyata asli real" kata bayu dengan mencubit cubit pipiku
"Lo lagi bayangin gue ar, ketauhan lo. Hahahaha" bayu tertawa keras dengan memegangi perutnya
"Eh ee enggak. Siapa yang lagi bayangin elo. Kurang kerjaan banget gue. Idih najis amit amit." Aku mengelak kata kata bayu. "Ngapain lo kesini, ganggu gue aja. Gue kan udah bilang gue mau tidur. Udah sana pergi jauh jauh." Arina mendorong bayu kuat kuat.
"Gue mau cerita. Bentar aja. Jadi tadi itu gue ke indomart terus ketemu cewek cantik banget ar." Aku berhenti mendorong bayu ketika dia mengatakan itu.
"Cewek? Cantik? Kuntilanak?" Tanya arina sekenanya
"Sembarangan lo. Namanya adelia. Dia tu cantik banget anggun lemah gemulai bodygoals lagii." Bayu mendongakkan kepalanya keatas mungkin dia sedang menghayal tentang cewek yang ia temui
"Trus?" Tanya arina nyengir
"Ya udah nggak ada terusanya" kata bayu kemudian
"Udah kan?. Sana pulang gue mau tidur!" Aku kembali mendorong tubuh bayu dan menutup pintu kamar
Braakkk!!!
"Dih sadis amat ni anak. Kenapa si, gue belum selesai cerita juga. Bodoamat ah yang penting malam ini gue seneng."

Gimana ceritanya guys? Bikin bosen ya?
Ya maap masih amatiran nih hhe

Jangan lupa vote + komen

Jogja & Sepucuk Surat SENJA (SELOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang