Part 9

52 13 1
                                    

_Novemberrain_

"Senjamu sekarang hadir setelah hujan. Terasa aneh tapi nyata. Senja yang biasanya datang hanya di musim kemarau, sekarang datang juga setelah hujan,"

Bel pulang sekolah sudah berbunyi dari tadi. Akan tetapi, masih banyak siswa yang belum pulang dari sekolah, karna di luar hujan deras. Sangat deras, hanya satu dua anak saja yang nekat menerobos. Itupun yang membawa mobil.

"Han, arina kemana? Kok dari tadi setelah istirahat nggak kelihatan?" Tanya bayu.

"Dia pingsan tadi, terus di bawa ke uks," jawab farhan santai

"Hah!! Pingsan, dia kenapa sampe pingsan. Kok lo nggak ngomong dari tadi," tanya bayu panik.

"Salah sendiri nggak beliin dia makanan. Dia nyusulin lo ke kantin eh ternyata lo enak enakan makan sama cewek itu. Semangkuk berdua lagi," ucap farhan," sweet banget sumpah."

"Tapi dia nggak papa kan?"

"Tadi si yang bawa ke sana si fatur. Dia lagi di uks sama fatur," farhan mengambil tasnya dan pergi "bawain tas dia juga tu kasihan. Jadi abang tu nggak boleh gitu, susulin noh adeknya kasihan,"

"Han bentar deh," bayu menarik tangan farhan. "Arina bukan adek gue goblok. Dia tu sahabat gue dari kecil," jelas bayu.

"Lo serius, pantesan tadi arina sempet mau nangis lihat lo sama cewek itu. Ternyata dia cemburu," kata farhan manggut manggut.

"Arina nangis? Cemburu?, nggak mungkin lah han. Nggak usah ngaco deh. Kebanyakan ngegame otak lo jadi rusak," Kini giliran bayu yang berdiri dan meninggalkan farhan.

"Kok jadi gue yang di tinggalin, woy kampret tungguin," farhan lari mengejar bayu.

_________

"Lo pulang bareng gue aja," fatur membantu arina turun dari ranjang uks.

"Gue bareng bayu, kasihan dia nanti nyariin gue," tolak arina

"Ar!!"

Suara bayu menggema di ruangan uks. Dia datang tampak masih ngos ngosan dan sangat panik. "Lo nggak papa?" Tanya bayu memegangi dan mengecek seluruh badan arina. "Kenapa nggak bilang gue tadi, gue kan bisa jagain lo disini," sambung bayu lagi.

"Nggak enak aja ganggu orang lagi MAKAN!" arina menekankan kata makan.

"Hehe ya sorry, tadi ada adel di kantin. Kan sayang tu kalo di anggurin ya udah mending gue apelin aja," ucap bayu menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal.

"Eh, lo ngapain masih di sini. Pergi sana, udah ada gue sekarang. Nggak usah sok baik deh lo," kata bayu ketus

"Ar, gue duluan ya. Nanti obatnya biar gue yang cariin di apotek. Lo share lock rumah lo aja nanti gue anterin," fatur mengambil kertas yang ada di nakas samping ranjang dan pergi meninggalkan mereka berdua.

"Bay, di luar hujan. Pulangnya nanti nanti aja ya," arina memohon.

"Nanti kesorean di cariin mama ar. Lagian lo juga harus istirahat," ucap bayu

"Yang ada gue tambah sakit nanti kalo kehujanan. Lo juga, paling ujung ujungnya juga sakit," titah arina.

"Yaudah lo naik taksi aja gue pesenin, gue naik motir aja nggak papa. Paling nanti kalo sakit minum obat juga sembuh," putus bayu.

Jogja & Sepucuk Surat SENJA (SELOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang