Part 8

60 13 0
                                    

"Apa yang sedang aku rasakan sekarang memang sangat berat, tapi aku akan terus mencoba untuk kuat"
~alfihidayati

Autor pov

Seminggu sudah setelah mereka resmi menjadi murid di SMA terfaforit di Jogjakarta.

Arina dan bayu mereka satu kelas lagi. Mereka duduk bersebelahan hanya berjarak dua kramik saja untuk jalan.

"Lo nggak mau ke kantin Ar?" Bayu menolehkan kepalanya.

"Lo aja sana, beliin gue aja sekalian," jawqb arina malas.

"Tumben males, biasanya kalo urusan makan nomor satu,"ucap bayu

"Nggak usah rese deh. Kalo nggak mau nggak papa gue nyuruh farhan aja" kata arina lagi. Farhan yang merasa namanya di panggil segera menoleh

"Kenapa?" Tanya farhan

"Beliin gue makan. Jangan yang pedes pedes jangan teh juga gue lagi dapet," jawab arina kemudian.

"Tinggal bilang aja kenapa si ar, segala pake nyuruh Farhan lagi. Gue kan bisa, lagian tadi gue juga nggak nolak," protes bayu

"Brisik lo, banyak ngomong deh. Kalo mau beliin ya beliin sana, lama lama gue makan juga lo!" Bentak arina

"Rasain lo makanya jangan main main sama singa hahaha," kekeh farhan

"Yaudah si santai, nggak usah ngegas juga. Jadi siapa ni yang mau beli gue apa lo," tanya bayu pada farhan.

"Lo aja deh gue nggak ada duit. Lagian lo kan abangnya jadi lo aja deh," farhan pergi meninggalkan kelas

______

Dikantin Bayu melihat adel sedang duduk bersama kedua temanya sepertinya sedang menunggu pesananya.

"Eh, adel. Makan juga?" Tanya bayu basa basi dia duduk tepat di depan adel

"Siapa del?" Tanya temen adel

"Ohh ini bayu. Kenalin, bay ini temen gue mira dan ini via" ucap adel menunjuk satu satu temanya

"Miaa," ucap gadis itu. Bergantian dengan yang satunya "Via" ucapnya sambil menjulurkan tangan.

"Bayu," Bayu menjabat tangan mereka secara bergantian.

Tak lama pesanan mereka datang. Mereka makan dan bayu hanya melihat adel makan saja. Dia tidak memesan makanan bahkan dia lupa tentang janjinya mau membelikan makanan untuk arina. Bayu terus menatap adel, meneliti setiap wajahnya, dia tampak manis.

Adel yang menyadari bayu yang dari tadi menatapnya merasa risih. "Lo nggak makan bay?" Tanya adel memberhentikan acara makanya, " kenapa liatin gitu?"

"Pengen kali del," celetuk via

"Oh itu, gue eee," belum selesai bayu mengucapkan alasanya adel sudah menyuapi bayu baksonya ke dalam mulut bayu.

Di kelas arina merasa sangat lapar. Bayu dari tadi belum juga kembali. Ini sudah hampir bel dan dia belum membawakan makananya. Bahkan farhan sudah kembali dari tadi, jangan tanya sekarang dia lagi apa. Dia lagi mojok di kelas. Farhan adalag pecandu ngegame. Bahkan dia pernah kepergok main game saat pelajaran berlangsung.

"Han, lo masak nggak lihat bayu si?" Tanya arina. Tak ada sahutan arina berjalan mendekati farhan. Arina mengambil hp farhan dari tanganya.

"Eh, apa apaan lo. Ganggu aja, gue nggak lihat. Siniin hp gue. Nanti gue kalah," farhan mengambil alih hpnya. Dia paling tidak suka jika sedang ngegame di ganggu.

"Bodoamat," arina lergi meninggalkan farhan dengan hp farhan yang masih di tanganya.

"Ar, lo mau kemana?!, jangan bawa hp gue elaah. Matiin dulu data nya. Quota gue sekarat tu. Makin limit aja deh," farhan lari mengejar arina

Jogja & Sepucuk Surat SENJA (SELOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang