Bukannya aku ingin mengusik kehidupan Rey, tapi masih banyak sekali warna abu-abu dalam dirinya. Aku memang sudah cukup dekat dengannya, malahan kami pernah memuaskan nafsu satu sama lain.
Entah mengapa aku penasaran sekali dengan Rey.
Aku sudah mengirim pesanku pada adiknya Rey, Rena. Aku ajak dia ketemuan, dia membalas bahwa dirinya ingin bertemu di kafe pada hari Jumat sore sepulang sekolah.
°°°°°
Hari itupun datang, kita janjian di kafe yang lumayan bergengsi, harga makanan dan minuman di sini lebih tinggi dari kafe manapun. Memang tempatnya sangat bagus, dan pelayanannya sangat lengkap, sembari menunggu Rena aku mengunduh satu musim anime yang baru kubeli online.Tak lama, Rena datang. Seperti sebelumnya, dia memakai pakaian yang sangat mewah bahkan bagiku. Rena adalah perempuan yang anggun dalam pandanganku, rambutnya tergerai, wajahnya terlihat halus, sepertinya dia seringkali merawat dirinya. Dia memesan minuman, lalu duduk di hadapanku.
Aku mulai basa basi.
"Hai Rena, aku Hana Karina Putri, aku teman seke----------""Aku udah tau namamu." Ujarnya memotong omonganku.
"Ah, kalau gitu salam kenal.."
"Buruan, bilang kamu mau apa."
"Aku hanya ingin tau kala-------"
"Kalau kamu ingin pacarin Kak Yan nyerah aja. Gabakal bisa." Omonganku di potong lagi olehnya.
Dia ini mengesalkan.
"Bu-bukan gitu..."
"Terus apa? Ngomong yang jelas dong."
"Gimana aku bisa ngomong jelas kalau kamu potong terus?!" Sahutku dengan agak kesal.
"Oh iya. Maap.." Dia langsung terdiam.
Wajahnya langsung datar, seakan dia kaget bahwa aku juga bisa marah. Akupun melanjutkan kembali percakapannya, tapi aku bingung harus mulai darimana, dia membuatku lupa.
Ah aku teringat sesuatu!
"Apa Rey punya alergi?" Tanyaku.
"Alergi? Engga ada tuh." Sahutnya.
"Terus kenapa sebulan lalu, setelah Rey makan bubur dia langsung merah semua badannya?"
"Hah?! Seriusan?! Kok aku engga tau?"
"Emangnya Rey engga bilang ke kamu?"
"Engga. Lagian sejak kapan Rey suka makan bubur? Selama ini dia ga pernah mau makan bubur."
"Loh? Engga pernah?"
"Iya. Ga pernah."
Kami sama-sama bingung, aku juga terheran mengapa dia tidak mengetahui hal itu. Padahal dia terlihat seperti protektif terhadap Rey.
"Apa dia alergi sama kacang?" Tanyaku.
"Kacang? Oh iya dia pernah bilang engga suka kacang!" Sahutnya.
"Oh begitu.."
Setelah itu, Rena langsung membuka gawainya dan terlihat seperti mengetik sesuatu.
"Ayo, sebutkan lagi yang aku tidak tahu dari kak Yan!" Ujarnya dengan semangat.
"Kok jadi aku yang ditanya sih? Kan aku yang mau nanya.." sahutku.
Akhirnya aku memberi tahu tentang Rey yang aku ketahui setelah dua bulan duduk disampingnya. Dia itu sebenarnya pintar, walaupun memang pemalas. Rey suka mendengarkan musik menggunakan earphone, musik yang ia dengarkan banyak yang instrumental dan merupakan musik latar dari film-film. Dia juga bermain game di gawainya, walaupun tidak sesering pada cowok biasanya. Yang kutahu dia seringkali streaming YouTube tentang kamera, videografi, dan review mobil. Hal yang paling kuingat adalah dia suka sekali mengemut permen saat jam pelajaran, setiap sehabis istirahat pasti Rey membawa satu plastik penuh dengan permen.
![](https://img.wattpad.com/cover/203093687-288-k82404.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
implicit : it's just you and me
RomanceSeorang gadis SMA yang pendiam, terlihat seperti nerd, dan merupakan pindahan dari sekolah lain yang bernama Hana bertemu dengan lelaki biasa di kelasnya karena kejadian tak disangka! Kejadian yang sangat memalukan dan menjijikannya itu dilihat oleh...