7

695 46 2
                                    

Rate : 16+

* * *

Banyak yang bilang, ditinggal ketika hati sedang sayang-sayangnya itu terasa menyakitkan. Sangat. Soo Yeon tidak perlu lagi menanyakan kebenaran dari omongan sebagian orang tersebut. Sebab, ia sendiri tengah merasakannya.
Bahkan, ketika belum benar-benar berpisah pun rasanya sudah tidak karuan. Apalagi jika Sehun nanti benar-benar pergi.

Selepas mobil melaju, Soo Yeon terus mengalihkan pandangan ke luar kaca jendela, sepenuhnya berpaling dari Sehun. Marah juga takut tidak berhasil membuat kekasihnya itu mengurungkan niat kembali ke Prancis. Mogok bicara. Netranya masih sembab meski sudah tidak menangis lagi. Entahlah, rasanya begitu berat jika harus berpisah lagi dengan Sehun. Benar-benar tidak ingin pria masa depannya itu pergi jauh.

Sehun membagi fokus, sesekali menoleh ke samping, melihat ke arah Soo Yeon di tengah mengemudi. Hati sedikit tergelitik geli dengan sikap Soo Yeon yang rupanya begitu kekakanan. Sikap yang baru kali ini Sehun ketahui. Sejauh yang diingat, gadisnya itu dulu pribadi yang dewasa. Entah kenapa sejak bertemu lagi justru lebih kekanakan. Bukannya tidak suka. Seperti apa pun Soo Yeon akan selalu membuat hati Sehun jatuh cinta, lagi dan lagi.
Rupanya, pria Oh itu melihat sikap kekanakan Soo Yeon dari sudut yang berbeda. Bahwa, gadisnya tersebut begitu mencintainya. Sangat mencintainya. Pernah lihat anak-anak begitu sedih kehilangan atau ditinggal pergi seseorang yang dianggap berarti dalam hidupnya? Mereka bahkan bisa sampai meraung-raung. Itu karena perasaan yang bergelayut dalam hati. Soo Yeon pun begitu. Seperti anak-anak yang akan ditinggal pergi oleh orang yang begitu berarti. Sangat tidak rela.
Jika mau menelisik lebih dalam---melihat dengan cara berbeda, sikap kekanakan tidak selalu berarti buruk.

"Hanya beberapa hari..."

Suara rendah Sehun menyapa indra pendengar Soo Yeon yang masih belum bergeming, membuatnya melupakan kesedihan yang menjerat hati beberapa saat lalu. Netra mengerjap lucu ketika pikiran mencerna kalimat sang kekasih.

"Paling lama satu minggu..."

Menggigit bibir, memejam dengan dahi berkerut tidak nyaman, itu yang Soo Yeon lakukan ketika tiba-tiba perasaan terpenjara rasa malu. Merutuki diri sendiri sebab telah bertingkah kelewat dramatis. Mengundang semburat rona merah menghias jelas di wajah.
Hanya beberapa hari?
Paling lama satu minggu?
Lantas menangis seperti tadi?
Ya ampun...sungguh! Rasanya ingin menghilang dari sana detik ini juga. Malu sekali. Sampai-sampai tidak punya keberanian menatap Sehun.
Jung Soo Yeon! kau sepertinya sudah gila, maki gadis Jung dalam hati. Gila secara harfiah. Memalukan sekali. Hanya berpisah beberapa hari sudah seperti akan berpisah bertahun-tahun. Konyol.

Sehun memandang sekilas ke arah Soo Yeon. Gadisnya masih enggan menatapnya, membuat terbesit satu pemikiran;Soo Yeon benar-benar masih marah. Tidak mengijinkan pergi ke Prancis. Bahkan ketika Audi parkir di basement apartemen Soo Yeon, gadisnya itu belum juga mau menunjukkan wajah. Langsung turun dan melenggang menuju apartemen, membuat Sehun harus bergerak gesit untuk menyusul.
Ah! Sepertinya harus berusaha lebih keras untuk menenangkannya. Soo Yeon lebih sulit dari perkiraan ketika sedang merajuk.

Saat tiba di dalam apartemen, Sehun bertindak cepat menghadang jalan Soo Yeon, berdiri di hadapannya hingga gadisnya itu berhenti dan menundukkan wajah.
"Sungguh. Paling lama seminggu." Sehun memegang pundak Soo Yeon, mengutarakan kalimat agar gadisnya mengerti, "aku berencana membuka restaurant khas hidangan Korea di Prancis. Bangunan sudah dibeli ketika aku pulang. Tinggal mengurus segala keperluan dan menunjuk seseorang yang kupercaya untuk mewakili posisiku di sana."

Kepala Soo Yeon menunduk semakin dalam. Penjelasan Sehun kian menambah rasa malu. Terlalu cepat mengambil kesimpulan membuat dirinya hilang kontrol. Harusnya tadi tanya dulu untuk apa kembali ke Prancis. Bukannya langsung menangis kelewat dramatis.
Ah! Mungkin begini jadinya jika mengalami overdose cinta. Begitu sensitif ketika menyangkut berpisah jarak dan waktu.

C A N ' T  [ Tamat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang