Baekhyun sampai di luar gedung, sejenak berdiri bingung bersama netra yang mengedar sekeliling, mencari-cari Soo Yeon dan pria sinting yang kini sudah tidak ada dalam jarak pandangnya. Entah ke mana perginya, Baekhyun benar-benar bingung menentukan arah untuk menemukan dua orang itu.
Hingga akhirnya kaki itu melangkah cepat mengambil jalan lurus di depannya meski tidak yakin Soo Yeon dan pria yang membawanya menuju ke sana.Sementara terus mencari keberadaan Soo Yeon, hati Baekhyun tak henti-hentinya menggeram marah pada Si Pengacau. Ia berjanji pada diri sendiri akan membuat pria itu menyesal karena telah mengacaukan pernikahannya dengan Soo Yeon.
Satu pemikiran terlintas dalam kepala, membuat langkah Baekhyun terhenti bersama gurat cemas di wajahnya.
Pria sinting itu...apakah dia Oh Sehun?
Baekhyun bertanya-tanya dalam hati yang tentu tidak akan mendapat jawaban atas pertanyaan itu sebelum tahu semuanya.
Oh Sehun. Soo Yeon hanya pernah sekali bercerita tentang pria itu tanpa menunjukkan seperti apa wajahnya jadi, Baekhyun hanya sebatas tahu namanya.Amarah kembali menguasai hati, membuat sorot mata netra itu menajam bersama tangan yang mengepal. Persetan apakah dia Sehun atau bukan, ia akan tetap memberi pelajaran bila nanti menemukannya. Sekalipun dia pria yang Soo Yeon sangat cintai, Baekhyun tidak peduli.
🍁 🍁 🍁
"Turunkan aku, Brengsek!"
Soo Yeon masih dalam gendongan Sehun, menatapnya tajam dan terus meronta serta mengumpat kasar sejak di luar gedung sampai sekarang. Pria itu terus berjalan seolah tidak terganggu sama sekali oleh umpatan kasar Soo Yeon. Semakin gadis Jung meronta, maka tangan Sehun akan semakin erat menahannya agar tidak terlepas.
"Siapa kau?! Aku tidak punya urusan denganmu! Kenapa kau mengacau di pernikahanku, huh?!"
Perasaan Soo Yeon sampai pada titik yang sukar didenifisikan, egonya mendorong seolah tidak mengenali Sehun. Marah dan rindu melebur jadi satu. Akan tetapi, untuk saat ini sepertinya rasa marah lah yang lebih mendominasi. Sehun menghilang sekian lama lalu, tiba-tiba datang begitu saja dan mengacau di hari pernikahannya. Sungguh tidak tahu diri. Belum lagi sebagian pikiran yang tertuju pada Baekhyun. Entah bagaimana keadaan pria itu. Semua benar-benar terasa kacau.
Namun, sebagian dari hatinya yang lain tidak bisa dipungkiri bahwa ia bahagia atas kehadiran pria Oh itu."Kau tuli, huh?!"
Napas Soo Yeon naik turun seiring dengan amarah yang kian menjadi. Menelisik jauh ke dalam hati, amarah itu sepertinya lebih karena keadaan. Sehun kembali, lalu pernikahan dengan Baekhyun batal dan sejauh yang Soo Yeon pahami, hatinya mencintai dua pria itu hingga ia sendiri tidak tahu apa yang seharusnya dilakukan saat ini.
"Aku bilang lepas!"
Sampai di sebuah taman yang cukup sepi, Sehun menurunkan Soo Yeon. Gadis itu langsung melangkah pergi ketika kakinya menapak di atas tanah hingga ucapan Sehun yang begitu lantang membuatnya berhenti seketika.
"Aku tidak menyangka semudah itu kau berpaling dariku! Hanya dalam beberapa bulan saja, kau sudah menemukan pria lain! Apa dulu kau benar-benar mencintaiku?"
Soo Yeon berbalik bersama perasaan geram yang tak tertahankan, melangkah cepat mendekati Sehun, menamparnya kelewat keras ketika sudah berdiri di depannya, sampai-sampai wajah Sehun berpaling karena tamparan itu.
Untuk sesaat, Sehun seakan kehilangan kemampuan untuk bergerak. Tamparan Soo Yeon memberi sensasi lebih dari terkejut, perpaduan panas dan perih terasa begitu nyata. Benar-benar sakit. Ia Sengaja berkata seperti itu memang untuk memancing Soo Yeon mengutarakan perasaannya. Sena bilang gadis Jung tersebut masih menunggunya, masih mencintainya jadi, ia ingin tahu kebenarannya langsung dari Soo Yeon namun, sama sekali tidak menyangka gadis tersebut akan menamparnya. Akan tetapi biarlah, biar Soo Yeon melakukan apa pun kepadanya. Sehun tahu gadis tersebut marah dan ia pikir itu wajar. Memang siapa yang tidak akan marah setelah sang kekasih menghilang lalu tiba-tiba datang dan mengacau di hari pernikahannya?
KAMU SEDANG MEMBACA
C A N ' T [ Tamat ]
RomanceFollow-Vote-Coment bagi siapa pun Anda, sebelum baca karya yang masih banyak kurangnya ini. Dukungan Anda semuanya jadi penyemangat aku untuk tetap konsisten menulis. * * * Saat kita benci dengan seseorang karena kesalahan dari orang itu, dan kita...