•
•"Joohyun" ucap wanita yang jelas lebih tua darinya.
"Ne eomma" jawab irene dengan singkat
"Apa sudah selesai merapikan barang-barangnya?" Tanya sang ibu yang melihat putrinya dari pintu.
"Mmm sedikit lagi" jawabnya lagi dengan masih membereskan beberapa baju.
"Yasudah, setelah itu jangan lupa mandi, lalu makan ne" ucap ibunya sambil pergi..
"Akhirnya selesai" irene sedikit meregangkan otot-ototnya yang sudah pegal tersebut, dan melihat-lihat kamar baru nya itu dan tersenyum dengan cerah.
"Sangat melelahkan, aku harus segera mandi" lanjutnya sambil beranjak ke kamar mandi.
•
Irene melangkahkan kakinya ditangga menuju lantai bawah, dia kemudian melihat eommanya tengah menunggu di ruang makan dengan senyum yang sangat indah.
"Joohyun ayo makan sayang" titah sang ibu yang langsung dituruti putri kesayangannya.
"Bagaimana perjalananmu joohyun?" Tanya pria yang merupakan ayah barunya.
"Cukup melelahkan, perjalanan daegu-seoul cukup lama juga" jawab irene dengan wajah cemberut.
"Maafkan kami tidak bisa menjemputmu sayang" ucap sang ibu.
"Ne eomma, tidak masalah, aku sudah besar"
"Hmm.. ngomong-ngomong, appa sudah mengurus semua berkas-berkas kepindahanmu joohyun, jadi mulai minggu depan, kau sudah bisa berkuliah disini"
"Khamsahamnida"
"Aigo, jangan seformal itu, aku sekarang appamu, arra?"
"Ne, appa"
Kemudian ketiganya melanjutkan makan dengan suasana yang cukup hangat dibarengi dengan canda tawa. Irene cukup bersyukur karena ternyata ibunya tidak salah memilih pengganti appanya yang sudah lama meninggal.
***
"Sunmi-sunbae, kau terlihat cantik hari ini"
"Ah benarkah? Apa kau menggodaku kang Seulgi"
"Anniya, aku serius" ucap seulgi dengan mengedipkan matanya.
"Aigo, kau sangat tampan"
"Aku tau hehehe"Dari jauh..
"Lihatlah beruang madu itu wen, kembali menggoda wanita"
"Aku sudah lelah memperingatkannya joy, biar saja" ucap wendy malas
"Apa kau juga suka menggoda wanita lain?" Tanya joy menatap kekasihnya dengan serius
"A..anni, kau tau aku hanya mencintaimu Park Sooyoung"
"Arra.. tapi lihat saja jika kau macam-macam di belakangku Son-Seungwan"
Perkataan joy berhasil membuat wendy sedikit merinding dan terdiam dan tak lama kemudian seulgi mendatangi keduanya."Apa yang kalian lakukan disini?" Tanya seulgi menatap kedua sahabatnya itu.
"Melihat seekor beruang" jawab wendy dengan datar.
"Mwo? Beruang? Oddie? Apa aku harus melapor pada keamanan" tanya seulgi dengan wajah polosnya membuat kedua orang didepannya mendengus kesal.
"Kajja kita ke kantin, aku lapar" ucap joy memegang lengan wendy dan menariknya.
"Ya! Kalian jangan meninggalkanku" teriak seulgi mengikuti keduanya.Kantin
"Seul, berhentilah menggoda para wanita" ucap wendy to the point.
"Mwoya? Mereka tidak keberatan"
"Aigo, bukan begitu. Kau sampai kapan jadi player begitu hmm"
"Entahlah, aku tidak tau wen" jawab seulgi kembali memakan makanannya.
"Hmm"Brak!
"Khamcagiya" teriak Joy kaget karena meja makannya di pukul seseorang yang baru datang menghampiri 3 orang tersebut.
"Wah wah... Rupanya ada pasangan tak normal dan 1 orang cacat disini" ucap seorang pria dengan tersenyum licik.
"Ya! Apa masalahmu! Apa urusanmu!" Emosi Joy yang kemudian berdiri menantang pria tersebut.
"Aigo joy, kau cantik, tinggi, sexy, tapi sayang tidak normal"
Brakk
Seulgi yang sedari tadi diam, kini ikut menatap pria tersebut dengan tatapan benci.
"Pergi dan jangan ganggu kami!" Ucap seulgi"Ya, Ini lagi, makhluk menjijikan dan cacat, beraninya menyuruhku"
Bugh
Sebuah pukulan berhasil meluncur dipipi pria tersebut yang membuatnya tersungkur, dengan segera beberapa temannya berusaha membantu dan situasi ini pun menjadi bahan tontonan dikantin yang cukup ramai.
"Beraninya kau!" Ucap pria tersebut berusaha membalas pukulan seulgi, namun di tahan oleh wendy.
"Pergilah Suho""Tch, awas kalian, akan ku balas" suho dan teman-temannya meninggalkan seulgi,wendy dan Joy.
"Seulgi-ya, kau baik-baik saja" tanya wendy menatap seulgi yang mulai berkaca-kaca.
"Ne, sebaiknya aku pulang ke apartemenku saja" jawab seulgi dengan suara sedikit bergetar.
"Apa tidak sebaiknya kerumah daddy mu saja?, Bukankah kemarin kau bercerita jika kau akan kedatangan keluarga barumu"
"Hmm... Entahlah wen, aku takut mereka jijik padaku" seulgi menunduk.
"Ya! Kau bicara apa? Kenapa mereka harus begitu, percayalah mereka pasti tidak begitu, kajja aku dan joy akan antar" wendy menarik tangan seulgi menuju parkiran.•
Sebuah mobil sport memasuki rumah yang cukup besar dan terparkir tepat di depan pintu rumah tersebut.
"Rasanya sudah begitu lama aku tak kemari" ucap seulgi
"Ya itu karena kau terus berada di apartemenmu seul" jawab wendy.
"Cepatlah kita masuk, aku penasaran dengan mommy dan saudara barumu" ucap joy antusias.Merekapun keluar dari dalam mobil, seulgi segera melangkahkan kakinya menuju kedalam rumah.
"Tuan seulgi, anda pulang" ucap seorang pelayan menghampiri seulgi.
"Ne, dimana Daddy?" Tanya seulgi.
"Oh, tuan besar sedang ada bisnis diluar kota" jawabnya"Siapa bi?" tanya seseorang yang baru saja datang dari dapur.
Seulgi menatap wanita yang jauh lebih tua itu dengan sedikit memberi hormat.
"Annyeonghaseo, seulgi imnida" ucap seulgi dengan sopan
"Omo.. kau seulgi? Seulgi anakku? Omo omo kemarilah" ucap sang wanita langsung memeluk seulgi dengan hangat dan seulgi masih kaget.
"Aaa.. ne aku seulgi mommy" jawab seulgi.
"Dan kalian?" Tanyanya lagi menatap Wendy dan Joy.
"Kami temannya seulgi, saya wendy dan ini joy tante" jawab wendy sopan.
"Aigo.. ayo duduk-duduk, bi siapkan minuman untuk mereka"
"Baik nyonya"
Kini seulgi dan kedua temannya tengah asyik duduk sambil mengobrol di ruang tamu, tidak lupa sang ibu juga menemani mereka dan menyambut semuanya dengan hangat, bahkan seulgi tidak menyangka bahwa ibu barunya ternyata sebaik ini karena seperti di film-film yang sering ditontonnya, seorang ibu tiri biasanya sangat galak dan kejam.
Tap.. tap... Tap
Seseorang menuruni tangga dengan ekpresi datarnya membuat seulgi beserta yang lain menengok dan menatap orang tersebut..
Deg deg deg...
Tbc
Hallo guys, kali ini aku balik dengan cerita yang baru, entah lah kenapa aku buat cerita ini, tapi semoga kalian suka.
See u Bye ❤️