Irene berjalan dengan cepat dan sedikit berlari mengikuti arah dimana para petugas Rumah Sakit membawa Seulgi yang Tengah tak sadarkan diri setelah terjatuh Dari lantai 2 kampusnya. Dengan perasaan yang sangat cemas, Irene pun terdiam di depan Ruang UGD.
"Seul...." Lirih irene dan kemudian datanglah wendy dan joy menghampiri. "Unnie..." Panggil joy yang lamgsung memeluk irene untuk menenangkan. "Joy.. ottoke.. seulgi hiks" irene terisak dalam pelukan joy. "Unnie tenanglah, seulgi pasti baik-baik saja, dia itu kuat" ucap joy menenangkan. "Ne, joy benar noona, seulgi itu sangat kuat" wendy berusaha menyemangati.
Dan Setelah sekian lama, seulgi pun sudah dipindahkan ke ruang rawat.
"Seulgi..." Ucap irene di samping seulgi. "Kenapa kau itu bodoh seul, seharusnya kamu tidak perlu melakukan hal bodoh begitu, maafkan aku" sambungnya sambil menatap seulgi yang belum sadar.
"Seulgi!" Teriak seseorang yang baru saja memasuki kamar rawat seulgi membuat irene menoleh dengan cepat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"OMG.. are u ok babe?" Tanyanya sambil mengusap pipi seulgi. "Ehm nugu?" Tanya irene "Oh hello, My name is Yeri" jawabnya membuat irene menatap serius. "Oh, teman seulgi?" Tanya irene lagi "No.. he's my Boyfriend" ucap yeri membuat irene terkaget dan diam.
"Apa maksud orang ini? Memang dia pikir seulgi laki²?" Ucap irene dalam hati
"Hmm begini, bisakah kau bicara biasa saja? Rasanya begitu aneh karena ku lihat tampangmu bukan orang luar" jelas irene yang entah mengapa tiba2 kesal. "Oke, sorry, btw kamu siapa?" Kini giliran yeri yang bertanya. "Aku kakaknya seulgi" "Mwo? Sejak kapan seulgi punya kakak?, Dia tidak pernah cerita" "Hmm sudahlah, ah begini, seulgi masih harus banyak istirahat dan disini dilarang brisik, jadi bisakah kau keluar?" Usir irene dengan halus. "Unnie mengusirku?" "Anni, hanya saja seulgi butuh istirahat" Irene menatap yeri dengan tidak suka. "Baiklah aku akan keluar" ucap yeri mendekati seulgi. "Aku pergi dulu my Prince, see you" lanjutnya sambil mengecup pipi seulgi dan melewati irene dengan menyeringai.
"Ya.. apa²an dia itu, benarkah dia pacar seulgi? Tidak pantas sama sekali" ucap irene yang menatap kepergian yeri. "Aish kenapa aku bicara begitu, aakkhh kenapa denganku" rutuk irene pada dirinya sendiri.
.
"Mmmhh" seulgi tersadar dengan menatap irene yang tengah tertidur memegang tangannya. "Noona.." ucapnya pelan mengusap rambur irene. "Nngghhh.. seul, kamu sudah sadar" "Ne noona, kenapa noona tidur disini?" "Aku khawatir padamu seul" "Aku baik² saja noona" "Maafkan aku ini salahku" "Anni... Bukan salah noona" "Jelas salahku seul" "Sssttt bukan salah noona ku bilang" ucap seulgi menaruh telunjuknya dibibir irene. "Mian noona, aku tidak bermaksud" lanjut seulgi menyadari yang dilakukannya. "Tidak apa seul, emm.. seulgi-ya.. anu.. itu... Siapa yeri?" Tanya irene malu². "Ne? Yeri?? Tanya seulgi balik. "Emm ne, tadi ada wanita datang mengaku pacarmu dan dia bilang namanya yeri" jelas irene dengan ekspresi kesal membuat seulgi tertawa. "Ppppfftttt kim yerim maksud noona?" "Ya! Kenapa tertawa?!" "Anniya.. ekspresi noona seperti orang cemburu" "A..apa? Anni, untuk apa aku cemburu" Ucap irene gugup. "Begitukah? Jadi tidak cemburu?" Goda seulgi. "Ne" jawab irene singkat. "Oh dia memang pacarku noona" ucap seulgi santai membuat irene menatapnya kecewa. "Noona kenapa menatapku begitu?" "Anni, kurasa aku harus pulang seul" irene berusaha untuk berdiri namun tangannya digenggam oleh seulgi dan irene pun kembali menoleh. "Lepas seul" irene berusaha menarik tangannya. Seulgi hanya menatap irene dengan serius dan menarik tubuh irene sampai berada diatasnya. "Ya kang seulgi apa²an kau!!!" Teriak irene. "Aku berbohong" ucap seulgi datar. "Mwo?" Tatap irene "Dia bukan pacarku, tapi ku rasa hatiku sudah dicuri oleh orang lain" ucap seulgi lagi saling menatap dengan irene.
Cup
Seulgi mencium bibir irene dengan lembut membuat irene memejamkan matanya, entah bagaimana rasanya dia tidak bisa menolak perlakuan dari seulgi, dia tau ada yang salah namun dia pun menikmati semua ini.
Seulgi melumat bibir tersebut dan sesekali menghisapnya, begitupun dengan irene, dia mulai membalas perlakuan seulgi dan terkadang membuka mulutnya agar memudahkan lidah seulgi untuk mengeksplor kedalam mulutnya tersebut.
"Mmmhhh" seulgi melepas ciuman tersebut setelah sekian lama, dan menatap mata yang berada didepannya dengan serius, dadanya terasa sangat kencang, mungkin irene dapat merasakan detak jantungnya tersebut.
"Kurasa noona sudah tau, siapa yang mencuri hatiku" ucap seulgi dengan nafas terengah².. Irene hanya diam dan menjauhkan tubuhnya dari seulgi, dia benar² tidak tau harus bagaimana, ada rasa bahagia saat seulgi mengatakan hal tersebut, namun dirinya kembali diingatkan dengan fakta bahwa keduanya saat ini saudara dan juga irene menganggap seulgi adalah wanita seperti dirinya.
"Seulgi-ya istirahatlah, agar kau cepat sembuh, noona kedepan dulu untuk cari makan" ucap irene mengalihkan pembicaraan padahal sebenarnya dia begitu gugup dan detak jantungnya sangat tak beraturan.
"Hmm baiklah noona" ucap seulgi merasa sedih karena perasaannya tidak direspon oleh irene.
.
Irene berlari kearah tempat yang cukup sepi untuk menetralkan jantungnya, dia bersandar di dinding sambil memejamkan kedua matanya.
"Ottoke, apa yang harus ku lakukan saat ini" ucapnya memegang dadanya yang terasa sesak. "Perasaan apa ini, apa yang harus kulakukan sekarang, tidak mungkin aku dan seulgi, anniya!! Ini salah, aku tidak bisa memiliki perasaan ini" lanjut irene meyakinkan dirinya.
"Irene???" Panggil seseorang membuat irene menoleh seketika.
Next or no?
Please vote dan komen ya, sorry telat opdate.
Love you and see you guys..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.