The Past

1.8K 235 42
                                        

Sudah beberapa hari seulgi dirawat dan dokterpun sudah mengijinkannya pulang, dan saat ini seulgi tengah berada di depan rumahnya dengan ditemani oleh wendy dan joy.

"Gomawo wen, joy karena sudah mau mengantarku pulang" ucap seulgi dengan tersenyum.
"Jangan berterima kasih seul, itu sudah tugas kami sebagai sahabatmu"
"Wendy benar, lagipula kami tidak keberatan"
"Kalian memang teman terbaikku" ucap seulgi dan tak lama kemudian sebuah mobil terparkir di depannya yang membuat seulgi,wendy dan joy melihat kearah mobil tersebut.

"Jangan berterima kasih seul, itu sudah tugas kami sebagai sahabatmu""Wendy benar, lagipula kami tidak keberatan""Kalian memang teman terbaikku" ucap seulgi dan tak lama kemudian sebuah mobil terparkir di depannya yang membuat seulgi,wendy dan joy...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Irene keluar dari mobil tersebut dan terlihat seorang pria tengah tersenyum dibalik kemudi mobil.

"Gomawo oppa untuk hari ini" ucap irene
"Ne, sampai nanti lagi irene" ucap pria tersebut dan langsung pergi.

"Aku masuk dulu" ucap seulgi yang melihat hal tersebut dengan wajah yang sedih dan segera masuk kedalam rumahnya.

"Loh wen, joy kenapa kalian diam didepan rumah?" Tanya irene yang baru menyadari kehadiran 2 orang tersebut.
"Emm kami habis mengantar seulgi pulang unnie" jawab joy
"Oh.. baiklah, terima kasih, unnie masuk dulu" ucap irene dengan ekspresi dinginnya dan meninggalkan wenjoy yang tampak kebingungan.

"Ada apa dengan mereka? Siapa pria itu? Apa irene unnie berselingkuh?" Tanya joy pada wendy.
"Sepertinya kita ada misi untuk mencari tau" ucap wendy.
"Ne, kajja kita pergi" ucap joy dan merekapun pergi dari rumah seulgi.



***



Irene duduk di tempat tidurnya, dengan melihat sebuah cincin yang berada dijarinya, sesekali dia tersenyum².

Flashback

"Irene!" Panggil seseorang yang membuat irene menoleh.

"Omo.. Bogum oppa" ucap irene kaget.
"Wah kebetulan sekali kita bertemu disini, sangat tidak disangka"
"O..ohh ne, emm.. oppa, kenapa ada disini" tanya irene gugup.
"Aku sedang menjenguk temanku, bagaimana denganmu?"
"Aku sedang menjaga adikku yang tengah sakit"
"Oh adik?"
"Ne adik tiriku"
"Hmm begitu, ahh irene sudah lama sekali kita tidak bertemu, terakhir saat masih SMA dan sekarang kau tambah cantik" ucap bogum sambil tertawa.
"Ahahaha... Oppa bisa saja"
"Aku serius, andai saja waktu itu aku tidak pindah, mungkin kita masih menjadi kekasih bukan?"
"Ehm.. itu.."
"Oh apa sekarang kamu sudah ada pria lain?"
"Anni.. aku tidak punya"
"Serius? Kalo begitu boleh ku minta nomormu?"
"Emm baiklah"

Flashback off


Sejak hari itu pun irene dan bogum selalu bertemu dan pergi berdua, seperti hari ini mereka pergi untuk membeli sebuah cincin.

.



"Kenapa rasanya begitu sakit" kini seulgi tengah terdiam dikasurnya membayangkan bagaimana irene diantar oleh seorang pria, dan seulgi tidak menyukai hal itu.

Cukup lama seulgi terdiam sampai dia pun merasa bosan dan beranjak keluar kamar yang kebetulan irene pun melakukan hal yang sama.
Keduanya terdiam dengan suasana yang canggung, namun sedetik kemudian seulgi pergi melewati irene begitu saja tanpa berbicara apapun.

Toktoktok

Seulgi membuka pintu dan terlihat seseorang yang tersenyum padanya

Seulgi membuka pintu dan terlihat seseorang yang tersenyum padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai babe" ucap yeri yang langsung memeluk seulgi.
"Ooo..yer kau mengagetkanku"
"Aku rindu seul, rasanya begitu lama kita tidak bertemu" ucap yeri masih memeluk seulgi, sementara seseorang tengah memperhatikan mereka dengan ekspresi kesal.
"Ne tapi lepaskan dulu" ucap seulgi melepaskan pelukan yeri.
"Kenapa kau jutek begitu sayang?" Tanya yeri langsung memeluk leher seulgi.
"Ya. Nanti noonaku melihat dan salah faham yer!" Seulgi kembali melepaskan pelukan yeri.
"Aish maksudmu wanita yang jutek itu?" Tanya yeri.
"Dia baik"
"Dia mengusirku saat di RS seul"
"Benarkah?"
"Ne, sepertinya dia tidak suka aku dekat² denganmu, ah menyebalkan"


.


Irene menatap kesal kedua orang yang terlihat mesra di bawah sana, entahlah rasanya tidak rela melihat wanita lain bermanja² pada seulgi, namun dia juga tidak bisa berbuat apapun.

"Kenapa aku selalu cemburu melihatnya, akkkhhh menyebalkan"




***


Saat ini seulgi, wendy dan joy tengah asyik mengobrol diruang tengah sambil menonton televisi, namun suara langkah kaki, membuat mereka bertiga menoleh dan berubah ekspresi.

"Oppa, kenalkan, itu seulgi adikku dan juga teman²nya" ucap irene yang tengah menggandeng pria yang kemarin.
"Oh annyeong, namaku bogum. Pacar dari irene" ucap pria tersebut membuat ketiga orang itu kaget terutama seulgi.
"Ne annyeong, aku seulgi, adik dari irene noona" ucap seulgi.
"Senang rasanya bisa mengenal adik dari pacarku ini, ah irene, aku harus pamit, kau tau aku banyak pekerjaan" ucap bogum memegang tangan irene.
"Ne oppa, hati-hati" balas irene dengan tersenyum.
"Hmm. Ne aku pulang dulu" bogum tiba² mencium kening irene dan pergi membuat irene tersipu malu di depan 3 orang yang sedari tadi diam.

"Wen, joy kita ngobrol di kamarku saja" ajak seulgi melewati irene dan diikuti wendy, sedangkan joy dia menghampiri irene.

"Irene unnie, pria barusan benar pacar unnie?" Tanya joy.
"Ne, sebenarnya dulu kami sempat berpacaran juga, tapi karena dia pindah terpaksa kami putus" ucap irene.
"Oh.. tapi unnie, aku harap unnie tidak mempermainkan perasaan orang" joy kini menatap irene dengan tidak suka.
"Maksudmu?"
"Jangan permainkan seulgi" jelas joy
"Siapa yang mempermainkannya? Dia itu adikku dan aku tidak mungkin menyukainya, aku masih normal tidak seperti kalian" irene menatap joy kesal.
"Oh ne, unnie menyinggungku dan wendy? Sudah biasa orang² memandang kami begitu, tapi asal unnie tau, seulgi tidak seperti kami, dia spesial" joy meninggalkan irene yang masih kesal dengan ekspresi bingung.

"Apa bedanya? Mereka sama saja"



.


"Seul, gwaenchana?" Tanya wendy menepuk pundak seulgi.
"Ne wen, aku baik² saja"
"Hmm kurasa kau butuh sedikit hiburan, bagaimana jika kita ke club"
"Ide bagus"
"Kalian mau pergi tanpaku?" Joy yang berdiri diambang pintu menatap keduanya dengan serius.
"Ah kau tentu ikut sayang" ucap wendy dengan takut² dan seulgi hanya menggelengkan kepalanya.






Next???



Vote + Komen

Secret Love {HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang