Seulgi mendudukan irene di sofa rumahnya, dia duduk disamping wanita tersebut dengan mengusap pipi irene yang memerah karena bogum.
"Pasti sakit" ucap seulgi menatap irene yang juga menatapnya.
"Mmmm.. gomawo bear" irene memeluk seulgi dengan erat."Sudah tugasku bukan? Ahh mau ku kompres pipimu hyun..?" Tanya seulgi sambil mengusap rambut irene.
"Anni, aku hanya mau kamu disampingku bear"
"Ne, aku akan selalu disampingmu, kemari ku obati pipimu" seulgi menangkup kedua pipi irene dengan tangannya.Cup
Seulgi mengecup pipi tersebut dengan tersenyum.
"Ini akan segera sembuh" seulgi kembali menatap irene dengan serius.
"Kurasa memang sudah sembuh seul" irene mengalungkan tangannya pada leher seulgi dan menarik kepala seulgi mendekat dengan menatap kearah bibir milik beruangnya itu."Kalian sudah pulang" ucap seseorang membuat keduanya kaget dan menjauhkan diri dengan memasang ekspresi biasa.
"Mommy kapan pulang?" Tanya seulgi.
"Sebenarnya tadi mommy tidak jadi ikut daddymu seul" tiffany duduk didepan kedua anaknya.
"Omo irene, kenapa dengan pipimu nak, merah begitu?" Tanya tiffany menghampiri irene dan duduk disampingnya."Itu.. eomma itu..." Irene benar² tidak bisa berpikir lagi.
"Omo, lehermu juga merah sayang" potong tiffany melihat kearah leher irene yang sedikit terbuka.
"Ini tadi ada nyamuk nakal eomma" irene membenarkan syalnya dan seulgi hanya diam seolah tak tau apa².
"Nyamuk? Apa rumah ini banyak nyamuk? Aigo itu sangat bahaya"
"Ahaha.. ne eomma" irene tertawa canggung.
"Mom seulgi ke kamar dulu" ucap seulgi tiba² dan beranjak.
"Irene juga mom" irene beranjak mengikuti seulgi.
"Ada apa dengan kedua anak itu".
***
"Bear aku tidur denganmu lagi ya" ucap irene memasuki kamar seulgi.
"Oo.. noona, kupikir siapa?" tanya seulgi yang tengah asyik main ponselnya.
"Kau sedang apa?" Irene mendudukan dirinya disamping seulgi.
"Chating" jawab seulgi singkat dan tetap fokus pada ponselnya membuat irene kesal.
"Yasudah! Aku kembali ke kamarku saja" irene kembali beranjak namun ditahan seulgi dan langsung menariknya ke dalam pangkuan.
"Aigo marah huh?"
"Anni"
"Noona sangat cantik"
"J-jangan menggodaku"
"Itu kenyataan"
"Hmm"
"Noona bolehkah?"
"Mwo?"
"Yang seperti semalam"
"Andwe!"
"Pleaseeee"
"Itu sakit pabo!"
"Aku akan pelan, janji"
"Anni!"
"Yeobo....."
"Aishh.."
"Hehe..".
Seulgi saat ini tengah berada diatas irene yang menatapnya ragu².
"Pelan seul" perintah irene dengan mengalungkan tangannya dileher seulgi.
"Ne noona" seulgi mulai memasukan 'adik'nya, membuat irene sedikit meringis dan menggigit bibirnya sendiri sambil menekan kepala seulgi kedadanya."Mmmhh p-pelan"
"Ini sudah pelan"
"Kenapa masih terasa sakithh"
"Nanti juga terbiasa noona" ucap seulgi sembari menggerakan perlahan dibawahnya.
"Mmmm".
03.30 am
"Seullhhh aku tidak kuat lagi" ucap irene yang masih dihujam oleh seulgi dengan cepat.
"Sebentar lagi noona.. aku akan segera sampaihh" ucap seulgi yang sudah dipenuhi keringat.
"Kau sudah keluar berkali-kali seullhh aakkhh"
"Habis noona membuatku gila" seulgi semakin menekan kuat miliknya tersebut kedalam irene yang memeluknya semakin erat.."Faster seullhh!!!"
"Ne noona"
"Aakkhh aku akan keluar lagi"
"Akupun noona, aaahhh"Keduanya terdiam sejenak dengan nafas yang tidak beraturan merasakan sisa² kenikmatan yang baru saja dirasa, dengan perlahan seulgi kemudian bergeser kesamping irene yang tengah memejamkan matanya.
"Kurasa aku tidak akan bisa berdiri besok"
"Mian noona"
"Pabo"
"Saranghae"
"Nado"Seulgi mengambil selimut dan menyelimuti tubuhnya beserta irene dan memeluk tubuh tersebut tak peduli dengan keringat atau apapun lagi sampai keduanya terlelap karena kelelahan.
***
"Seulgi bangun sayang, eomma sudah siapkan sarapan" ucap tiffany dibalik pintu dan membuka perlahan pintu kamar seulgi dan alangkah terkagetnya dia saat melihat seulgi dengan seorang wanita yang tidak terlihat wajahnya karena memunggungi pintu tengah terlelap dan beberapa pakaian yang berserakan.
"Yatuhan, SEULGI!" Teriak tiffany membangunkan kedua orang yang masih terlelap dari tidurnya. Seulgi mengerjapkan matanya perlahan sembari menatap tiffany yang sudah melipat tangannya. Dan seketika membuat seulgi kaget dan menyembunyikan tubuh irene kedalam selimut.
"M-mommy!" Teriak seulgi terduduk.
"Eomma? Gawatt, ottokke" - batin irene didalam selimut.
"M-mommy aku bisa jelaskan" ucap seulgi ketakutan.
"PAKAI PAKAIANMU DULU! CEPAT" Tiffany membalikkan badannya dan seulgi segera mencari baju dan celananya serta langsung memakainya.
"S-sudah mom" ucap seulgi terkaku dan tiffany kembali membalikkan badannya kearah seulgi dan mendekat.
"SIAPA WANITA YANG KAU SEMBUNYIKAN DI DALAM SELIMUT!!" Ucap tiffany dengan marah .
"D-dia.. itu.. mom-"
"DASAR KAU BERANI MENGGODA PUTRAKU!!" potong tiffany memukul² irene yang berada di dalam selimut."Mommy.. sudah mom jangan pukuli dia, kasihan" seulgi berusaha menjauhkan tiffany namun percuma.
"eomma appo hiksssss" teriak irene dari dalam selimut membuat tiffany langsung terdiam ketika mendengar suaranya, kemudian irene mulai memperlihatkan wajahnya dari dalam selimut membuat tiffany kembali kaget.
"Irene!!!" Teriak tiffany menatap anak perempuannya dengan kondisi berantakan.
"Ada apa ini ribut²" ucap taeyeon yang masuk kedalam kamar seulgi melihat seulgi yang terdiam, tiffany yang terkaget dan irene yang memakai selimut.
.
"Apa yang kalian lakukan! Apa kalian tidak sadar! Kalian saudara!" Bentak taeyeon yang berdiri di depan seulgi dan irene yang terduduk menunduk sedangkan tiffany terus menatap tajam anak gadisnya, ah bahkan dia tidak percaya anaknya masih gadis.
"Daddy ini semua salah seulgi, jangan marahi noona, hukum saja seulgi dad" mohon seulgi tanpa menatap taeyeon yang marah.
"KANG SEULGI, KAU BENAR BENAR MEMBUAT DADDY MARAH!"
"Mian dad, aku mencintai Irene noona"
"Apa kau tidak sadar, dia kakakmu!"
"Anni, dia dan aku tidak ada hubungan darah"
"Tetap saja tidak bisa!"
"Dad, kumohon biarkan kami saling mencintai"
"Tidak!"
"Dad-"Bugh
Taeyeon memukul seulgi dengan keras sampai tersungkur membuat irene dan tiffany kaget sedangkan seulgi tetap diam dan mengelap sudut bibirnya yang berdarah karena pukulan tersebut.
"Yeobo tenanglah, ingat dia putramu" tiffany berusaha menenangkan taeyeon.
"Dia pantas mendapatkan itu fany-ah" ucap taeyeon yang beranjak dari tempat tersebut dengan diikuti tiffany
Next
Saran untuk next chap?? Maunya seperti apa.. komen!
