Author gabut jadi double up 😅😅😘
"noona jangan banyak gerak" ucap seulgi melihat irene berusaha berdiri.
"Tapi kita harus masuk kelas seul"
"Tidak apa, aku sudah izin pada dosen"
"Huh, lalu apa kita akan seharian disini?"
"Anni, aku akan membawa noona pulang" ucap seulgi.
"Kajja, noona naik kepunggungku" lanjutnya dengan membelakangi irene.
"Ne? Naik?" Tanya irene kaget
"Ayo cepatlah noona" perintah seulgi dan perlahan irene pun naik kepunggung seulgi dan memeluk leher seulgi dari belakang.
"Apa berat?" Tanya irene lagi.
"Anni" seulgi berjalan keluar ruang kesehatan dengan menggendong irene yang memeluk erat dan menyandarkan kepalanya dibahu seulgi membuat seulgi terus tersenyum.***
"Pelan²" ucap seulgi memapah irene yang baru keluar dari dalam mobilnya, dengan perlahan seulgi memeganginya dan berjalan masuk kedalam rumah dan membawa ke kamar irene.
"Noona duduk dan bersandar saja oke, aku akan temani" seulgi duduk dipinggir ranjang irene dengan memegang tangan wanita itu.
"Kenapa terus memegangku seul?" Tanya irene.
"Hanya ingin saja hehe" seulgi tersenyum malu dan melepas pegangannya."Kiyowo" ucap irene pelan membuat seulgi menatapnya.
"Emm noona bilang apa?"
"Ah anni.."Dddddrrrttt dddrrttt
Ponsel irene tiba2 berbunyi.
"Ne oppa" ucap irene membuat seulgi terdiam.
"..."
"Mmm ne, aku hanya terkilir, oppa tenang saja" jawab irene sembari menggigit bibirnya dan menatap seulgi yang tiba2 murung.
"..."
"Arraseo, annyeong" lanjut irene yang mematikan telponnya."Seul" panggil irene melihat seulgi terdiam.
"Kang seulgi" kini irene menangkup kedua pipi seulgi yang tengah menatapnya.
"Mmm noona...." Ucapan seulgi terpotong saat irene mulai menyatukan bibir mereka dan menghisapnya perlahan, mrmbuat seulgi terhanyut dan mulai membalas perlakuan irene tersebut dan tanpa sadar posisi irene mulai turun dan terlentang dengan seulgi yang diatasnya. Keduanya semakin hanyut dalam perasaan masing², irene memeluk leher seulgi dan ciuman tersebut semakin dalam dan membuat keduanya memanas."Mmm seul" irene menjambak pelan rambut seulgi karena saat ini seulgi tengah menciumi lehernya dan sesekali menggigit pelan serta meninggalkan bekas yang cukup kontras dengan warna kulitnya.
Seulgi melepaskan ciumannya dan menatap irene dengan lekat.
"Noona sangat cantik" ucap seulgi membuat irene Tersipu.
Seulgi turun dari atas tubuh irene dan terduduk disampingnya dengan bersandar pada bantal. Kemudian menarik tubuh irene yang sekarang tepat dipangkuannya dan memegang kedua bahu seulgi.
"Apa noona tidak marah?" Ucap seulgi menatap irene.
"Anni"
"Hmmm" seulgi memeluk erat tubuh irene dan menenggelamkan kepalanya diantara kedua dada irene.Dddrrttt dddrrrttt
Ponsel irene kembali berbunyi menyadarkannya dan segera mengangkat panggilannya lagi dengan posisi yang tetap sama.
"Emm oppa ada apa lagi?" Tanya irene.
"..."
"Ne.. aku juga rindu" ucapnya lagi membuat seulgi melihat keatas menatap irene.
"..."
"Kerumah??? Sekarang??? Ah itu dirumah sedang banyak tamu oppa, mungkin besok saja oppa kemari" bohong irene yang menatap seulgi dan mengecup bibirnya.
"..."
"Mian oppa, ne besok oppa boleh kerumah, ne.. nado saranghae, annyeong" irene kembali menutup ponselnya lagi."Kau mencintainya noona?" Tanya seulgi tiba².
"Ne?? Ah itu aku juga tidak tau" jawab irene ragu.
"Lalu mengapa berpacaran dengannya"
"Ah. Itu-"
"Arraseo, tidak perlu dijelaskan.." ucap seulgi memotong perkataan irene."Hmm noona, apa noona sudah tau jika aku mempunyai itu?" Tanya seulgi malu² dan seakan mengerti, irene pun tersenyum.
"Aku sudah tau seul"
"Sungguh? Kapan mengetahuinya? Apa seseorang memberitahu noona?" Kaget seulgi.
"Anniya... Aku hanya tak sengaja melihatnya secara langsung hehe" irene tertawa mengingat kejadian itu membuat seulgi malu.
"Aaaaa noona sudah melihatnya????? Sangat memalukan" ucap seulgi cemberut.
"Waeyo? Aku sekarang tau kenapa kamu memanggilku noona bukan unnie"
"Tetap saja memalukan noona"
"Hmm awalnya aku kaget, tapi setelah dipikir2 tidak masalah"
"Noona mau menerima semua kekuranganku itu?"
"Ne, lagi pula itu pertama kali aku melihatnya"
"Jadi itu pertama kali noona melihat yang seperti itu?" Tanya seulgi dengan wajah yang polos.
"A..haha ne"
"Apa noona ingin melihatnya lagi?"
"Mwo?!!!"
"Ah anni aku hanya becanda"
Seulgi kembali terdiam.***
Wendy dan joy memasuki rumah irene dan seulgi, namun suasana begitu sepi sampai mereka akhirnya memutuskan untuk langsung pergi ke kamar seulgi.
"Seul?" Panggil wendy yang diikuti joy saat memasuki kamar seulgi yang kosong.
"Kemana dia?"
"Entahlah seungwan, apa kita tanya irene unnie?"
"Hmm ide bagus"
Kemudian keduanya keluar dari kamar seulgi dan hendak mengetuk pintu kamar irene, namun sebelum itu mereka mendengar sesuatu dan mengupingnya."Seul, apa ukurannya memang segini?"
"Anni noona, itu hanya setengah dari ukuran aslinya"
"Mmhh? Jinja? Bisa lebih besar? Daebak"
"Ne noona, ah aku benar² malu"
"Wae kenapa malu? Seul boleh aku memegangnya?"
"A...ne noona"Wendy dan joy menjauhkan tubuh mereka dari pintu dan saling menatap.
"Anni.. ini pasti tidak seperti yang kupikirnya" ucap wendy membuang jauh² pikirannya yang kemana².
"Ne, jangan sampai kita.salah paham seungwan"
"Kau benar sooyoung, bagaimana jika kita langsung masuk saja agar tau apa yang sebenarnya mereka lakukan"
"Ide bagus"Dan seketika kemudian wendy dan joy membuka pintu tersebut.
"Seul- " mereka terbelalak dan menganga melihat adegan didepannya dan tak lupa juga irene dan seulgi yang ikut kaget seketika seulgi menutupi irene yang tengah berjongkok dengan selimut.
"YA SEUNGWAN, JOY TIDAK SOPAN MASUK KAMAR ORANG TANPA PERMISI" Teriak seulgi dan kedua temannya tersebut langsung berlari dan menutup pintu.
"Pabo... Habislah kita seungwan"
"Arrgghh aku benar² tidak tau joy"Sedangkan didalam, seulgi merapikan celananya yang sempat terbuka dan beranjak meninggalkan irene yang shock.
Next? 😅🤣
Vote woy apa susahnya 😤😤