chapter 3

83 7 0
                                    

Holaaa
Wellcome back to Adel Story....

Happy reading♥

"Del, Adel kok kamu bengong sihh cepet buat tugas keburu bel nanti" suara Vani yang seketika membuat Adel bangun dari lamunannya.

"Eh iya, aku sampai lupa hehehehe"

"Lagian kok kamu liatin Fano pakek senyum-senyum sih?" Tanya Vani ke Adel

"Mmmm,,, eh2 waktu kita lagi sedikit untuk ngerjain tugas dari Bu Mila, ayo buat dulu" kekeh Adel sembari mengalihkan pembicaraan. Mendengar hal itu Vani ikut mengerjakan tugas dari Bu Mila tanpa basa basi lagi. Kelas menjadi hening tanpa ada mulut yang berbicara. dari gengs priblehol itu karena setelah bentakan dari Fano dia langsung bungkam.

•••

ADEL POV

Pukul 2 sore ini sangat melelahkan bagi ku. Suasana hatiku tercampur aduk. jujur hati kecilku yang paling dalam tidak terima dengan apa yang dilakukan oleh Tasya dan teman-temanya itu padaku. Aku sangat ingin melawan semua tindakan dan perlakuan Tasya padaku tapi aku tidak bisa melakukan itu semua. Aku hanya bisa diam dan melihat apa yang dilakukan oleh Tasya dan teman-temanya pada diriku. Disisi lain hati ku hari ini sangat senang, aku tidak mengira kalo Fano akan membela diriku. Fano begitu tampan ia memiliki tubuh yang tinggi, kulit putih, rambut yang khas dimiliknya, dengan tatapan mata dinginnya itu mampu membuat hatiku jatuh cinta padanya. Aku tidak mengerti apa itu cinta dan dari mana cinta ini datang?. So intinya hati aku hari ini tercampur aduk.

Adel Senja

Aku menulis semua isi hatiku hanya pada buku diarii ini. Buku ini sudah seperti ibuku yang selalu siap mendengarkan curhatanku dimana itu saat aku senang, sedih, ataupun dalam keadaan yang sangat mengenaskan. Buku ini siap mendampingi ku. Selain buku diari ku, hanya ada gitar dan piano yang menemaniku saat hatiku benar2 hancur. Aku telah menganggap buku diari, piano, dan gitar sebagai keluarga ku.

Tong tling terdengar bunyi nontifikasi dari ponsel ku. Mendengar itu segera aku mengambil ponsel ku yang berada di tempat tidurku

Bu Laksmi

Adel kamu dimana?
kok belum dateng ini udah
jam 3 sore. Cepet dateng!

Eh,, iya Bu maaf, ini Adel
mau berangkat🙏🙏

Oke Del,,,

Setelah membaca pesan singkat dari Bu Laksmi aku langsung pergi ke kamar mandi dan bersiap-siap untuk kerja ke toko kue yang tak jauh dari rumahku.
Bu Laksmi itu adalah pegawai di toko itu juga. Ia ku panggil Ibu karena ia sangat lebih tua dariku dan ia juga sangat menyayangiku seperti anaknya sendiri.

Author POV

Hanya selang waktu 10 menit Adel telah sampai di tempat kerjanya itu. Adel terlihat sangat lelah ketika sudah berada di tempat kerjanya itu. Nama tempat kerja Adel adalah Bhagasta Cake. Adel disana menjadi tukang pembuat kue, dimana semua orang sanagt menyukai kue buatannya yang bisa dibilang snagat lembut.

"Adel kamu pasti berangkat kerja jaln lagi kan?" Tanya Bu Laksmi

"Iya Bu Adel jalan kaki, dari pada naik ojek mendingan uangnya di tabung. Lagian gak terlalu jauh dari rumah" jawab Adel yang sudah biasa ia gunakan untuk untuk menjawab pertanyaan seperti yang ditanyakan oleh bu Laksmi.

"Adel, Adel kamu itu sangat rajin ya. Walaupun udah ditinggalin sama bunda ayah mu, kamu tetap menyambung hidupmu. Ibu salut ma kamu, udah cantik, baik, rajin pula. Andai anak ibu seperti kamu." Kata Bu Laksmi

"Hmm, mau gimana bukk, Adel jalani saja alur hidup Adel. Ya udah buk Adel mau buat kue ulang tahun pesenan dulu"

Dalam waktu 3 jam Adel telah selesai membuat pesenan kue ulang tahun blackporest dari langganan toko itu yang hanya mau dibuatkan oleh Adel saja. Setelah selesai membuat pesanan kue, adel langsung membantu bu Laksmi membuat kue berikutnya dan membersihkan toko. Adel sangat tanggap dengan pekerjaan yang sedang ia kerjakan walaupun itu bukan job nya dia tapi Adel tetap membantu pegawai lainya juga, maka dari itu Adel sangat disukai oleh pegawai lainya dan bosnya yang bermana Ibu Asyhana, yang akrab di panggil ibu Hana di toko itu. Beliau sangat ramah pada semua karyawan di tokonya dan juga tidak pelit pada karyawan yang memang snagat rajin di tokonya seperti Adel, setiap gajian Adel selalu mendapat uang lebih dari Bu Hana minimal uang lebih yang dikasi Bu Hana 200 ribu terkadang sampai 500 ribu.

"Adell...." Terdengar suara Bu Hana yang sedang memanggilnya

"Iyaa Buu" jawab Adel lalu bergegas ke ruangan Bu Hana untuk menemui Bu Hana. Setelah sampai di depan pintu ruangan Bu Hana adel mengetuk pintu lalu segera masuk.

"Adel Lulu sekarang nggak kerja dia ijin, ini kan udah jam pulang, sebelum kamu pulang saya minta tolong kamu anterin ku ini dulu ke alamat ini sekarang bisa?" suruh Bu Hana dengan memberi kertas yang berisi tulisan sebuah alamat

"Mmm,, bukanya gak mau Bu tapi Adel gak punya motor" jawab Adel terus terang

"Ouh gitu ya,,, mmmm motor saya bawa, ini kuncinya kamu bisa bawa motorkan?" Tanya Bu Hana. Mendengar hal itu Adel menganggukinya lalu mengambil kunci motor yang diberi oleh bu Hana. Walau pun Adel gak punya motor tapi ia bisa mengendarai motor karena waktu ayahnya masih hidup ia pernah di ajari oleh ayahnya.

"Permisi Bu... Adel anterin dulu. "

"Ouh iya Del, nanti setelah kamu anterin kue kamu langsung pulang aja kamu bawa aja itu motornya karena toko kan mau tutup jugaan, besok aja di kembalikan.

"Ouh gitu ya buk,, adel bawa dulu ya buk motor nya

"Iya Del,, hati2"

Adel pun berangkat menghantarkan pesanan kuenya. Jam menunjukan pukul 9 malam. Adel buru-buru menghantarkan kue itu karena ia belum mengerjakan tugas fisika dari Bu Yeni.

Sampai di alamat itu adel langsung memberikan kue tersebut dan langsung buru buru pulang.

Hola guysss
Sapa nih yang mau jadi Adel yang harus kerja habis pulang sekul dan belajar setelah pulang kerja? Kalo author sendiri sih nggak mau kalian?
Udalah author tebak kalian gk mau
Makanya guyss selagi masih ada orang tua yang membiayai kita. Sebaiknya hormati dia dan sayangii
Azekkk author malah jadi tukang nasihat wkwkwkk
Jangn lupa votementnya, coment, follow akun aku

See u next time
Bye"

Adel StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang